program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.
Sedangkan menurut Hawkins, Best dan Coney 2001:12, marketing strategy is formulated in term of the marketing mix. This is, it
envolves determining the product features, price, communications, distribution and services that will provide customers with superior value.
Atau strategi pemasaran adalah perumusan yang dipandang dari segi bauran pemasaran. Yaitu yang menyangkut ciri-ciri keistimewaan
produk, harga, komunikasi, distribusi dan pelayanan yang akan memberikan pelanggan nilai lebih.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran merupakan alat atau perumusan yang direncanakan dalam
memberikan arah untuk mencapai tujuan perusahaan melaui bauran pemasaran yaitu produk, harga, komunikasi promosi, distribusi dan
pelayanan yang saling berkaitan untuk melayani pasar sasarannya.
2.1.2 Perdagangan Eceran Retailing
2.1.2.1 Pengertian Perdagangan Eceran
Perdagangan eceran merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran atau distribusi barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Secara harfiah kata eceran atau retail berarti eceran atau perdagangan eceran, dan peritel atau retailer diartikan sebagai pengecer atau pengusaha
pedagang eceran.
Menurut Kotler 2000:402, pedagang eceran adalah semua kegiatan penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen untuk
keperluan pribadi, bukan untuk tujuan bisnis. Sedangkan menurut Lamb, Hair dan Mcdaniel 2001:70,
perdagangan eceran adalah semua aktivitas yamg langsung berhubungan dengan penjualan produk dan jasa kepada konsumen akhir untuk
penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perdagangan eceran adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada
konsumen akhir.
2.1.2.2 Fungsi Perdagangan Eceran
Perdagangan eceran sangat penting artinya bagi produsen, karena melalui pengecer produsen dapat memperoleh informasi berharga tentang
produknya. Menurut Tjiptono 2002:191, retailing memiliki empat fungsi utama, yaitu :
1. Membeli dan menyimpan barang 2. Memindahkan hak milik barang tersebut kepada konsumen akhir
3. Memberikan informasi mengenai sifat dasar dan pemakaian barang tersebut
4. Memberikan kredit kepada konsumen dalam kasus tertentu Sedangkan
menurut Sujana
2005:13, secara
spesifik perdagangan eceran retailing merupakan suatu fungsi atau mata rantai
proses distribusi sebagai :
1. Perantara antara distributor wholesaler ataupun importer dengan konsumen akhir.
2. Penghimpun berbagai kategori atau jenis barang yang menjadi kebutuhan konsumen.
3. Tempat rujukan untuk mendapatkan to choose, to find barang yang dibutuhkannya.
4. Penentu eksistansi barang dari manufacture di pasar konsumsi consumption market.
2.1.2.3 Karakteristik Perdagangan Eceran
Menurut Berman dan Evans yang dikutip oleh Sujana 2005:15, perdagangan eceran retailing memiliki tiga karakteristik yang
membedakannyadengan entitas bisnis lainnya, yaitu : 1. Penjualan barang dan jasa dalam small enough quantity
Partai kecil, dalam jumlah secukupnya untuk dikonsumsi sendiri dalam periode waktu tertentu. Meskipun retailer mendapatkan barang dari
supplier dalam bentuk kartonan cases, namun retailer mendisplay
dan menjualnya dalam bentuk pecahan per unit. 2. Impulse buying
Yaitu kondisi yang tercipta dari ketersediaan barang dalam jumlah dan jenis yang sangat variatif sehingga menimbulkan banyaknya pilihan
dalam proses belanjanya.
3. Store condition Yaitu kondisi lingkungan dan interior dalam toko yang dipengaruhi
oleh: a. Lokasi toko
b. Efektivitas penanganan barang c. Jam buka toko
d. Tingkat harga yang bersaing
2.1.2.4 Bauran Eceran Retailing Mix