Uji Hipotesis Validitas dan Reabilitas Instrumen

81 Untuk uji kesamaan dua rata-rata ternormalisasi dengan kriteria berikut: a. Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya 0,05, maka Ho diterima. b. Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan dengan berbantuan SPSS 16 untuk penilaian lembar angket dapat dijelaskan bahwa T hitung lebih besar dari T tabel 10.216 1.670. P 0,05 0.000 0.05. Sedangkan hasil uji t t-test untuk lembar observasi diperoleh data T hitung lebih besar dari T tabel 11.731 1.671. P 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pengajuan hipotesis “ada pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktek menjahit busana pria di SMK N 6 puworejo ”diterima. 82 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 6 Purworejo yang beralamatkan di desa Wareng Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo. Sekolah ini berada sekitar 20 km dari kota Kabupaten Purworejo. Jumlah guru yang mengajar berjumlah 34 orang dengan spesifikasi 21 guru normatif serta adaptif dan 13 guru produktif. Guru tata busana berjumlah 6 orang dimana 4 diantaranya berstatus GTT. SMK N 6 Purworejo memiliki 3 program kejuruan yaitu busana butik, teknik kendaraan ringan dan multi media. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan observasi kegiatan pembelajaran serta mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran. Dari hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa motivasi belajar sangat rendah. Hal tersebut terjadi karena proses pembelajaran yang memerlukan waktu lama sehingga siswa merasa kelelahan dan kejenuhan yang mengakhibatkan motivasi berkurang. Atas dasar alasan tersebut di atas peneliti mengadakan penelitian untuk mengatasi permasalah tersebut di atas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan musik dalam model pembelajaran quantum learning sebagai penataan lingkungan pembelajaran. Alasan pemilihan musik karena banyak peneliti yang mengatakan bahwa musik mempunyai pengaruh besar pada guru maupun pelajar. 83 Penelitian ini dilaksanakan 3 kali pertemuan, masing – masing tiap pertemuan 7 jam pelajaran 7x45 menit. Hal – hal yang akan diuraikan dalam hasil penelitian ini adalah motivasi belajar praktek menjahit busana pria, pengaruh musik dalam model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktek membuat busana pria dan pendapat siswa tentang penggunaan musik dalam model pembelajaran quantum learning pada kelas XI SMK N 6 Purworejo. Pada kelas II busana butik 1 sebagai kelas kontrol dan II busana butik 2 sebagai kelas eksperimen atau kelas yang diberikan perlakuan. Hasil pada pada penelitian ini sebagai berikut :

1. Motivasi Belajar Praktek Menjahit Busana Pria Kelas Kontrol dan

Kelas Ekperimen. Berdasarkan data tentang motivasi belajar yang diperoleh dari kelas kontrol dan kelas eksperimen dalam distribusi frekuensi menggunakan lembar angket, sebagai berikut : Tabel 18. Distribusi Frekuensi Ketegori Motivasi Belajar Pada Lembar Angket Rentang Skor Kategori Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Frekuensi Presentase Frekuensi Persentase ≥ 132 Sangat Tinggi - 19 59,4 131 – 110 Tinggi 5 15,6 13 40,6 109 – 88 Rendah 21 65,7 - 87 Sangat Rendah 6 18,7 - Total 32 100 32 100 Berdasarkan tabel diatas supaya lebih jelas dapat dilihat histogram gambar sebagai berikut : 84 Gambar 1. Hasil Angket Motivasi Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Dari hasil hitogram di atas bahwa motivasi belajar pada kelas kontrol motivasi belajar sangat tinggi 0, tinggi 5 15,6, rendah 21 65,7, sangat rendah 6 18,7. Pada kelas eksperimen motivasi belajar sangat tinggi 19 59,4, tinggi 13 40,6, rendah dan sangat rendah 0. Sedangkan pada lembar observasi diperoleh data sebagai berikut : Tabel 19. Distribusi Frekuensi Ketegori Motivasi Belajar Pada Lembar Observasi Rentang Skor Kategori Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Frekuensi Presentase Frekuensi Persentase ≥ 66 Sangat Tinggi - 15 46,9 65 – 55 Tinggi 4 12,5 17 53,1 54 – 44 Rendah 22 68,7 - - 43 Sangat Rendah 6 18,8 - - Total 32 100 32 100 Berdasarkan tabel diatas supaya lebih jelas dapat dilihat histogram gambar sebagai berikut : kontrol eksperimen 20 40 60 80 sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah 15,6 65,7 18,7 59,4 40,6 kontrol eksperimen 85 Gambar 2. Hasil Observasi Motivasi Belajar Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Dari hasil tabel di atas bahwa motivasi belajar pada kelas kontrol motivasi belajar sangat tinggi 0, tinggi 4 12,5, rendah 22 68,7, sangat rendah 6 18,8. Sedangkan pada kelas eksperimen motivasi belajar sangat tinggi 15 46,9, tinggi 17 53,1, rendah dan sangat rendah 0. Hasil perhitungan statistik penelitian kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan bantuan komputer SPSS 16 for windows dapat dilihat pada tebel di bawah ini : Tabel 20. Statistik Karakteristik Kontrol dan Eksperimen Perhitungan Lembar Angket Lembar Observasi Kontrol Eksperimen Kontrol Eksperimen N 33 32 32 32 Nilai Terendah 81 110 42 53 Nilai Tertinggi 127 154 64 80 Mean 105,6 137,4 53,8 70,6 Std Error Mean 2,3 2,1 1,1 0,9 Median 103 138,5 53 70 Modus 105 130 53 70 Std Deviasion 13,2 11,7 6,1 5,3 20 40 60 80 sangat tinggi tinggi rendah sangat rendah 12,5 68,7 18,8 46,9 53,1 kelas kontrol kelas eksperimen 86 Dari hasil tabel di atas data lembar angket pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi = 127; nilai terendah = 81; rata-rata nilai Mean = 105,6; nilai tengah dari kelompok data median = 103; dan nilai yang sering muncul dalam kelompok data modus= 105. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi = 154; nilai terendah = 110; rata-rata nilai Mean = 137,4; nilai tengah dari kelompok data median = 138,5; dan nilai yang sering muncul dalam kelompok data modus= 130. Hasil data pada lembar observasi pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi = 64; nilai terendah = 42; rata-rata nilai Mean = 53,8; nilai tengah dari kelompok data median = 53; dan nilai yang sering muncul dalam kelompok data modus= 53. Pada kelas eksperimen diperoleh nilai tertinggi = 80; nilai terendah = 53; rata-rata nilai Mean = 70,6; nilai tengah dari kelompok data median = 70; dan nilai yang sering muncul dalam kelompok data modus= 70.

2. Pendapat Siswa Tentang Penggunaan Musik Dalam Model Pembelajaran

Quantum Learning Data yang dihasilkan dari pendapat siswa tentang penggunaan musik dalam model pembelajaran quantum learning dengan subjek 32 siswa. Berdasarkan hasil pendapat siswa dengan menggunakan lembar angket, diperoleh harga mean M = 50,8; modus Mo = 56; median Me = 50,5; standar deviasi SD = 5,6. Sedangkan distribusi frekuensi kategori motivasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut :

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

MENGGAMBAR LENGAN BUSANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN KONVENSIONAL.

0 1 14

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X BUSANA SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 241

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA TAILORING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK N 2 NGANJUK.

2 19 324

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA KELAS X PAKET KEAHLIAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

5 47 250

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN JOB SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA CELANA ANAK KELAS X BUSANA 2 DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 270

PENGARUH PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACTS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENGHIAS BUSANA di SMK N 3 PURWOREJO.

8 70 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PERSEPSI SISWA PROGRAM STUDI BUSANA BUTIK TERHADAP SARANA PRAKTEK MENJAHIT DALAM MATA DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2011.

0 2 160