Survei awal yang dilakukan peneliti diwilayah kerja puskesmas padang bulan yaitu dengan mengambil data skunder puskesmas 2013 diperoleh data angka
kesakitan bayi yang disebabkankan konstipasi masih tinggi yaitu 20 dari 1200 ibu yang datang membawa bayinya kepuskesmas 2013. Dengan demikian
angka kesakitan bayi yang disebabkan olek konstipasi masih tinggi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapatlah dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh pemberian MP-ASI terhadap
terjadianya konstipasi bayi di wilayah kerja puskesmas padang bulan.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk menganalisa pengaruh pemberian MP-ASI terhadap terjadinya konstipasi pada bayi diwilayah kerja puskesmas
padang bulan.
1.3.2 Tujuan Khusus 1.
Penelitian dilakukan untuk menganalisa berapa besar MP-ASI menyebabkan konstipasi pada bayi.
2. Penelitian dilakukan untuk menganalisa penyebab lain dari konstipasi
yang terjadi pada bayi.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Puskesmas Padang bulan
Penelitian ini dapat diharapkan sebagai bahan evaluasi terhadap penyakit – penyakit yang terjadi diwilayah kerja puskesmas terutama penyakit yang
Universitas Sumatera Utara
berkaitan dengan konstipasi pada bayi serta upaya pencegahan konstipasi pada bayi diwilayah kerja puskesmas padang bulan
2. Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk menamabah wawasan dan memperdalam pengetahuan penulis mengenai pemebrian MP-ASI pada bayi, dan
penyakit konstipasi yang terjadi pada bayi. 3.
Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dalam
memperoleh informasi tentang pengaruh MP-ASI pada bayi serta pengaruhnya terhadap konstipasi pada bayi.
4. Bagi Pendidikan D-IV Kebidanan
Sebagai informasi bagi pendidikan kebidanan khususnya pada Ibu yang memiliki bayi bahwa hasil “evidenbased” tentang salah satu intervensi
kebidanan yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya konstipasi pada bayi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ASI
Badan kesehatan dunia World health organization dan badan PBB yang mendanai program untuk anak – anak united nation childern’n fund menetapkan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi selama 6 bulan.American Academy of Pediatric merekomendasikan para ibu untuk menyusui bayinya, karena tidak ada
susu formula yang dapat menyaingi ASI, yang komposisinya dapat memenuhi kebutuhan bayi. Proses pemberian ASI akan meningkatkan hubungan emosi yang
dalam antara ibu dan bayi WHO, 2006. Pertumbuhan optimal, seorang bayi memerlukan semua zat gizi makro dan zat
gizi mikro yang sesuai antara jumlah dengan kebutuhannya. Tak dapat dipungkiri, kebutuhan nutrisi terbaik untuk bayi berusia 0 - 6 bulan adalah ASI.
ASI adalah makanan tunggal terbaik yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi normal untuk tumbuh dibulan – bulan pertama kehidupannya, ASI juga
mengandung zat protektif berupa laktobasilus bifidus, laktoferin, lisozim, komplemen C3 dan C4, faktor antisterptokokus, antibodi, imunitas seluler, dan
tidak menimbulkan alergi. MP-ASI ialah makanan pendamping ASI yang diberikan kepada bayi setelah 6 bulan. MP-ASI yang diberikan berupa makanan
cair seperti susu formula, lumatan pisang dan bubur nasi yang telah dihaluskan. MP-ASI merupakan alternatif ASI jika ASI merupakan kontraindikasi atau
diputuskan untuk beralih pada susu sapi yang dimodifikasi. Makanan pendamping diberikan karena ibu bayi yang bekerja sehingga ibu tidak memiliki waktu yang
Universitas Sumatera Utara