1. Arsip Nasional Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia
Wajib menyimpan, memelihara dan menyelamatkan arsip dari lembaga- lembaga negara dan badan-badan pemerintah pusat misalnya arsip-arsip
yang berasal dari Badan Usaha Milik Negara BUMN. 2.
Arsip Nasional Daerah Arsip Nasional Wilayah Wajib menyimpan, memelihara dan menyelamatkan arsip dari lembaga-
lembaga negara dan badan-badan pemerintah pusat di daerah misalnya arsip-arsip yang berasal dari kantor wilayah, departemen-departemen
pusat yang ada di pemerintah pusat daerah dan sebagainya. 3.
Arsip Nasional Pusat Arsip Nasional Republik Indonesia maupun Arsip Nasional Daerah Arsip Nasional Wilayah
Wajib menyimpan, memelihara dan menyelamatkan arsip yang berasal dari badan-badan swasta misalnya bank-bank swasta dan perorangan
misalnya arsip yang dibuat oleh Ir. Soekarno atau tokoh-tokoh nasional. Dari beberapa pernyataan di atas, dapat kita pahami bahwa pengelolaan
arsip khususnya arsip statis sangat perlu dilakukan karena jika tidak, akan mengakibatkan arsip semakin menumpuk dan akan menimbulkan banyak
permasalahan yang bersifat komplek karena melibatkan banyak unsur yang saling terkait dari permasalahan arsip tersebut. Dengan adanya pengelolaan
arsip yang baik, informasi akan mudah diperoleh karena di dalam arsip statis ternyata masih digunakan untuk masa yang akan datang. Arsip juga
digunakan oleh suatu organisasi untuk tumbuh dan berkembang karena suatu organisasi membutuhkan banyak informasi yang tepat dalam pengambilan
keputusan. Hal tersebut kemudian mendorong Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta untuk mengelola arsip statis dengan baik dan juga
mendukung supaya tujuan suatu organisasi bisa tercapai. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dihadapkan pada
pengamatan mengenai pengelolaan arsip statis di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta. Dengan alasan tersebut, penulis tertarik
untuk menyusun Tugas Akhir mengenai Prosedur Pengelolaan Arsip Statis
Pemerintah Kota Surakarta Di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan penulis ambil dari pengamatan ini adalah:
1. Bagaimana prosedur pengelolaan arsip statis Pemerintah Kota Surakarta
di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta?
2. Apa saja yang menjadi kendala dalam pengelolaan arsip statis
Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kota Surakarta?
3. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala yang muncul dalam
pengelolaan arsip statis Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Surakarta?
C. Tujuan Pengamatan
1. Tujuan Objektif
a Untuk mengetahui prosedur pengelolaan arsip statis Pemerintah Kota
Surakarta di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta.
b Untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul dalam pengelolaan
arsip statis Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Arsip dan
Perpustakaan Daerah Kota Surakarta.
c Untuk mengetahui cara-cara mengatasi kendala yang muncul dalam
pengelolaan arsip statis Pemerintah Kota Surakarta di Kantor Arsip
dan Perpustakaan Daerah Kota Surakarta.
2. Tujuan Subjektif
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh sebutan Ahli Madya A. Md. pada Program Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Prosedur
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998:703, prosedur adalah tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktifitas, metode
langkah demi langkah secara pasti dalam memecahkan suatu
problem
atau masalah. Arti prosedur menurut Em Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja
2003:672 adalah cara memecahkan suatu masalah yang dilakukan langkah demi langkah dan cara melakukan kegiatan yang disusun secara
rapi dan sistematis. Menurut Peter Salim dan Yenny Salim 1991:1194, prosedur adalah tahap-tahap kegiatan dalam melaksanakan suatu kegiatan
dan metode langkah demi langkah secara nyata dalam memecahkan masalah.
Dari beberapa pengertian prosedur di atas, dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan suatu tahap kegiatan untuk melaksanakan
suatu aktifitas dan metode langkah demi langkah secara pasti dan nyata serta disusun dengan rapi dalam memecahkan suatu masalah.
2. Pengertian Pengelolaan
Arti pengelolaan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia 1994:444 adalah sebagai berikut:
a. Pengurusan, penyelenggaraan, manajemen, proses.
b. Jalannya suatu peristiwa dari awal sampai dengan akhir.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 1998:411, memberikan pengertian pengelolaan adalah sebagai berikut:
a. Proses cara pembuatan mengelola.
b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakkan tenaga
orang lain. c.
Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi.
d. Proses yang memberikan pengawasan kepada semua hal yang
terlibat dalam pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.
3. Pengertian Arsip
a. Pengertian Arsip Menurut Asal Katanya
Menurut Thomas Wiyasa 2001:43, bahwa arsip berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata
arche,
kemudian berubah menjadi
archea
dan yang selanjutnya mengalami perubahan lagi menjadi
archeon
.
Arche
artinya permulaan dan berarti juga jabatan atau fungsikekuasaan peradilan.
Archea
artinya dokumen atau catatan mengenai permasalahan, dan
archeon
berarti Balai Kota. Pernyataan lain, kata arsip berasal dari bahasa Belanda yakni
archief
. Menurut Atmosudirdjo, 1982:157-158 Wursanto, 1991:14,
archief
dalam bahasa Belanda mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:
1 Tempat penyimpanan secara teratur bahan-bahan arsip, bahan-
bahan tertulis,
piagam-piagam, surat-surat,
keputusan- keputusan, akta-akta, daftar-daftar, dokumen-dokumen, peta-
peta. 2
Kumpulan teratur dari bahan-bahan kearsipan tersebut. 3
Bahan-bahan yang harus diarsip itu sendiri 4
Dalam bahasa Inggris, arsip dinyatakan dengan istilah
file
, yang berasal dari bahasa latin
filum
yang berarti tali atau benang. Pada awalnya orang-orang Inggris menyatukan warkat dengan
cara mengikat dengan tali atau benang