Pengertian Arsip Tinjauan Pustaka

apapun, baik dalam keadaan tunggal maupun kelompok, dalam rangka pelaksanaan kegiatan pemerintahan. 2 Naskah-naskah yang dibuat dan diterima oleh badan-badan swasta dan atau perorangan, dalam bentuk corak apapun, baik dalam rangka pelaksanaan kehidupan kebangsaan. Selanjutnya, Undang-Undang No.7 Tahun 1971 memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud dengan naskah-naskah dalam corak apapun dari suatu arsip, adalah meliputi baik yang tertulis, maupun yang dapat dilihat dan didengar seperti hasil rekaman, film dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan berkelompok ialah naskah-naskah yang berisikan hal-hal yang berhubungan satu dengan yang lain yang dihimpun dalam satu berkas tersendiri mengenai masalah yang sama. d. Pengertian Arsip Menurut Seminar DokumentasiArsip Kementrian- Kementrian Menurut Seminar DokumentasiArsip Kementrian-Kementrian yang diselenggarakan di Jakarta pada 28 Februari sampai 2 Maret 1957 Wursanto, 1991:17, telah memberikan rumusan tentang arsip sebagai berikut: 1 Arsip adalah kumpulan surat-menyurat yang terjadi karena pekerjaan, aksi, transaksi, tindak-tanduk, dokumenter dokumentaire handeling , yang disimpan sehingga pada tiap kali dibutuhkan dapat dipersiapkan, untuk melaksanakan tindakan-tindakan selanjutnya. 2 Arsip adalah suatu badan, di mana diadakan pencatatan, penyimpanan serta pengolahan-pengolahan tentang segala surat, baik dalam pemerintahan maupun dalam soal umum, baik ke dalam maupun keluar dengan satu sistem tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan. e. Pengertian Arsip Menurut Lembaga Administrasi Negara LAN Pengertian arsip menurut Lembaga Administrasi Negara LAN Wursanto, 1991:18 memberikan rumusan tentang arsip yaitu segala kertas naskah, buku, foto, film, microfilm, rekaman suara, gambar peta, bagan atau dokumen-dokumen lain dalam segala macam bentuk dan sifatnya, asli atau salinannya, serta dengan segala cara penciptaannya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan, sebagai bukti atas tujuan organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaan-kebijaksanaan, keputusan-keputusan, prosedur- prosedur, pekerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-kegiatan pemerintah yang lain, atau karena pentingnya informasi yang terkandung di dalamnya. Bagan di bawah ini menyajikan pengklasifikasian arsip yang mengilhami pembahasan lebih lanjut: Bagan. 2. 1. Klasifikasi arsip Sumber: Badri Munir Sukoco dalam Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, 2007:82

4. Pengertian Arsip Statis

Dalam Manajemen Arsip Dinamis Sulistyo-Basuki, 2003:12 istilah arsip dinamis dan statis berasal dari konsep Belanda yaitu dynamisch archief dan statisch archief . Dengan semakin berpengaruhnya Arsip Dokumen Recordarsip dinamis Aktif Arsip Statis Archives Inaktif bahasa Inggris dan buku ajar dalam bahasa Indonesia, istilah yang digunakan dalam buku bahasa Inggris adalah record dan archives . Istilah archives diterjemahkan menjadi arsip statis kadang-kadang disingkat arsip saja, namun istilah records diterjemahkan dalam berbagai istilah. Walaupun hingga saat ini belum ada kesepakatan menyangkut istilah records yang sepadan dengan pengertian arsip dinamis. Menurut Thomas Wiyasa 2003:81, arsip statis yaitu arsip yang sudah tidak diperlukan dalam penyelenggaraan administrasi dan mempunyai nilai informasi yang tinggi yang biasa disimpan di ARNAS. Menurut fungsinya arsip statis yaitu arsip yang sudah tidak dipergunakan dalam proses pekerjaan sehari-hari Wursanto, 1991:29. Menurut Sutarto 1992:215, bahwa fungsi arsip statis adalah arsip yang sudah tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari administrasi negara. Dari beberapa pengertian arsip statis menurut fungsinya di atas, dapat disimpulkan bahwa arsip statis merupakan arsip yang mempunyai nilai informasi yang penting tetapi sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan administrasi sehari-hari. Wursanto 1991:236-237, menyebutkan bahwa arsip statis mengandung berbagai macam pengertian. Sebagai bahan perbandingan, di bawah ini beberapa rumusan tentang arsip statis: a. Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang ketentuan- ketentuan pokok kearsipan, yang dimaksud arsip statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya maupun untuk penyelenggaraan sehari-hari Administrasi Negara. b. Dalam Buku Pedoman Pelayanan Tata Usaha untuk Perguruan Tinggi di Lingkungan Depdikbud, diberikan suatu rumusan bahwa arsip statis ialah berkas yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, pelaksanaan kegiatan maupun untuk penyelenggaraan pelayanan ketatausahaan. Berkas ini tidak lagi berada di setiap organisasi pencipta arsip, akan tetapi telah berada di Arsip Nasional Republik Indonesia. c. Dalam buku Dasar-Dasar Kearsipan, yang dimaksud dengan arsip statis ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya. d. Dalam buku Pengurusan Surat dan Kearsipan, arsip statis ialah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan administrasi negara.

5. Pengertian Pengelolaan Arsip

a. Pengertian Pengelolaan Arsip Menurut Sri Utami, S. Sos. 2002:1, pengelolaan arsip adalah mengelola arsip-arsip sesuai dengan sistem kearsipan yang ada sehingga arsip-arsip tersebut dapat dikelola dengan baik dan dapat ditemukan kembali dengan mudah, cepat dan tepat. Sedangkan menurut Kusdartiyah 1980:2, pengelolaan arsip adalah suatu kegiatan pengaturan informasi dan fisik arsip untuk memudahkan penemuan kembali. Pengelolaan arsip perlu dilakukan secara benar untuk mencapai tujuan penyimpanan arsip. Mengenai tujuan pengelolaan arsip, Basir Barthos 1990:12, menyebutkan bahwa tujuan pengelolaan arsip adalah untuk menjamin keselamatan bahan pertanggungjawaban nasional tentang perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan kehidupan kebangsaan serta untuk menyediakan bahan pertanggungjawaban tersebut bagi kegiatan pemerintah. Menurut Mustari Irawan dkk 2002:7, adalah mampu menyediakan arsip yang benar, pada waktu yang tepat dan untuk orang yang tepat dan dengan biaya yang seefisien mungkin.