dapat dibangun antara satu variabel dependen dengan satu atau beberapa variabel independen.
1.2 Perumusan Masalah
Pembangunan pelabuhan perikanan yang dilakukan sejak Pelita II didasarkan pada program yang mempunyai prospek jangka panjang sebagai
konsekwensi logis dan realisasi dari segenap kebutuhan masyarakat nelayan oleh sebab itu secara prinsip pelabuhan perikanan merupakan ”public utility”
yang kepentingan-kepentingannya menyangkut hajad orang banyak, disamping sebagai ”social overhead capital” untuk mendorong berkembangnya usaha
perikanan baik penangkapan, pengolahan maupun pemasaran hasil-hasil perikanan.
Sebagai sebuah infrastruktur pembangunan ekonomi, pelabuhan perikanan memiliki peranan penting sebagai penggerak roda ekonomi suatu
kawasan. Pembangunan pelabuhan perikanan merupakan salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya mengurangi overhead cost industri perikanan. Melalui
pelabuhan perikanan tersebut industri perikanan akan mendapat pelayanan dan kemudahan untuk berusaha sehingga produk yang dihasilkan dapat bersaing.
Sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang perikanan yang diubah menjadi Undang Undang no. 31 tahun 2004
fungsi pelabuhan perikanan adalah sebagai pusat pengembangan masyarakat perikanan, tempat berlabuh bagi kapal perikanan, pusat pendaratan ikan hasil
tangkapan, pembinaan mutu hasil perikanan, pusat penanganan dan pengolahan hasil perikanan, pusat pemasaran dan distribusi hasil perikanan, pusat
pelaksanaan penyuluhan dan pengumpulan data, pusat pengawasan penangkapan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya ikan.
Dikaitkan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PPS maka variabel pelayanan pelabuhan perikanan yang akan diteliti adalah 1 Pelayanan
produksi tambat labuh kapal , 2 Pelayanan processing air, es, cold storage; 3 Pelayanan pemasaran baik dalam dan luar negeri; 4 Pelayanan logistik kapal
ikan; 5 Pelayanan fasilitas industri perikanan air, listrik, telephone, kawasan industri, BBM
Sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah dalam menyongsong era globalisasi pembangunan perikanan terus dipacu di bidang penangkapan mulai
dari pengembangan sarana produksi, pasca panen, pengolahan dan pemasaran yang didukung dengan prasarana penunjang yang disebut prasarana pelabuhan
perikanan PP atau pangkalan pendaratan ikan PPI. Usaha perikanan di dalam kawasan pelabuhan perikanan akan menjadi kondusif, karena di kawasan
tersebut tersedia fasilitas yang dibutuhkan oleh nelayan, pemakai jasa perikanan dan tercipta rasa aman dan gangguan alam sekitar.
Pelabuhan perikanan sebagai salah satu sarana ekonomi dan sosial, yang diharapkan mampu mengembangkan pola usaha perikanan yang lebih
maju modern dalam hal ini kinerja industri perikanan yang berbasis PPS. Namun demikian, pembangunan pelabuhan perikanan memerlukan anggaran
yang sangat besar baik untuk biaya investasi awal maupun untuk pengoperasiannya, sehingga berdampak pada tingginya harga pokok penjualan
dari barang dan jasa untuk melayani konsumen. Jika konsumen harus membeli barang dan jasa yang disediakan oleh PPS berakibat kinerja industri perikanan
berbasis PPS masih belum mampu bersaing memasuki era globalisasi. Pada konteks ini, kewajiban pemerintah adalah harus menciptakan iklim usaha yang
kondusif agar kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam kawasan pelabuhan perikanan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi industri yang berbasis
di PPS. Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitian tentang ”Model
Industri Perikanan Berbasis Pelabuhan Perikanan Samudera Memasuki Era Globalisasi : Kasus PPSNZ Jakarta” adalah sebagai berikut:
1 Apakah ada pengaruh dari internal industri terhadap lingkungan industri
perikanan dan kinerja industri perikanan ? .
2 Apakah ada pengaruh dari eksternal industri terhadap lingkungan industri
perikanan dan kinerja industri perikanan ? 1
Apakah ada pengaruh dari lingkungan ekonomi terhadap lingkungan industri perikanan dan kinerja industri perikanan ?
2 Apakah ada hubungan dan pengaruh antara kebijakan pemerintah
terhadap lingkungan industri perikanan ? 3
Apakah ada hubungan dan pengaruh kebijakan pemerintah terhadap tingkat pelayanan PPSNZ Jakarta?
4 Apakah ada pengaruh pelayanan PPSNZ Jakarta terhadap lingkungan
industri perikanan ? 5
Apakah ada pengaruh kebijakan pemerintah terhadap kinerja industri perikanan ?
6 Apakah ada pengaruh lingkungan industri perikanan terhadap kinerja
industri perikanan ? 7
Apakah ada hubungan dan pengaruh antara pelayanan PPSNZ Jakarta terhadap kinerja industri perikanan ?
8 Apakah ada hubungan dan pengaruh antara kebijakan pemerintah
terhadap daya saing global industri perikanan ? 9
Apakah ada hubungan dan pengaruh kinerja industri perikanan terhadap daya saing global industri perikanan ?
10 Apakah ada hubungan dan pengaruh lingkungan industri perikanan terhadap daya saing global industri perikanan ?
11 Apakah ada pengaruh tingkat pelayanan PPSNZ Jakarta terhadap daya saing global industri perikanan ?
12 Bagaimana membangun variabel yang optimal untuk meningkatkan kinerja industri perikanan berbasis PPS?
13 Bagaimana merumuskan strategi pengembangan industri perikanan berbasis PPSNZ Jakarta memasuki era globalisasi?
1.3 Tujuan Penelitian