d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta
penghitungan denyut nadi selama satu menit. e.
Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat f.
Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya penyakit gula diabetes mellitus
g. Pemeriksaan adanya zat putih telur protein dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit ginjal. h.
Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir-butir diatas.
i. Penyuluhan Kesehatan, biasa dilakukan didalam atau diluar kelompok dalam
rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan kelompok usia lanjut.
j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut yang
tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan masyarakat. Selain itu banyak juga posyandu lansia yang mengadakan kegiatan tambahan
seperti senam lansia, pengajian, membuat kerajian ataupun kegiatan silaturahmi antar lansia. Kegiatan seperti ini tergantung dari kreasi kader posyandu yang bertujuan
untuk membuat lansia beraktivitas kembali dan berdisiplin diri.
2.2.5. Mekanisme Pelayanan Posyandu Lansia
Mekanisme pelayanan Posyandu Lansia tentu saja berbeda dengan posyandu balita pada umumnya. Mekanisme pelayanan ini tergantung pada mekanisme dan
Universitas Sumatera Utara
kebijakan pelayanan kesehatan di suatu wilayah penyelenggara. Ada yang menyelenggarakan posyandu lansia ini dengan sistem 5 lima meja seperti posyandu
balita, 5 lima meja tersebut meliputi : 1.
Meja 1 : Pendaftaran Mendaftarkan lansia, kader mencatat lansia tersebut, kemudian peserta yang sudah
terdaftar dibuku register langsung menuju meja selanjutnya. 2.
Meja 2 : Pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan tekanan darah lansia.
3. Meja 3 : Pencatatan Pengisian Kartu Menuju Sehat
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi: Indeks Masa Tubuh, tekanan darah, berat badan dan tinggi badan lansia.
4. Meja 4 : Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dari pemberian makanan tambahan.
5. Meja 5 : Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas puskesmaskesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan.
2.2.6. Penilaian Keberhasilan Upaya Pembinaan Melalui Posyandu Lansia
Menurut Henniwati 2008, penilaian keberhasilan pembinaan lansia melalui kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu, dilakukan dengan menggunakan data
Universitas Sumatera Utara
pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus dan penelitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari :
a. Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan berkembangnya jumlah orang
masyarakat lansia dengan berbagai aktivitas pengembangannya b.
Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah atau swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia
c. Berkembangnya jenis pelayanan konseling pada lembaga
d. Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia
e. Penurunan daya kesakitan dan kematian akibat penyakit pada lansia
2.3. Kendala Pemanfaatan Posyandu Lansia
2.3.1. Pengetahuan Lansia