Stroke Iskemik Akut 1. Defenisi Stroke Iskemik Akut
- Obesitas dan distribusi lemak tubuh b. Less well-documented and modifiable risk factor
- Sindroma metaboliK - Alcohol abuse
- Penggunaan kontrasepsi oral - Sleep disordered-breathing
- Nyeri kepala migren - Hiperhomosisteinemia
- Peningkatan lipoprotein - Elevated lipoprotein-associated phospholipase
- Hypercoagulability - Inflamasi
- Infeksi
2.2. Stroke Iskemik Akut 2.2.1. Defenisi Stroke Iskemik Akut
Stroke iskemik merupakan tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu
kebutuhan darah dan oksigen di jaringa n otak Sjahrir, 2003.
2.2.2. Klasifikasi Stroke Iskemik Klasifikasi dari subtipe stroke iskemik diuraikan sebagai berikut:
1. Aterosklerosis arteri besar embolitrombosis 2. Kardioemboli risiko tinggirisiko sedang
3. Oklusi pembuluh darah kecil lakunar 4. Stroke akibat dari penyebab lain yang menentukan
5. Stroke akibat dari penyakit lain yang tidak menentukan a. Ada dua atau lebih penyebab teridentifikasi
b. Tidak ada evaluasi c. Evaluasi tidak komplit
Universitas Sumatera Utara
Pada klasifikasi 1 sampai 4 dapat dipakai istilah “possible” atau “probable” tergantung hasil pemeriksaannya. Diagnosis probable dipakai apabila
penemuan gejala klinis, data neuroimaging dan hasil dari pemeriksaan diagnostik lainnya yang konsisten dengan salah satu subtipe dan penyebab etiologi lain dapat
disingkirkan. Diagnosis possible dipakai apabila penemuan gejala klinis dan data neuroimaging cenderung pada salah satu subtipe, tetapi pemeriksaan lainnya tidak
dilakukan Sjahrir, 2003.
2.2.3. Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang Adapun untuk menegakkan diagnosis dan pemeriksaan penunjang
untuk stroke iskemik akut adalah : Sutrisno, 2007.
1. Anamnesis - Menanyakan keluhan serta gejala-gejala sebelum dan sesudah pasien
terkena stroke kepada keluarganya. - Menanyakan riwayat pengobatan.
- Serta menanyakan berapa lama serangan terjadi. 2. Pemeriksaan fisik
- Memeriksa tekanan darah - Pemeriksaan jantung
- Pemeriksaan neurologi umum awal, yaitu: a. Derajat kesadaran
b. Pemeriksaaan pupil dan okulomotor c. Keparahan hemiparesis
3. Pemeriksaan Laboratorium - Pemeriksaan Darah Lengkap,yaitu:
Jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, leukosit, trombosit, dll.
- Tes Darah Koagulasi, yaitu: PT Protrombin Time, PTT Partial Tromboplastin time, INR
International normolized ratio dan, Agregasi Trommbosit
Universitas Sumatera Utara
- Tes Kimia Darah, yaitu: KGD kadar gula darah, HDL High density lipoprotein serta LDL
low density lipoprotein, asam urat, dan selain itu dilakukan juga pemeriksaan serum darah, seperti kadar sodium, potasium, dan
kalsium. Untuk mengecek kesehatan liver dan ginjal. 4. Pemeriksaan Penunjang
- CT Scan Computerized Tomography Scanning CT scan dapat mendiagnosa secara akurat suatu perdarahan akut. Lesi
menjadi hipodens dalam 3 minnggu dan kemudian membentuk suatu posthemorrhagic pseudocyst. Pada kasus stroke iskemik, warna otak
akan lebih banyak bewarna hitam, sedangkan stroke hemoragik lebih banyak bewarna putih.
- MRI Magnetic Resonance Imaging MRI lebih akurat dari pada CT Scan karena mampu mendeteksi
berbagai kelainan otak dan pembuluh darah otak yang sangat kecil yang tidak mungkin dijangkau dengan CT Scan.Kemudian dengan
pemeriksaan MRI juga dapat membedaakan 5 stage dari perdarahan berdasarkan waktunya yaitu: hiperakut, akut, subakut stage I, subakut
stage II, dan kronik. Tetapi pemeriksaan dengan alat ini mahal. - SPECT Single Photon Emission CT
Alat ini menggunakan tekhnik isotop yang menggunakan sinar gamma. Alat ini dapat mendeteksi daerah diotak yang terganggu dan
mendeteksi jenis serangan dalam empat jam setelah serangan. - PET Positron Emission Tomography
Berguna untuk memantau gangguan fisiologis, seperti metabolisme glukosa dalam otak, densitas neuroreceptor, dll. Tetapi pemeriksaan
dengan alat ini sangat mahal dan pemeriksaannya sangat lama. - Cerebral Angiography
Peralatan ini dimanfaatkan untuk memindai aliran darah yang melewati pembuluh darah otak. Biasanya digunakan untuk mendeteksi
abnormalitas di dalam pembuluh darah otak yang menyempit atau
Universitas Sumatera Utara
tersumbat, atau adanya aneurisma maupun AVM, atau adanya penyempitan pada pembuluh darah di otak dan mengetahui derajat
penyempitannya,serta dapat mendeteksi adanya kelainan pembuluh darah pada stroke akut akibat aneurisma atau AVM, dan beguna bila
penyakit itu tidak bisa dipantau dengan alat lain. - Carotid Ultrasound
Dapat mendeteksi gangguan pembuluh darah dileher menuju otak. Biasanya dipakai untuk memeriksa orang yang sudah terkena stroke
atau berisiko tinggi terkena stroke sebagai skrinning awal. - ECC Echocardiogram
Dibagi atas 2 macam yaitu: a. TTE Transthoracic Echocardiogram
Dapat memberikan informasi mengenai ukuran bilik-bilik jantung, gerakan dinding jantung, gerakan katub jantung, dan perubahan
struktur di sekitar jantung.Peralatan ini berguna untuk menengarai pengggumpalan darah sejenis stroke iskemik yang diakibatkan
adanya emboli di jantung. b. TEE Transesophageal Echocardiogram
Berperan menyampaikan gambaran mengenai struktur jantung dan pembuluh darah.TEE diberikan bila hasil TTE tidak memuaskan
karena memberikan resolusi yang lebih baik dan diambil dari dalam tubuh bukan dari luar tubuh.
- EKG Electrocardiogram Dapat digunakan untuk memantau denyut jantung. Alat ini bisa
menggambarkan irama denyut jantung yang bisa memicu stroke atau sebagai alat evaluasi stroke.
5. Pemeriksaan neurologik dan skala stroke. Menggunakan skala National Institutes of Health Stroke Scale NIHSS
dan akan di jelaskan lebih lanjut di poin berikut.
Universitas Sumatera Utara