memantau segala gerak dan tingkah laku sampai-sampai tidak bebas melakukan yang sebenarnya ingin dilakukan. Selanjutnya menurut Yusuf
2011:49 mengawasi kegiatan anak secara berlebihan ialah orang tua senantiasa mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilakukan anak supaya anak
tidak melakukan kegiatan-kegiatan negatif saat anak tidak bersama orang tua. Yang termasuk mengawasi kegiatan anak secara berlebihan adalah orang tua
terlalu ikut campur dalam urusan anak, selalu ingin tahu pergaulan anak, dan selalu mengawasi aktifitas anak.
4. Memecahkan masalah anak Menurut Yusuf 2011:49 Orang tua tidak membiasakan anak agar
belajar memecahkan masalah, selalu membantu memecahkan masalah- masalah pribadi anak, meskipun masalah yang dialami bisa diatasi sendiri
oleh anak.
2.3.4 Dampak Perilaku Over Protective Orang Tua
Perilaku over protective menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh anak. Orang tua bertindak semena-mena tanpa dapat dikontrol oleh anak.
Anak harus menurut dan tidak boleh membantah terhadap apa yang diperintahkan oleh orang tua. Beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari sikap over protective
orang tua terhadap balitanya, adalah: 1. Anak tumbuh menjadi seorang yang kurang percaya diri.
Dengan selalu dibantu oleh orang tua, maka anak akan menganggap bahwa dirinya lemah atau tidak berdaya untuk melakukan sesuatu sendiri.
2. Anak tumbuh menjadi pribadi yang kurang mandiri. Orangtua yang over protective biasanya selalu mengambil alih tugas-
tugas anak karena khawatir anak akan mengalami kesulitan. Akibatnya anak menjadi kurang terlatih menggunakan ketrampilan dan kemampuannya
sendiri, sehingga ia tumbuh menjadi sosok yang selalu tergantung pada orang lain.
3. Anak tumbuh menjadi pribadi yang rapuh dan mudah menyerah. Orangtua yang over protective biasanya tidak memberi kesempatan
pada anak untuk merasakan kegagalan. Padahal dengan adanya kegagalan tersebut, seorang anak bisa belajar menjadi pribadi yang tangguh.
4. Anak menjadi pribadi yang mudah cemas dan kurang berani menghadapi dunia luar.
Kebiasaan terlalu melindungi anak, membuat anak menganggap dunia luar adalah sesuatu yang tidak aman baginya sehingga ia akan merasa cemas
setiap kali harus menghadapi dunia luar tanpa kehadiran orangtua atau orang yang melindunginya.
5. Anak menjadi pribadi yang kurang trampil dalam bersosialisasi. Orangtua yang over protective akan cenderung terlalu membatasi
ruang lingkup pergaulan anak, karena mereka khawatir terhadap akibat buruk yang bisa terjadi pada anak. Akibatnya, ketrampilan bersosialisasi anak tidak
terasah dengan baik. 6. Anak akan memiliki wawasan pengetahuan yang sempit, kurang kreatif dan
kurang memiliki fleksibilitas berfikir.
Hal ini terjadi karena sikap orangtua yang over protective, cenderung tidak memberikan kesempatan untuk bereksplorasi yang sangat diperlukan
dalam perkembangan
proses berpikirnya.
http:mama- ibuindonesia.blogspot.com200801dampak-sikap-terlalu-melindungi-
over.html Perilaku
over protective orang tua dapat berdampak kurang menguntungkan bagi perkembangan anak, anak yang mendapatkan kasih sayang
secara berlebihan, terlalu dilindungi dan dihindarkan dari macam-macam kesulitan hidup sehari-hari maka anak akan tampak lemah hati jika jauh dari orang
tua menjadi penakut, mental dan kemampuannya menjadi rapuh, sangat egois, tidak tahan terhadap bantahan dan kritik dan tidak sanggup menghadapi frustasi
hidup Kartono, 1995:71. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Yusuf 2011:49 bahwa perilaku over protective orang tua dapat mengakibatkan anak
merasa tidak aman jika jauh dari orang tua, dengki, sangat tergantung atau tidak mampu mandiri, lemah hati, kurang mampu mengendalikan emosi, kurang
percaya diri, suka bertengkar, sulit dalam bergaul dan lain-lain, hal tersebut dikarenakan anak sering dibantu orang tua dalam berbagai hal dan tidak
dibiasakan bisa mandiri. Berdasarkan teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa over protective
merupakan kecenderungan orang tua untuk melindungi dan mengontrol anaknya secara berlebihan sehingga anak tidak bebas melakukan tindakan yang sebenarnya
ingin dilakukan Aspek-aspek over protective yang akan diteliti adalah kontak yang berlebihan komunikasi terus-menerus, sering khawatir, selalu ingin bersama
anak, perawatan atau pemberian bantuan kepada anak yang berlebihan membantu anak mengerjakan tugas, selalu menyiapkan segala sesuatu keperluan
anak, melarang anak melakukan pekerjaan sendirian, mengawasi kegiatan anak secara berlebihan orang tua terlalu ikut campur dalam urusan anak, selalu ingin
tahu pergaulan anak, dan selalu mengawasi aktifitas anak dan memecahkan masalah anak.
2.4 Religiusitas