C. Desa dan Pemerintahan Desa
Desa merupakan arena politik paling dekat bagi relasi antara masyarakat dengan pemegang kekuasaan perangkat Desa. Di satu sisi, para perangkat Desa
menjadi bagian daari birokrasi negara yang mempunyai daftar tugas kenegaraan, yakni menjalankan birokratisasi di level Desa, melaksanakan program-program
pembangunan, memberikan pelayanan administratif kepada masyarakat. Tugas penting pemerintah Desa adalah memberi pelayanan administratif surat-
menyurat kepada warga. Di sisi lain, karena dekatnya arena, secara normatif masyarakat akar-
rumput sebenarnya bisa menyentuh langsung serta berpartisipasi dalam proses pemerintahan dan pembangunan di tingkat Desa.
Dalam praktiknya antara warga dan penyelenggaran pemerintah desa mempunyai hubungan kedekatan secara personal yang mungkin diikat dengan tali kekerabatan
maupun ketetanggaan, sehingga kedua unsur itu saling menyentuh secara personal
dalam wilayah yang lebih privat ketimbang publik.
Pergantian kekuasaan pemerintahan Orde Baru oleh pemerintahan reformasi secara langsung berimplikasi pada perubahan kehidupan demokrasi di
desa. Perubahan kehidupan berdemokrasi ini tampak dari semangat adaptasi atas demokrasi yang cukup besar mulai tahun 1999. Bisa disimak kehadiran Badan
Perwakilan Desa dan kemudian menjadi Badan Permusyawaratan Desa yang
Universitas Sumatera Utara
bertindak sebagai badan legislatif baru di desa, menggantikan peran Lembaga Musyawarah Desa LMD.
Praktek demokrasi desa di bawah UU nomor 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa memberikan landasan yang kuat bagi tegak kokohnya
kekuasaan sentralistik Orde Baru bagi pengaturan pemerintahan di tingkat desa. Karakter evolusi kehidupan demokrasi kebanyakan masih bersifat seragam, tidak
banyak pilihan dalam pelaksanaan demokrasi desa. Begitu pula istilah, struktur dan mekanisme pemerintahan desa telah dibakukan. Namun, ketika kekuasan
otoritarian Orde Baru berakhir, maka bermunculanlah semangat anti sentralisme Reformasi dengan mahasiswa sebagi pelaku nya telah memberikan
dampak yang sangat luar biasa bagi bangsa ini, tuntutan reformasi menuntut perubahan mendasar dari sitem demokrasi Negara ini, proses penyelenggaraan
pemerintahan daerah menjadi salah satu sasarannya . Untuk memenuhi tuntutan reformasi yang disampaikan mahasiwa pemeritahan Habibie mengeluarkan
undang undang nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dalam undang undang ini terdapat pengaturan tentang desa yaitu bab XI pasal 93 sampai dengan
pasal 111. Seiring bergantinya pengusa undang undang tentang pemerintahan daerah kemudian di revisi kembali melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 serta diubah kembali menjadi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah.
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 72 Tahun 2005, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :
Universitas Sumatera Utara
A. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;