24
- Dengan tidur telentang dengan lengan disamping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu kedada:
Tahan satu sampai 5, Refleks dan ulangi 10 kali. - Berdiri dengan tungkai dirapatkan, kencangkan otot- otot, pantat dan
pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
- Mulai dengan megerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan, setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6
setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakkan sebanyak 30 kali Sarwono, 2002.
2.3 Seksio Sesarea
2.3.1 Pengertian
Seksio sesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas 500 gr, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh Sarwono,
2002 : 536. Seksio sesarea adalah sebuah bentuk melahirkan anak dengan melakukan
sebuah irisan pembedahan yang menembus abdomen seorang ibu dan uterus untuk mengeluarkan satu bayi atau lebih. Cara ini biasanya dilakukan ketika kelahiran
melalui vagina akan mengarah pada komplikasi-komplikasi media, kendati cara ini semakin umum sebagai pengganti kelahiran umum Dewi, 2007.
Universitas Sumatera Utara
25
2.3.2 Istilah Seksio Sesarea
a. Seksio Sesarea Primer Dari semula telah direncanakan bahwa janin akan dilahirkan secara seksio
sesarea, tidak diharapkan lagi kelahiran biasa, misalnya pada panggul sempit.
b. Seksio Sesarea Sekunder Dalam hal ini kita bersikap menunggu kelahiran biasa partus percobaan,
bila tidak ada kemajuan persalinan atau partus gagal, baru dilakukan seksio sesarea.
c. Seksio Sesarea Ulang Ibu pada kehamilan yang lalu mengalami seksio sesarea dan pada
kehamilan selanjutnya dilakukan seksio sesarea ulang.
d. Seksio Sesarea Histerektomi Adalah suatu operasi dimana setelah janin dilahirkan dengan seksio
sesarea, langsung dilakukan histerektomi oleh karena suatu indikasi. e. Seksio Sesarea Poro
Adalah suatu operasi tanpa mengeluarkan janin dari kavum uteri janin sudah mati dan langsung dilakukan histerektomi, misalnya pada keadaan
infeksi rahim yang berat Mochtar, 2000.
2.3.3 Indikasi
a. Dalam persalinan ada bebera factor yang menentukan keberhasilan suatu persalinan, yaitu passage jalan lahir. Passenger janin, power kekuatan
ibu, psikologi ibu dan penolong. Apabila terdapat gangguan pada salah
Universitas Sumatera Utara
26
satu factor tersebut akan mengakibatkan persalinan tidak berjalan dengan lancer bahkan dapat menimbulkan komplikasi yang dapat membahayakan
ibu dan janin jika keadaan tersebut berlanjut Manuaba, 1999. b. Seksio sesarea dilakukan bila diyakini bahwa penundaan persalinan yang
lebih lama akan menimbulkan bahaya pervaginam tidak mungkin dapat dilakukan dengan aman. Berdasarkan laporan mengenai indikasi
terbanyak di Negara-negara maju seperti : Norwegia diperoleh hasil bahwa indikasi terbanyak untuk seksio sesarea adalah Distosia 3,6
diikuti oleh presentasi bokong 2,1, gawat janin 2,0, riwayat seksio sesarea sebelumnya 1,4 dan lain-lain 3,7 dari 12,8 kasus seksio
sesarea yang terjadi Cunningham dkk, 2005. c. Di Skotlandia diperoleh bahwa Distosia sebagai indikasi seksio sesarea
terbanyak yaitu 4,0 sedangkan riwayat seksio sesareasebelumnya 3,1 gawat janin 2,4, presentasi bokong 2,0 dan lain-lain 2,7 dalam
14,2 kasus seksio sesarea. Riwayat seksio sesarea sebelumnya merupakan indikasi terbanyak dari 10,7 kasus seksio sesarea yang
terjadi di Swedia yaitu3,1 diikuti oleh Distosia dan presentasi bokong yang masing-masing berkisar 1,8 sedangkangawat janin hanya 1,6
dan lain-lain 2,4. Di USA, riwayat seksio sesarea sebelumnya merupakan indikasi terbanyak dari 23,6 kasusu seksio sesarea yang
terjadi yaitu 8,5, dan Distosia berperan dalam 7,1, presentasi bokong 2,6, gawat janin 2,2 dan lain-lain 3,2 Cunningham dkk, 2005.
Universitas Sumatera Utara
27
2.3.4 Macam-macam indikasi dilakukannya seksio sesarea