Teknik Analisis Data Validitas dan Reabilitas Instrumen

78 Teknik analisis data dimaksudkan untuk mencari jawaban penelitian atau tentang permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data penelitian ini menggunakan pendekatan presentase. Penggunaan presentase terhadap skor yang diperoleh dimaksudkan sebagai konvensi untuk memudahkan dalam menganalisa hasil penelitian. Adapun rumus data persentase adalah sebagai berikut : P = x 100 Dimana : P : Angka presentase f : frekuensi yang sedang dicari persentasenya N : Number of case jumlah frekuensi banyaknya frekuensi Anas Sudijono, 2006: 43

2. Uji Hipotesis

Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homoginetas. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t. a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari pupulasi yang berdistribusi normal atau tidak. Data – data yang diuji adalah data kelas kontrol dan eksperimen. Untuk menguji normalitas dalam penelitian ini menggunakn analisis kolmogrov smirnov dengan melihat hasil dari signifikan apabila : 79 1 Nilai P signifikansi sig 0,05, maka data dinyatakan berdistribusi normal, 2 nilai P signifikansi sig 0,05, maka data berdistribusi tidak normal. Rumus uji normalitas adalah sebagai berikut: K D = 1.36. Keterangan : K D : Harga K-Smirnov yang dicari n1 : Jumlah frekuensi yang diperoleh n2 : Jumlah frekuensi yang diharapkan Sugiyono, 2007: 389 b. Uji Homogenitas Jika sampel berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas varians sampel sebelum dan sesudah perlakuan. Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari variansi yang sama atau tidak. Uji yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji F. Menurut Sugiyono 2007:136, rumus F dapat ditunjukkan sebagai berikut: F = 1 Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempuanyai varians tidak homogen. 2 Jika nilai signifikansi sig 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians homogen. 80 c. Uji t-test Setelah normalitas dan homogenitas diperoleh hasilnya, langkah selanjutnya adalah uji t. Pengujian menggunakan uji t bertujuan untuk menentukan apakah ada pengaruh motivasi belajar kompetensi membuat busana pria pada kelas yang menggunakan musik dan kelas yang tidak menggunakan musik. Adapun hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut : Ho = tidak ada pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktek menjahit busana pria di SMK N 6 puworejo. Ha = ada pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktek menjahit busana pria di SMK N 6 puworejo. Hipotesis diatas kemudian di uji menggunakan rumus uji t t-test bagi sampel mandiri independent sampel. Sampel ini disebut mandiri karena ditarik secara mandiri sendiri – sendiri dari suatu populasi tanpa ada pasangannya atau tanpa adanya hubungan lain diantara kedua kelompok itu. Rumus uji t t-test bagi sampel mandiri independent sampel adalah sebagai berikut : 2 1 2 1 M M SE SE M M t Keterangan : M 1 : Nilai rata – rata kelompok 1 M 2 : Nilai rata – rata kelompok 2 SE M1 : Standar Error Mean kelompok 1 SE M2 : Standar Error Mean kelompok 2 Anas Sudjono, 2006: 347 81 Untuk uji kesamaan dua rata-rata ternormalisasi dengan kriteria berikut: a. Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya 0,05, maka Ho diterima. b. Jika nilai signifikansi sig atau nilai probabilitasnya 0,05, maka Ho ditolak. Berdasarkan hasil perhitungan dengan berbantuan SPSS 16 untuk penilaian lembar angket dapat dijelaskan bahwa T hitung lebih besar dari T tabel 10.216 1.670. P 0,05 0.000 0.05. Sedangkan hasil uji t t-test untuk lembar observasi diperoleh data T hitung lebih besar dari T tabel 11.731 1.671. P 0,05 0,000 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pengajuan hipotesis “ada pengaruh model pembelajaran quantum learning terhadap motivasi belajar praktek menjahit busana pria di SMK N 6 puworejo ”diterima.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA WANITA PADA SISWA KELAS XI JURUSAN TATA BUSANA SMK NEGERI 1 KISARAN.

0 3 26

MENGGAMBAR LENGAN BUSANA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DAN KONVENSIONAL.

0 1 14

IMPLEMENTASI MODEL JIGSAW PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X BUSANA BUTIK DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 0 253

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X BUSANA SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 241

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENJAHIT BUSANA TAILORING MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK N 2 NGANJUK.

2 19 324

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN KKPI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA KELAS X PAKET KEAHLIAN BUSANA BUTIK DI SMK NEGERI 6 PURWOREJO.

5 47 250

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN JOB SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA CELANA ANAK KELAS X BUSANA 2 DI SMK N 6 PURWOREJO.

0 1 270

PENGARUH PENERAPAN METODE LEARNING CONTRACTS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MENGHIAS BUSANA di SMK N 3 PURWOREJO.

8 70 192

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING TERHADAP KOMPETENSI BELAJAR PRAKTEK MENJAHIT BUSANA WANITA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

5 58 217

PERSEPSI SISWA PROGRAM STUDI BUSANA BUTIK TERHADAP SARANA PRAKTEK MENJAHIT DALAM MATA DIKLAT KOMPETENSI KEJURUAN BUSANA DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA TAHUN 2011.

0 2 160