pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus dan penelitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari :
a. Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan berkembangnya jumlah orang
masyarakat lansia dengan berbagai aktivitas pengembangannya b.
Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah atau swasta yang memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia
c. Berkembangnya jenis pelayanan konseling pada lembaga
d. Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia
e. Penurunan daya kesakitan dan kematian akibat penyakit pada lansia
2.3. Kendala Pemanfaatan Posyandu Lansia
2.3.1. Pengetahuan Lansia
Pengetahuan lansia akan manfaat posyandu ini dapat diperoleh dari pengalaman pribadi dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan menghadiri kegiatan
posyandu, lansia akan mendapatkan penyuluhan tentang bagaimana cara hidup sehat dengan segala keterbatasan atau masalah kesehatan yang melekat pada mereka.
Dengan pengalaman ini, pengetahuan lansia menjadi meningkat, yang menjadi dasar pembentukan sikap dan dapat mendorong minat atau motivasi mereka untuk selalu
mengikuti kegiatan posyandu lansia. Hasil penelitian Mismar 2010, menunjukkan bahwa faktor yang
berhubungan secara bermakna dengan tingkat kunjungan lansia ke posyandu adalah pengetahuan lansia p = 0,000, sikap p = 0,023, dukungan petugas p = 0,029,
Universitas Sumatera Utara
dukungan keluarga p = 0,000, jarak p = 0,007, dan sarana p = 0,000. Demikian juga dengan Khotimah 2011, memperoleh hasil bahwa variabel yang berhubungan
secara signifikan dengan pemanfaatan posyandu lansia yaitu pengetahuan p=0,000, sikap p=0,001, dukungan sosial p=0,010 dan peran kader p=0,009. Sedangkan
variabel yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan posyandu lansia yaitu umur, jenis kelamin, status tinggal, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan dan
pendapatan.
2.3.2. Sikap Lansia
Penilaian pribadi atau sikap yang baik terhadap petugas merupakan dasar atas kesiapan atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu. Dengan sikap
yang baik tersebut, lansia cenderung untuk selalu hadir atau mengikuti kegiatan yang diadakan di posyandu lansia. Hal ini dapat dipahami karena sikap seseorang adalah
suatu cermin kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek. Kesiapan merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara-cara tertentu apabila individu
dihadapkan pada stimulus yang menghendaki adanya suatu respons.
Dukungan Sosial
Sarafino 1998, mengatakan bahwa dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan atau bantuan yang diperoleh individu dari orang lain, dimana
orang lain disini dapat diartikan sebagai individu perorangan atau kelompok. Hal tersebut menunjukkan bahwa segala sesuatu yang ada di lingkungan menjadi
dukungan sosial atau tidak, tergantung pada sejauh mana individu merasakan hal tersebut sebagai dukungan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Dukungan sosial ternyata tidak hanya memberikan efek positif dalam mempengaruhi kejadian dari efek kecemasan. Beberapa contoh efek negatif yang
timbul dari dukungan sosial, antara lain Sarafino, 1998: 1. Dukungan yang tersedia tidak dianggap sebagai sesuatu yang membantu. Hal ini
dapat terjadi karena dukungan yang diberikan tidak cukup, individu merasa tidak perlu dibantu atau terlalu khawatir secara emosional sehingga tidak
memperhatikan dukungan yang diberikan. 2. Dukungan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan individu.
3. Sumber dukungan memberikan contoh buruk pada individu seperti melakukan atau menyarankan perilaku tidak sehat.
4. Terlalu menjaga atau tidak mendukung individu dalam melakukan sesuatu yang diinginkannya. Keadaan ini dapat mengganggu program rehabilitasi yang
seharusnya dilakukan oleh individu dan menyebabkan individu menjadi tergantung pada orang lain.
Sarason 1991, mengatakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai dan
menyayangi kita. Sarason berpendapat bahwa dukungan sosial itu selalu mencakup dua hal yaitu :
a. Jumlah sumber dukungan sosial yang tersedia, merupakan persepsi individu terhadap sejumlah orang yang dapat diandalkan saat individu membutuhkan
bantuan pendekatan berdasarkan kuantitas.
Universitas Sumatera Utara
b. Tingkatan kepuasan akan dukungan sosial yang diterima, berkaitan dengan persepsi individu bahwa kebutuhannya akan terpenuhi pendekatan berdasarkan
kualitas. Dukungan sosial didefinisikan oleh Taylor 2009, sebagai transaksi
interpersonal yang melibatkan satu atau lebih aspek-aspek yang terdiri dari perhatian emosional, bantuan instrumental, pemberian informasi, dan adanya penilaian atau
penghargaan.
2.3.3.1. Bentuk-Bentuk Dukungan Sosial
Sarafino 1998 dan Taylor 2009, membagi dukungan sosial dalam lima
bentuk, yaitu :
a. Emosional Aspek ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya pada orang
lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang kepadanya.
b. Dukungan ini
mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan. Beberapa
hal yang termasuk interaksi yang mendukung adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, merefleksikan pernyataan subjek, menawarkan simpati dan
menyakinkan kembali, membagi pengalaman pribadi dan menghindari konflik. Instrumental
Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah atau menolong orang lain sebagai contohnya adalah peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung
Universitas Sumatera Utara
lain dan termasuk didalamnya memberikan peluang waktu untuk memberikan bantuan langsung.
c. Dukungan ini dikenal juga dengan istilah dukungan
pertolongan, dukungan nyata atau dukungan material. Informatif
Aspek ini berupa pemberian informasi untuk mengatasi masalah. Aspek informatif ini terdiri dari pemberian nasehat, pengarahan, dan keterangan lain
yang dibutuhkan oleh individu yang bersangkutan,
d. sehingga individu dapat
mengatasi masalahnya dan mencoba mencari jalan keluar untuk memecahkan masalahnya.
Penilaian Penghargaan Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik,
perbandingan sosial, dan afirmasi persetujuan.
e. Kelompok Sosial Pemberian dukungan ini
membantu individu untuk melihat segi-segi positif yang ada dalam dirinya dibandingkan dengan keadaan orang lain yang berfungsi untuk menambah
penghargaan diri, membentuk kepercayaan diri dan kemampuan serta merasa dihargai dan berguna saat individu mengalami tekanan. Dukungan sosial dalam
bentuk penilaian yang positif dapat membantu individu dalam mengembangkan kepribadian dan meningkatkan identitas diri.
Bentuk dukungan ini akan membuat individu merasa anggota dari suatu kelompok yang memiliki kesamaan minat dan aktifitas sosial dengannya.
Dengan begitu individu akan merasa memiliki teman senasib.
Universitas Sumatera Utara
2.3.3.2. Sumber-Sumber Dukungan Sosial
Dalam kaitannya dengan peran sebagai pemberi dukungan, Ife dalam Adi 2008, melihat bahwa salah satu peran dari pemberdaya masyarakat adalah untuk
menyediakan dan mengembangkan dukungan terhadap warga yang mau terlibat dalam struktur dan aktivitas komunitas tersebut. Dukungan itu sendiri tidak selalu
bersifat ekstrinsik ataupun materil, tetapi dapat juga bersifat instrinsik seperti pujian, penghargaan dalam bentuk kata-kata, ataupun sikap dan perilaku yang menunjukkan
dukungan dari pelaku perubahan terhadap apa yang dilakukan oleh masyarakat. Seperti menyediakan waktu bagi wanita usia subur bila mereka ingin berbicara
dengannya guna membahas permasalahan yang mereka hadapi.
2.3.4. Dukungan Keluarga
Dukungan sosial dapat dipenuhi dari teman atau persahabatan, keluarga, dokter petugas kesehatan, psikolog, psikiater Sarafino,1998. Hal senada juga
diungkapkan oleh Taylor 2009, bahwa dukungan sosial bersumber dari orang-orang yang memiliki hubungan berarti bagi individu seperti keluarga, teman dekat,
pasangan hidup, rekan kerja, tetangga, dan saudara.
Dukungan keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Keluarga bisa menjadi motivator
kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri untuk mendampingi atau mengantar lansia ke posyandu, mengingatkan lansia jika lupa jadwal posyandu dan berusaha
membantu mengatasi segala permasalahan bersama lansia. Aspek- aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk, dan pemberian informasi.
Universitas Sumatera Utara
2.3.5. Dukungan Kader