Koehn 2000 menyatakan bahwa para profesional termasuk profesi di bidang medis dipercaya oleh pasien karena pasien percaya bahwa paramedis
merupakan orang-orang yang ahli di bidangnya dan juga percaya bahwa paramedis akan memberikan pelayanan yang terbaik untuk pasien. Hal yang sama
juga diungkapkan Fukuyama 2002 bahwa kaum yang paling dapat dipercaya dalam pembuatan suatu kontrak adalah kaum profesionalnya termasuk dokter dan
paramedis yang lainnya. Masyarakat akan lebih percaya kepada paramedis jika mereka mengetahui tenaga profesional bidang medis memiliki kode etik sendiri
dan memiliki standar profesi medis. Kaum profesi medis seharusnya menjadi tempat terpercaya untuk mencari
pengobatan. Secara implisit Fukuyama 2002 juga menyatakan bahwa hal yang bisa mengurangi tingkat kepercayaan pada kaum profesional adalah persaingan
antar kaum profesional itu sendiri. Menurunnya kepercayaan terhadap pengobatan medis kemungkinan disebabkan adanya profesi yang lain yang bergerak di bidang
pengobatan yang bersifat menyaingi pengobatan medis tersebut seperti pengobatan alternatif. Terlepas dari seberapa tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap pengobatan medis, masyarakat akan tetap melakukan pencarian pengobatan karena pasien tidak bisa menolong dirinya sendiri Koehn, 2000.
2.1.3 Faktor-faktor Pembentuk Kepercayaan Trust Pasien terhadap
Pengobatan Medis
Kepercayaan merupakan suatu bentuk ekspektasi terhadap masa depan. Ekspektasinya dapat berupa harapan, advokasi, kompetensi, hasil yang baik dan
sebagainya.Kepercayaan dipengaruhi oleh banyak hal. Beberapa faktor yang telah diulas dalam beberapa penelitian sebelumnya antara lain :
a. Tingkat pengetahuan mengenai suatu institusi kesehatan Goold, 2006.
b. Pengalaman di masa lalu Goold, 2006; Tarrant, 2008. c. Ekspektasi pasien terhadap dokter Tarrant, 2008; Tarrant, 2010.
d. Jumlah interaksi pasien dengan dokter Tarrant, 2010.
Universitas Sumatera Utara
e. Jenis kelamin dokter, pasien cenderung lebih percaya kepada seorang dokter wanita Kayaniyil, 2009.
f. Tingkat pendidikan dan etnokultural walau tidak terlalu signifikan Tarrant, 2010.
g. Umur, pasien dengan umur di bawah 29 tahun dan di atas 70 tahun memiliki tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap dokter
Thom, 2002. h. Etnis, pasien kulit hitam lebih rendah tingkat kepercayaannya
dibanding pasien kulit putih di Amerika Nguyen, 2009.
2.1.3 Dimensi Trust Kepercayaan
Untuk menentukan trust level tidak dapat hanya menanyakan apakah individu percaya atau tidak percaya kepada pihak lain. Kepercayaan merupakan
manifestasi dari berbagai persepsi yang berkembang dalam pemikiran manusia. Persepsi tersebut dikelompokkan dalam beberapa dimensi. Dimensi merupakan
komponen-komponen yang diukur dari suatu objekArikunto, 2000. Menurut Robbins 2002, dimensi trust terdiri dari lima bagian, yaitu :
a. Integrity, yakni individu yakin bahwa pihak lain akan berlaku jujur dan berlaku sebenarnya.
b. Competence, yakni memiliki pengetahuan dan keahlian teknik interpersonal.
c. Consistency, yakni reliabilitas, prediktibilitas dan keputusan tepat dari individu dalam menghadapi situasi tertentu.
d. Loyalty, yakni kemauan untuk melindungi nama baik orang lain. e. Opennes, yakni seseorang yang percaya memiliki kemauan untuk
berbagi ide, pemikiran, dan perasaan kepada pihak lain. Sedangkan menurut Mayer 1995 dimensi kepercayaan trust antara lain :
a. Kemampuan ability, yakni kompetensi yang dimiliki untuk mempengaruhi mengotorisasi wilayah spesifik.
Universitas Sumatera Utara
b. Kebaikan hati benevolence, yakni kemauan untuk memberikan kepuasan yang saling menguntungkan antara satu pihak dan pihak
lainnya. c. Integritas integrity, mengacu pada perilaku yang dapat
dipertanggungjawabkan faktualitasnya.
2.1.5 Pengukuran Trust Kepercayaan