Patogenesis Manifestasi Klinis Retinoblastoma 1. Definisi

E2F terlepas sehingga ia bisa berinteraksi dengan gen promoter yang diperlukan untuk masuk dalam fase S Kresno, 2010. Ekspresi berlebihan dari E2F dapat menstimulasi proliferasi sedangkan aktivitas Rb sebagai gen supresor berkolerasi dengan pengikatannya dengan E2F, sehingga disimpulkan bahwa salah satu fungsi Rb adalah menghambat fungsi E2F sebagai transkriptor Kresno,2010.

2.2.5. Patogenesis

Retinoblastoma dapat tumbuh ke luar eksofitik atau ke dalam endofitik atau kombinasi keduanya. Shetlar, 2010. Tumor endofilik muncul dari permukaan dalam retina, tumbuh ke arah vitreus, dan cenderung menyebar ke area lain dari retina. Tumor eksofitik tumbuh dari lapisan retina luar dan dapat menimbulkan ablasi retina Herzog, 2004. Gambar 4. Perluasan Ekstraokular Tumor emedicine.medscape.com Retinoblastoma mungkin tampak sebagai suatu tumor tunggal dalam dalam retina tetapi khas mempunyai fokus ganda. Jika timbul dalam lapisan inti interna, tumor itu tumbuh ke dalam ruang vitreus. Perumbuhan endofilik ini Universitas Sumatera Utara mudah dilihat dengan oftalmoskop. Tumor eksofitik yang timbul dalam lapisan inti eksterna dan tumbuh ke dalam ruang subretina, dengan ablasi retina tersembunyi, dan diagnosis lebih sukar Pratt, 2000. Perluasan Retinoblastoma ke dalam koroid biasanya terjadi pada tumor yang masif dan mungkin menunjukkan peningkatan kemungkinan metastasis hematogen. Perluasan tumor melalui lamina kribrosa dan sepanjang saraf mata dapat menyebabkan keterlibatan susunan saraf pusat. Invasi koroid dan saraf mata meningkatkan resiko penyakit metastasis Pratt, 2000. Kedua jenis Retinoblastoma, secara bertahap, akan mengisi mata dan meluas bersama nervus opticus ke otak di sepanjang saraf dan pembuluh- pembuluh emisari di sklera ke jaringan orbita lainnya. Tumor ini terkadang tumbuh secara difus di retina, melepaskan sel-sel ganas ke dalam vitreus dan bilik mata depan dan menimbulkan proses pseudoinflamasi yang dapat menyerupai retinitis, vitritis, uveitis, atau endoftalmitis Shetlar, 2010.

2.2.6. Manifestasi Klinis

Tanda dan gejala Retinoblastoma ditentukan oleh tingkat dan lokasi tumor pada saat terdiagnosis. Di Amerika Serikat, tanda-tanda retinoblastoma yang paling banyak dijumpai adalah leukokoria, strabismus, dan inflamasi okular. Gambar 5. Tampilan Leukokoria medweb.bham.ac.uk Universitas Sumatera Utara Gambaran lain yang dijumpai, seperti Heterokromia, Hyfema Spontan, dan sellulitis. Dalam kasus yang jarang terjadi, lesi kecil dapat ditemukan dalam pemeriksaan rutin. Keluhan visual jarang terjadi karena sebagian besar pasien adalah anak-anak usia pra sekolah American Academy of Ophthalmology, 2007. Tabel 2.3. Manifestasi Klinis Retinoblastoma Pasien 5 Tahun Pasien ≥ 5 Tahun Leukokoria 54-62 Strabismus 18-22 Inflamasi Hypopion Hyphema Heterochromia Spontaneous globe perforation Proptosis Katarak Glaucoma Nistagmus Tearing Anisocoroa Leukokoria 35 Penurunan visus 35 Strabismus 15 Floater 4 Pain 4 Sumber : American Academy of Ophthalmology, 2007

2.2.7. Klasifikasi