Analisis Komponen Utama Principal Component Analysis atau PCA Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function Analysis Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis

35 2. Melakukan seleksi terhadap data-data kualitatif tadi sehingga hanya data-data yang relevan saja yang akan digunakan. 3. Melakukan rasionalisasi data. 4. Melakukan seleksi terhadap data-data hasil rasionalisasi hingga diperoleh 36 variabel untuk analisis skalogram. Variabel-variabel yang digunakan pada metode ini adalah variabel-variabel yang secara signifikan mencirikan tingkat perkembangan desa-desa di Kabupaten Sambas, Propinsi Kalimantan Barat. Variabel-variabel tersebut selengkapnya disajikan pada Lampiran 1. 5. Berikutnya, melakukan standarisasi data terhadap 36 variabel tadi. 6. Menentukan indeks perkembangan desa IPD dan kelas hirarkinya, kemudian diplotkan pada peta dasar. Pada penelitian ini, IPD dikelompokkan ke dalam tiga kelas hirarki, yaitu kelas hirarki I tinggi, kelas hirarki II sedang dan kelas hirarki III rendah. Penentuannya didasarkan atas nilai standar deviasi IPD St dev, nilai rataan IPD, dan nilai rataan IPD dijumlah dengan dua kali nilai standar deviasinya. Nilai yang didapat untuk selang hirarki dan digunakan untuk menentukan kelas hirarki dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai Selang Hirarki Pusat Pelayanan No. Nilai Selang x Kelas Hirarki Tingkat Hirarki 1. x [rataan IPD + 2 Stdev IPD] I Tinggi 2. rataan x 2 Stdev II Sedang 3. x rataan III Rendah

3.4.2. Analisis Komponen Utama Principal Component Analysis atau PCA

Pada penelitian ini, data yang digunakan untuk analisis PCA adalah data PODES 2003 kuantitatif yang melalui proses rasionalisasi dan terdiri dari 56 variabel. Variabel-variabel tersebut adalah variabel-variabel yang mencirikan tipologi wilayah desa-desa di Kabupaten Sambas seperti tertera pada Lampiran 2. 36 Analisis komponen utama terhadap data tersebut dilakukan beberapa kali hingga diperoleh tabel nilai PC scores terbaik, yaitu : PC scores dengan nilai akar ciri eigenvalues diatas 70; jumlah faktor-faktor baru yang diperoleh pada tabel factor loading dibawah sepuluh; dan korelasi antar variabel-variabel asal dengan faktor-faktor baru pada factor loading dapat diinterpretasikan secara logis. 3.4.3. Analisis Gerombol Cluster Analysis Analisis gerombol Cluster Analysis mengelompokkan desa-desa berdasarkan kemiripan karakteristiknya. Penggerombolan dilakukan dengan teknik non hirarki-K-means-clustering metode Ward’s. Desa -desa di lokasi studi dikelompokkan ke dalam tiga gerombol cluster, yang mana desa-desa yang berada di dalam satu gerombol memiliki ukuran kehomogenitasan atau kemiripan yang relatif hampir sama. Unit data untuk analisis gerombol adalah data PC scores hasil PCA. Sedangkan hasilnya adalah anggota cluster.

3.4.4. Analisis Fungsi Diskriminan Discriminant Function Analysis

Analisis fungsi diskriminan Discriminant Function Analysis atau DFA akan menentukan sifat dan ciri utama kelompok yang telah ditentukan melalui analisis gerombol. Data yang diperlukan untuk DFA adalah data indeks cluster sebagai variabel tujuan dan PC scores PCA sebagai variabel penjelas.

3.4.5. Analisis Regresi Berganda Multiple Regression Analysis

Analisis regresi berganda dilakukan untuk merumuskan model pendugaan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perkembangan desa. Data yang diperlukan untuk analisis ini adalah data IPD sebagai variabel tujuan dan PC scores PCA sebagai varibel penjelas. 37 Gambar 3. Skema Alur Metodologi Penelitian Factor Loading 56 variabel penentu tipologi wilayah rasionalisasi Indeks Perkembangan Desa IPD seleksi Analisis Komponen Utama PCA seleksi R 2 , eigenvalues Factor Scores skalogram termodifikasi Clustering Analysis Member of Each Cluster anggota cluster Tipologi Wilayah Analisis Fungsi Diskriminan DFA Fungsi Tiap Tipologi Faktor Penciri Tipologi Analisis Regresi Berganda Metode Forward Stepwise Hirarki Desa 36 variabel penentu tingkat perkembangan desa ModelPersamaan Penentu Tingkat Perkembangan Desa Peta Hirarki Desa variabel kuantitatif variabel kuantitatif PODES 2003 seleksi 38

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN