burner
. Setelah itu terjadi pencampuran kabut dengan gas pembakar kemudian dimasukkan ke dalam
burner
.
3 Sistem Monokromator
Sistem monokromator berfungsi untuk memisahkan radiasi dari lampu katoda yang tidak terserap oleh populasi atom dari radiasi lain-lain
yang tidak diperlukan dan akan mengganggu pengukuran intensitas radiasi yang diperlukan.
4 Detektor
Detektor berfungsi untuk mengubah intensitas radiasi menjadi arus atau sinyal listrik. Hasil keluaran dari detektor akan dimasukkan ke
dalam suatu sistem pencatatan. Alat pencatatan ini digunakan untuk mengubah dan mencatat sinyal-sinyal listrik yang berasal dari detektor
menjadi suatu bentuk yang mudah dibaca oleh operator. Misalnya bentuk angka digital sesuai hasil analisis.
5 Sitem Pengolahan dan Pencatat
Sistem pengolahan berfungsi untuk mengolah kuat arus yang dihasilkan oleh detektor menjadi besaran daya serap atom transmisi
yang selanjutnya diubah menjadi besaran konsentrasi. Pencatat berfungsi untuk mencatat hasil yang dikeluarkan oleh sistem
pengolahan.
3. Asas Lingkungan
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain Pasal 1, ayat 1, UU No. 32 PPLH 2009. Berdasarkan
definisi diatas dapat diketahui bahwa lingkungan hidup terdiri dari 3 komponen yaitu Abiotik, Biotik dan Kultur. Kondisi dan tata hubungan antara
komponen lingkungan mempunyai keteraturan menganut asas tertentu. Asas dasar lingkungan terdiri dari 14 asas. Ke empat belas asas lingkungan ini
dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu 1 asas 1 – 6 adalah asas-
commit to user
asas mengenai sumber daya alam, 2 asas 7 – 8 adalah asas-asas mengenai
keanekaragaman, 3 asas 9 – 12 adalah asas-asas mengenai stabilitas
ekosistem, dan 4 asas 13 – 14 adalah asas-asas mengenai populasi. Empat
belas asas lingkungan disajikan pada Gambar 6.
Gambar 6. Empat belas Asas Lingkungan Sastrawijaya, 2000. Beradasarkan pemaparan masing-masing asas lingkungan pada
Gambar 6, diketahui ba hwa penelitian ini “
N. commune
Vaucher ex Bornet Flahault sebagai Fikoremediator Logam Berat Kadmium Cd II” menganut
commit to user
asas ke-4. Menurut Sastrawijaya 2000, asas keempat dinamakan asas penjenuhan. Kemampuan lingkungan untuk menyokong suatu materi ada
batasnya. Untuk semua kategori sumber daya alam yang pengadaannya sudah mencapai optimum, pengaruh kenaikan dapat menurun dengan penambahan
sumber daya alam tersebut hingga tingkat maksimum. Asas ini menjelaskan bahwa penggunaan sumber daya alam hingga batas maksimal atau bahkan
melebihi batas maksimal tidak akan menimbulkan pengaruh yang menguntungkan lagi. Seperti halnya pada penelitian ini, kemampuan
N. commune
dalam meremediasi logam berat kadmium Cd II ada batasnya. Penambahan berbagai parameter hingga mencapai atau melebihi maksimal
justru akan menurunkan kemampuan
N. commune
dalam meremediasi Cd II. Hal ini disebabkan kenaikan pengadaaannya yang melebihi batas
maksimal justru akan merusak karena kesan peracunan dari penjenuhan Cd II tersebut. Batas
N. commune
dalam meremediasi Cd II disebut sebagai kondisi setimbang atau kondisi optimal. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
kemampuan terbaik dari
N. commune
dalam meremediasi Cd II pada penelitian ini dicari kondisi optimal pada masing-masing parameternya.
B. Kerangka Berpikir
Pencemaran logam berat kadmium yang terjadi di lingkungan merupakan sebuah proses yang berhubungan erat dengan penggunaan logam
tersebut oleh manusia. Pembuangan limbah cair berbagai industri ke perairan berkontribusi terhadap pencemaran logam berat kadmium di lingkungan.
Logam berat kadmium memiliki toksisitas yang cukup tinggi. Keberadaaanya yang berlebihan di lingkungan dapat membahayakan organisme hidup di
sekelilingnya. Oleh karena itu, keberadaannya harus diminimalkan atau bahkan dihilangkan dari lingkungan.
Salah satu upaya untuk menghilangkan meminimalkan pencemaran kadmium
adalah fikoremediasi.
Fikoremediasi merupakan
upaya pembersihan bahan pencemar menggunakan agen biologis berupa algae.
N. commune
adalah salah satu algae yang berpotensi sebagai fikoremediator perpustakaan.uns.ac.id
commit to user