Uji Prasyarat Metode Analisis Data

3.5.1 Uji Prasyarat

Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas 3.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data penilaian itu normal atau tidak. Untuk membuktikan apakah data yang diperoleh dari penilaian panelis agak terlatih itu normal atau tidak, maka penelitian ini digunakan uji normalitas yang dihitung menggunakan SPSS. Untuk melihat uji normalitias menggunakan tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada Asymp. Sig. 2- tailed apabila hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan distribusi data normal. 3.5.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah yang diperoleh dari penialai panelis agak terlatih itu homogen atau tidak. Uji homogenitas pada penelitian ini dihitung menggunakan SPSS. Untuk melihat uji homogenitas menggunakan tabel Test of Homogenity of Variances pada tingkat signifikansinya apabila hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan data homogen. 3.5.1.3 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Analisis Varian Klasifikasi Tunggal merupakan teknik statistik parametris inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata- rata k sampel secara serempak Sugiyono, 2012:166. Dalam penelitian ini komponen yang diuji mutu inderawi yaitu rasa, aroma, tekstur, dan warna. Analisa ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kualitas inderawi kastengel hasil eksperimen dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini Tabel 3.3 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Sumber Variasi SV Derajat Bebas db Jumlah Kuadrat JK Mean Kuadrat MK Harga F hasil Ft Kep Total db tot = N-1 Ʃ JK tot 2 - Tab F Fh Ft Ha diterima Antar db ant = m-1 Ʃ - Dalam db dal = N-m JK dal = JK tot – JK ant Sumber: Sugiyono 2013:279 Keterangan : X = nilai per sampel m = jumlah panelis per sampel N = total panelis semua sampel Tab F = Tabel F untuk 5 atau 1 Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo F tabel F1 pada taraf signifikan 5 , maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima dan jika F hitung Fo ≤ F tabel F1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F hitung Fo f tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata. 3.6.1.4 Uji Tukey Uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal menyebutkan adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan antara sampel kastengel substitusi tepung ceker ayam hasil eksperimen, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding. Nilai pembanding = Standar Error×Nilai Least Signifikan Difference = SE x LSD 5 Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut : Standar Error = Panelis Jumlah Error Kuadrat Jumlah Rerata Jika anava klasifikasi menunjukkan adanya perbedaan, maka diperlukan uji lanjutan yang dapat dilakukan dengan uji Tukey Kartika, 1988 : 83. Selanjutnya diketahui LSD Least Signifikan Difference dari tabel, nilai LSD ini digunakan untuk mencari perbandingan antara sampel dengan rumus standart error kali nilai LSD untuk melakukan perbandingan antar sampel yang dilakukan dengan cara mengurangkan rata-rata antara sampel sesuai dengan besar rata-rata, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai pembanding. Peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 16 dalam perhitungan analisis uji Tukey dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat.

3.5.2 Metode Analisis Data untuk Mengetahui Kastengel Keseluruhan