pigmen cat dengan membentuk beberapa garamnya seperti kadmium oksida yang dikenal sebagai kadmium merah dan dalam pembuatan batu baterai,
terutama baterai Ni-Cd Sarjono, 2009.
a. Bahaya Logam Berat Kadmium Cd
Kadmium merupakan salah satu jenis logam yang berbahaya karena unsur ini memiliki efek toksisitas yang tinggi, bahkan pada
konsentrasi yang rendah. Hal ini dikarenakan logam ini mudah diadsorbsi dan terakumulasi pada organisme hidup manusia, hewan dan tumbuhan.
Dalam tubuh organisme, kadmium Cd II akan mengalami proses biotransformasi dan bioakumulasi. Jika kadmium teradsorpsi ke dalam
tubuh, logam ini akan membentuk kompleks dengan protein sehingga mudah diangkut dan terakumulasi ke
hepar
dan
ren
bahkan sejumlah kecil dapat sampai ke pankreas, usus, dan tulang. Szymczyk
Zalewski, 2003. Kadmium dalam tubuh dapat terakumulasi dalam hati dan ginjal,
dimana logam berat kadmium Cd II terikat dengan gugus sufhidril - SH pada protein-non enzim dengan berat molekul rendah, thionein, yang
membentuk gugus protein logam yang disebut metalothionein, serta terikat dengan gugus karboksil sisteinil, histidil, hidroksil, dan fosfatil
dari protein purin. Kemungkinan besar pengaruh toksisitas disebabkan oleh interaksi antara logam berat kadmium Cd II dan protein tersebut,
sehingga menimbulkan hambatan terhadap aktivitas kerja enzim dalam tubuh Darmono, 1995.
Keracunan kadmium bersifat akut dan kronis. Keracunan akut muncul setelah 4
– 10 jam sejak penderita terpapar oleh logam berat kadmium Cd II. Paparan kadmium secara akut dapat menyebabkan
kehilangan nafsu makan, daya tahan tubuh melemah, kerusakan
hepar
, kerusakan ginjal, sakit kepala, kedinginan hingga menggigil, nyeri otot,
menimbulkan penyakit paru-paru akut, diare, dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Sementara itu, keracunan kadmium bersifat
commit to user
kronis dapat merusak sistem fisiologis tubuh, antara lain: sistem pernafasan, sistem respirasi, sistem sirkulasi, sistem reproduksi, sistem
saraf, bahkan dapat menyebabkan kerusakan jantung dan kerapuhan tulang Widowati dkk., 2008.
Bagi manusia, kadmium merupakan zat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker paru-paru, prostat,
hepar
, pankreas dan
ren
. Sifat karsinogenik kadmium menyebabkan logam berat tersebut diurutkan
sebagai peringkat pertama agen mutagenik bagi organisme hidup. Toksisitas kadmium di sebebabkan karena unsur ini tidak diketahui
memiliki fungsi biologis di dalam sel tetapi memiliki sifat reaktif yang sangat tinggi dan dapat menginaktivasi berbagai macam aktivitas enzim
yang diperlukan oleh sel Rumahlatu dkk., 2012.
b. Metode Pengukuran Kadmium Cd dengan