Proses Penyembuhan Luka KAJIAN TEORI 1. NYERI

32 menemukan lebih banyak nyeri kronis yang terjadi setelah operasi lama yang berlangsung lebih dari 3 jam Akkaya Ozkan, 2009. g. Faktor Psikososial Terdapat banyak artikel yang berhubungan dengan efek faktor psikososial pada nyeri pasca operasi akut. Katz et al . menyimpulkan bahwa kecemasan pra operasi adalah faktor risiko dalam terbentuknya nyeri sampai 30 hari setelah operasi payudara. Insiden nyeri pasca operasi akut dipengaruhi oleh catastrophization Keyakinan negatif dan respon berlebihan Akkaya Ozkan, 2009.

e. Proses Penyembuhan Luka

Penyembuhan luka merupakan proses kompleks dan dinamis dari perbaikan struktur sel dan jaringan. Penyembuhan luka melibatkan berbagai proses dengan urutan : hemostasis, inflamasi akut, regenerasi sel parenkim, migrasi dan proliferasi sel parenkim, sintesis protein ECM, remodeling jaringan ikat dan komponen parenkim, kolagenasi dan akuisisi kekuatan kekuatan luka Winarto, 2005 proses penyembuhan luka secara sederhana dibagi menjadi tiga fase. Yang pertama adalah fase inflamasi, kemudian diikuti oleh fase proliferasi,dan diakhiri dengan fase maturasi atau remodeling Prasetyono, 2009. 1. Fase Inflamasi Fase inflamasi terjadi sejak hari pertama terjadinya luka sampai kira-kira hari kelima pasca trauma. Fase inflamasi dimulai perpustakaan.uns.ac.id commit to user 33 dengan adanya peristiwa hemostasis yang terjadi dalam beberapa jam setelah trauma, dengan konstriksi pembuluh darah dan pembentukan formasi jala fibrin, sementara itu terjadilah reaksi inflamasi Guo Dipietro, 2010. Vasokonstriksi akan diikuti dengan vasodilatasi kapiler, dengan dihasilkannya serotonin dan histamin oleh sel mast yang meningkatkan permeabilitas kapiler. Lekosit untuk selanjutnya akan mengeluarkan sitokin proinflamasi dan faktor pertumbuhan untuk mengaktifkan proses inflamasi. Fase awal dari proses inflamasi ditandai dengan perekrutan neutrofil yang mempunyai peran penting untuk fagositosis dan mensekresi protease untuk membunuh bakteri serta membantu proses degradasi jaringan nekrotik. Lebih jauh, neutrofil berfungsi sebagai chemoattractans dari sel-sel yang lain untuk terlibat dalam proses inflamasi Reinke Sorg, 2012. 2. Fase Proliferasi Fase proliferasi terjadi kira-kira hari ketiga sampai hari kesepuluh pasca trauma. Fokus utama proses penyembuhan pada fase ini adalah penutupan luka dan perbaikan jaringan vaskuler Reinke Sorg, 2012. Fase ini ditandai dengan pembentukan jaringan granulasi pada luka. Jaringan granulasi merupakan kombinasi dari elemen seluler termasuk fibroblas dan sel inflamasi, bersamaan dengan timbulnya commit to user 34 kapiler baru tertanam dalam jaringan longgar ekstraseluler dari matrik kolagen, fibronektin, dan asam hialuronik Sudrajad, 2006 Proses epitelisasi dimulai dari tepi luka oleh sel punca dari folikel rambut dan kelenjar keringat. Proses ini diaktivasi oleh jalur sinyal dari sel epitel dan nonepitel pada tepi luka yang melepaskan beberapa sitokin dan faktor pertumbuhan seperti EGF, KGF, IGF-1, dan NGF Reinke Sorg, 2012. 3. fase maturasi fase ini berlangsung dari hari ke-7 dan bisa berlangsung lebih dari satu tahun. Segera setelah matrik ekstraseluler terbentuk maka dimulailah reorganisasi. Kolagen berkembang cepat menjadi faktor utama pembentuk matriks. Serabut kolagen pada permulaan terdistribusi acak membentuk persilangan dan beragregasi menjadi bundel-bundel fibril yang secara perlahan menyebabkan penyembuhan jaringan dan meningkatkan kekakuan dan kekuatan ketegangan. Sesudah lima hari periode jeda, dimana saat ini bersesuaian dengan pembentukan jaringan granulasi awal dengan matriks sebagian besar tersusun dari fibronektin dan asam hialuronidase, terjadi peningkatan cepat dari kekuatan tahanan luka karena fibrogenesis kolagen. Pencapaian kekuatan tegangan luka berjalan lambat. Sesudah 3 minggu kekuatan penyembuhan luka mencapai 20 dari kekuatan akhir. Bagaimanapun, kekuatan akhir penyembuhan luka tetap kurang dibanding dengan kulit yang tidak pernah terluka, dengan kekuatan perpustakaan.uns.ac.id commit to user 35 tahanan maksimal jaringan parut hanya 70 dari kulit utuh Sudrajad, 2006. Remodeling aktif jaringan parut akan terus berlangsung sampai satu tahun dan tetap berjalan dengan lambat seumur hidup. Pada proses remodeling terjadi reduksi secara perlahan pada vaskularisasi dan selularitas jaringan yang mengalami perbaikan sehingga terbentuk jaringan parut kolagen yang relatif avaskuler dan aseluler. Pengerutan luka yang terjadi karena pergerakan ke dalam dari tepi luka juga merupakan faktor berpengaruh dalam penyembuhan luka dan harus dibedakan dengan kontraktur Sudrajad, 2006.

f. Pengukuran Intensitas Nyeri :