Reabilitas Instrumen Validitas dan Reabilitas Instrumen

72 Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas meteri pembelajaran dengan jumlah item 5, adapun kualitas lembar angket pendapat siswa, yaitu : Tabel 8. Kualitas lembar materi pembelajaran Kualitas Interval Skor Interprestasi Layak dan andal 3 ≤ skor ≤ 5 Meteri pembelajaran dinyatakan layak dan andal digunakan untuk pengambilan data Tidak layak dan tidak andal 0 ≤ skor ≤ 2 Materi pembelajaran dinyatakan tidak layak dan tidak andal digunakan untuk pengambilan data Hasil uji validasi dan reliabilitas kualitas meteri pembelajaran yaitu sebagai berikut : Tabel 9. Rangkuman hasil uji validitas dan reliabilitas kualitas materi pembelajaran Jugment expert Skor Kualitas Ahli 1 5 Layak dan andal Ahli 2 4 Layal dan andal Ahli 3 5 Layak dan andal Berdasarkan hasil tersebut, maka materi pembelajaran dinyatakan layak dan andal digunakan untuk pengambilan data. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar observasi motivasi belajar dengan jumlah item 5, adapun kualitas lembar observasi yaitu : 73 Tabel 10. Kualitas lembar observasi motivasi belajar Kualitas Interval Skor Interprestasi Layak dan andal 3 ≤ skor ≤ 5 Lembar observasi motivasi belajar dinyatakan layak dan andal digunakan untuk pengambilan data Tidak layak dan tidak andal 0 ≤ skor ≤ 2 Lembar observasi motivasi belajar dinyatakan tidak layak dan tidak handal digunakan untuk pengambilan data Hasil validitas dan reliabilitas lembar observasi motivasi belajar adalah : Tabel 11. Rangkuman hasil uji validitas dan reliabilitas kualitas lembar observasi motivasi belajar Jugment expert Skor Kualitas Ahli 1 5 Layak dan andal Ahli 2 5 Layal dan andal Ahli 3 5 Layak dan andal Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa hasil skor yang diberikan oleh para judgmentrater terhadap item – item atau aspek penilaian kelayakan instrumen lembar observasi motivasi belajar yaitu : rater pertama memberikan skor 5, rater kedua memberikan skor 5 dan rater ketiga memberikan skor 5, maka ketiga hasil skor dinyatakan sudah layak digunakan untuk pengambilan data. Artinya, instrumen penelitian tersebut sebelum digunakan untuk pengambilan data telah valid layak dan reliabel andal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas lembar angket pendapat siswa dengan jumlah item 5, adapun kualitas lembar angket pendapat siswa, yaitu : 74 Tabel 12. Kualitas lembar angket pendapat siswa Kualitas Interval Skor Interprestasi Layak dan andal 3 ≤ skor ≤ 5 Lembar angket pendapat siswa dinyatakan layak dan andal digunakan untuk pengambilan data Tidak layak dan tidak andal 0 ≤ skor ≤ 2 Lembar angket pendapat siswa dinyatakan tidak layak dan tidak andal digunakan untuk pengambilan data Hasil uji validasi dan reliabilitas kualitas lembar angket pendapat siswa yaitu sebagai berikut : Tabel 13. Rangkuman hasil uji validitas dan reliabilitas kualitas lembar angket pendapat siswa Jugment expert Skor Kualitas Ahli 1 5 Layak dan andal Ahli 2 5 Layal dan andal Ahli 3 5 Layak dan andal Berdasarkan hasil tersebut, maka lembar angket pendapat siswa dinyatakan layak dan andal digunakan untuk pengambilan data. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Pengujian reabilitas lembar angket adalah dengan menggunakan Alpha Cronbach yaitu untuk menguji keandalan instrumen yang bersifat gradasi dengan rentang skor 1 – 4, adapun rumusnya adalah sebagai berikut: r 11 = 1 - Keterangan : r 11 = reabilitas instrument k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal 75 = jumlah varians bitir = varians total Dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer program SPSS 16 diperoleh 0,945 yang berarti reabilitas instrumen lembar angket motivasi belajar siswa sangat tinggi. Tabel 14. Perhitungan Reabilitas Instrumen Pedoman untuk menentukan tinggi rendahnya reabilitas suatu instrumen berdasarkan klasifikasi dari Sugiyono 2009: 231 adalah sebagai berikut: Tabel 15. Tingkat Keterandalan Reabilitas Penelitian Interval Koefisien Tingkat Keterandalan 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup Tinggi 0,200 – 0,399 Rendah 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

1. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam suatu penelitian eksperimen merupakan tahap penting dimana data yang diukmpulkan diolah dan disajikan sedemikian rupa untuk membantu peneliti untuk mejawab permasalahan yang ditelitinya Sukamto, 1995: 67. Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari Reliability Statistics Cronbachs Alpha N of Items .945 43 76 jawaban atas pertanyaan tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil lembar observasi, angket untuk diinformasikan kepada orang lain. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik statistik deskriptif dengan presentase. Sugiyono 2010:29 mengemukakan bahwa statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis deskriptif pada penelitian tindakan ini digunakan untuk menetukan nilai rata-rata mean M, nilai tenganmedian Me, nilai yang sering munculModus Mo dan standar deviasi SD. Pada penelitian ini untuk mendeskripsikan atau mengetahui kecenderungan variabel intensitas pengamatan terhadap motivasi belajar siswa dalam membuat busana pria dan pendapat siswa terhadap penggunaan musik dalam model pembelajaran quantum learning menggunakan skor ideal maksimal dan skor ideal minimal sebagai norma perbandingan empat kategori, yaitu: a kategori motivasi belajar: sangat tinggi, tinggi, rendah dan sangat rendah; b kategori pendapat siswa: sangat senang, senang, tidak senang dan sangat tidak senang, dengan langkah-langkah perhitungan sebagai berikut: 1. Menentukan skor minimal, yaitu 1 x jumlah soal 2. Menentukan skor maksimal, yaitu 4 x jumlah soal 77 3. Menghitung mean ideal Mi, yaitu 4. Menghitung standar devisiasi simpangan baku SBx, yaitu Tabel 16. Kategori Motivasi Belajar Siswa dalam Membuat Busana Pria No. Kecenderungan Kategori 1. X ≥ Mi + 1.Sdi Sangat Tinggi 2. Mi + 1.Sdi X ≥ Mi Tinggi 3. Mi X ≥ Mi– 1.Sdi Rendah 4. X ≤ Mi – 1.Sdi Sangat Rendah Dimana : X = Skor yang dicapai siswa Mi = Harga mean ideal Sdi = standar deviasi Djemari Mardapi, 2008: 123 Tabel 17. Kategori Pendapat Siwa Terhadap Penggunaan Musik No. Kecenderungan Kategori 1. X ≥ Mi + 1.Sdi Sangat Senang 2. Mi + Sdi X ≥ Mi Senang 3. Mi X ≥ Mi – 1.Sdi Kurang Senang 4. X Mi – 1.Sdi Tidak Senang Dimana : X X = Skor yang dicapai siswa Mi = Harga mean ideal Sdi = standar deviasi Djemari Mardapi, 2008: 123 78 Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban penelitian atau tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan presentase. Penggunaan presentase terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan sebagai konvensi untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun rumus data persentase adalah sebagai berikut : P = x 100 Dimana : P : Angka presentase f : frekuensi yang sedang dicari persentasenya N : Number of case jumlah frekuensi banyaknya frekuensi Anas Sudijono, 2006: 43

2. Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homoginetas. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari pupulasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data – data yang diuji adalah data kelas kontrol dan eksperimen. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakn analisis kolmogrov smirnov dengan melihat hasil dari signifikan apabila :

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

MENGGAMBAR LENGAN BUSANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN KONVENSIONAL.

0 1 14

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X BUSANA SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 241

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA TAILORING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK N 2 NGANJUK.

2 19 324

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA KELAS X PAKET KEAHLIAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

5 47 250

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN JOB SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA CELANA ANAK KELAS X BUSANA 2 DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 270

PENGARUH PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACTS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENGHIAS BUSANA di SMK N 3 PURWOREJO.

8 70 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PERSEPSI SISWA PROGRAM STUDI BUSANA BUTIK TERHADAP SARANA PRAKTEK MENJAHIT DALAM MATA DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2011.

0 2 160