melaui  pengamatan  secara  langsung  dan  pencatatan  segala  yang  tampak pada obyek penelitian.
3.6.3 Pengumpulan Data
1.  Kuisioner Quesioner Serangkaian  pertanyaan  dalam  bentuk  angket  yang  diserahkan
langsung  kepada  responden.  Dalam  hal  ini  penelitian  menggunakan jenis pertanyaan  terstruktur,  yaitu pertanyaan  yang  dibuat  sedemikian
rupa  sehingga  responden  dibatasi  dalam  memberi  jawaban  dari beberapa  pertanyaan,  mengenai  perilaku  konsumen  dalam  keputusan
memilih berbelanja di Pasar Soponyono Rungkut Surabaya. 2.  Wawancara Interview
Merupakan  komunikasi  langsung  di  mana  peneliti  ada  dalam  situasi bertatap  muka  dan  melakukan  proses  tanya  jawab  secara  langsung
dengan pihak-pihak terkait.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk  analisis  data  dalam  penelitian  ini  adalah  informasi  yang berupa  narasi-narasi  kualitatif  yang  dihasilkan  dalam  wawancara  dan
kuisioner  yang  berkaitan  dengan perilaku  konsumen  di  Pasar  Soponyono Rungkut.  Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  menganalisis  karakteristik
dan perilaku konsumen di Pasar Soponyono Rungkut. Selanjutnya peneliti menggunakan  teknik  focused  synthetis  yaitu  dengan  menggunakan  teori-
teori  yang  relevan  dari  literature  yang  relevansi  digunakan  untuk menjelaskan fenomen yang diamati.
3.8 Pengujian Keabsahan Data
Dalam pengujian
keabsahan data,
metode kualitatif
menggunakan  istilah  yang  berbeda  dengan  penelitian  kuantitatif.  Untuk menghasilkan  penelitian  yang  baik,  maka  faktor  validitas  sangat  penting
bagi sebuah  penelitian  Maxwell  dalam  Alwasillah  2006:171
menyebutkan  terdapat  empat  jenis  validitas  yaitu,  deskripsi,  interpretasi, teori  dan  generalisasi.  Adapun  upaya  menjaga  validitas  dalam  penelitian
ini adalah dengan menggunakan deskripsi dan interpretasi. Uji  deskripsi  dituntut  untuk  menampilkan  dekripsi  kental
atauthick  description  dalam  penelitian,  yaitu  deskripsi  secara  literal manusia,  kejadian,  atau  proses  yang  diamati.  Deskripsi  ini  juga  harus
menyajikan  interpretasi  bukan  sekedar  fakta-fakta  yang  teramati. Mendekripsikan  masyarakat  harus  menampilkan  interpretasi  atas  norma
budaya  yang  inheren.  Ancamana  terhadap  validasi  deskripsi  ini  adalah ketidaktepatan  inaccuracy  dan  ketidaklengkapan  incompleteness  data.
Untuk menghalaunya,
interview seyogianya
direkam kemudian
ditranskripsi.  Observasipun  divideo  agar  dapat  dilihat  ulang.  Tanpa  ini semua data menjadi tidak valid akibatnya segala interpretasi dan konklusi
terhadap  data  ini  tidak  valid  juga.  Bila  demikian  halnya,  paling  tidak memiliki  catatan  observasi  observational  notes  atau  catatan  lapangan
serinci  mungkin,  selengkap,  sekongkret,  dan  sekronologis  mungkin. Alwasilah,  2002:171.  Uji  interpretasi  data  dalam  penelitian  kualitatif
dicapai melalui interaksi antara peneliti dan responden. Ancaman terhadap validitas  interpretasi  ini  adalah  responden  yang  diteliti  dan  makna  yang
bergayut kata-kata dan tindakan mereka. Maka ancaman validitas interpretasi ini muncul antara lain karena peneliti
: a.  Tidak mencari pemahaman responden terhadap perilakunya.
b.  Tidak meninggalkan kerangka teoritis dan asumsi yang diyakininya c.  Mengajukan  pertanyaan  yang  mengarah,  tertutup,  atau  yang
menghendaki  jawaban  singkat  sehingga  responden  tidak  diberi kesempatan untuk berbicara secara emik dan sebebas mungkin.
Maka dari  itu  cara  terbaik  untuk  menghindari  ancaman  tersebut dengan  mempelajari  bagaimana  responden  memaknai  apa  yang  mereka
lakukan atau katakana. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan  teknik  member  checks,  yaitu  melakukan  pengeceekan
kebenaran  atau  konfirmasi  dengan  menanyakan  langsung  kepada  yang bersangkutan.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian dan Penyajian Data