INTERLEUKIN 6 Pengukuran Intensitas Nyeri :

37 Gambar 2.9. Wong Baker Faces Pain Rating Scale

2. INTERLEUKIN 6

Istilah limfokin pertama kali digunakan pada tahun 1960 untuk golongan protein yang diproduksi oleh limfosit B dan T yang diaktifkan. Ternyata sel-sel lain seperti makrofag, eosinofil, sel mast, sel endotel, dan epitel juga memproduksi sitokin. Oleh karena itu istilah yang lebih tepat adalah sitokin. Sitokin merupakan protein sistim imun yang mengatur interaksi antar sel dan memacu reaktivitas imun, baik pada imunitas nonspesifik maupun spesifik Baratawidjaja, 2006. Menurut definisinya sitokin adalah polipeptida yang diproduksi sebagai respon terhadap mikroba dan antigen lain yang diperantarai dan mengatur reaksi imunologik dan reaksi inflamasi. Banyak sitokin yang telah diidentifikasi, baik dari struktur molekul maupun fungsinya. Beberapa diantaranya merupakan mediator utama yang meningkatkan reaksi imunologik yang melibatkan makrofag, limfosit, dan sel-sel lainnya, jadi berfungsi sebagai imunomodulator spesifik maupun non-spesifik. Pada 2nd International Lymphokin Workshop di Swiss tahun 1979, dicapai kesepakatan untuk memberi satu nama generik kepada mediator-mediator tersebut yang ternyata mempunyai sifat biokimia dan sifat biologik serta fungsi yang serupa. Nama yang disepakati adalah intrleukin yang berarti commit to user 38 adanya komunikasi antar sel leukosit. Hingga sekarang telah ditemukan beberapa jenis interleukin yaitu IL-1 hingga IL-35, dan berbagai percobaan telah dilakukan untuk menentukan fungsi masing-masing Kresno, 2010. Sitokin proinflamasi diinduksi berbagai sel atas pengaruh mikroba, trauma atau kerusakan sel penjamu. Sitokin mengawali, mempengaruhi dan meningkatkan respon imun nonspesifik. Makrofag dirangsang oleh INF- , TNF- α, dan Iδ-1 disamping juga memproduksi sitokin-sitokin tersebut. IL- 1, IL-6, dan TNF- α merupakan sitokin proinflamasi dan inflamasi spesifik. Disamping itu dikenal sitokin-sitokin yang berfungsi dalam diferensiasi dan fungsi serta mengontrol sel sistim imun dan jaringan Baratawidjaja, 2006. Gambar 2.10 Alur ikatan sitokin dengan nosiseptor Interleukin-6 merupakan sitokin proinflamasi yang berperan dalam maturasi dan aktivasi neutrofil, maturasi makrofag, serta deferensiasi dari limfosit-T sitotoksik dan sel NK. IL-6 adalah salah satu mediator yang paling awal dan penting dalam induksi dan mengontrol sintesa protein fase perpustakaan.uns.ac.id commit to user 39 akut pada trauma, infeksi, pembedahan, dan luka bakar. Setelah terjadi cedera, konsentrasi plasma IL-6 bisa dideteksi dalam 60 menit dengan konsentrasi puncak antara 4 sampai 6 jam, dan dapat bertahan sampai 10 hari. IL-6 dipertimbangkan sebagai marker yang sangat relevan dari derajat kerusakan jaringan dalam prosedur pembedahan yang berhubungan dengan morbiditas pasca operasi Oliveira et al ., 2011. 3. KETOTIFEN Ketotifen merupakan derivat dari benzocycloheptathiophene yang mempunyai efek anti histamin dan anti anafilaktik. Hal itu ditunjukkan dengan kemampuan ketotifen dalam mengeblok pelepasan mediator dari sel mast peritonium tikus secara in vitro. Ketotifen mencegah terjadinya pelepasan histamin dan leukotrien dari basofil dan jaringan paru, untuk menjadi antagonis histamin pada reseptor H1, untuk menghambat ambilan kalsium, untuk memblok reaksi anafilaktik kulit pasif, dan untuk mencegah asma baik yang disebabkan oleh obat atau yang disebabkan oleh alergen. Beberapa penelitian tentang ketotifen menunjukkan efek yang yang bermanfaat dalam terapi asma Sayeed, 2011. Ketotifen fumarat merupakan obat antihistamin dan antialergi yang telah diketahui menghambat degranulasi sel mast melalui mekanisme calcium-dependent, dan memblok histamin secara non kompetitif pada reseptor H1. Ketotifen telah disetujui oleh FDA sebagai terapi tambahan pada dewasa dan anak diatas 15 tahun dengan asma, dan baru-baru ini FDA perpustakaan.uns.ac.id commit to user 40 mengijinkan ketotifen dipakai sebagai terapi alergi pada mata Monument et al ., 2012.

a. Struktur Kimia