Pengertian Pengelolaan Arsip Tinjauan Pustaka
berdasarkan hasil penelitian ini penataan arsip akan dapat dilaksanakan berdasarkan azas
provenance
dan azas
original order
. Azas
provenance
terkait dengan penciptaan arsip, sedangkan azas
original order
terkait dengan sistem penataan aslinya.
3 Pendeskripsian
Pendeskripsian sebenarnya merupakan kegiatan perekaman informasi setiap seri arsip. Perekaman ini secara umum memiliki
standar yang di dalamnya minimal memuat lima hal yaitu informasi seri, tahun seri, tingkat keasliannya, bentuk redaksi,
kondisi fisik. Setiap kali membuat deskripsi arsip, maka perlu diberi
indentitas kode nomor untuk menandai deskripsi dan fisik arsipnya. Kesamaan kode deskripsi dengan kode fisik harus
benar-benar dijaga, jangan sampai terjadi kekeliruan. Akibat kesalahan ini, berarti hilangnya informasi arsip yang kita
deskripsikan. 4
Penyusunan Daftar Pertelaan Arsip Sementara Pembuatan daftar pertelaan arsip berdasarkan kartu-kartu
deskripsi yang kemudian dikelompokkan berdasarkan kartu-kartu deskripsi yang kemudian dikelompokkan berdasarkan sistem
penataan aslinya. 5
Penilaian Arsip Sekalipun penilaian arsip telah dilaksanakan oleh instansi-
instansi masing-masing, namun dalam setiap kegiatan penyerahan arsip statis perlu diadakan penilaian kembali oleh Arsip Nasional.
6 Penyusunan Daftar Arsip yang Disimpan, Dimusnahkan, dan
Diserahkan Hasil dari kegiatan seleksi dan penilaian arsip-arsip di atas
adalah tersusunnya daftar arsip yang akan disimpan, atau daftar
arsip yang diusulkan musnah atau daftar arsip yang diusulkan diserahkan ke Arsip Nasional.
7 Penyimpanan
Penyimpanan arsip dilakukan terhadap arsip bernilai guna permanen yang telah habis masa simpannya dan dinyatakan tidak
operasional di instansi penciptanya. Penyerahan arsip statis ke Arsip Nasional Republik Indonesia ANRI atau ke lembaga yang
ditunjuk. Penyerahan arsip dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam sepuluh tahun.
Adapun prosedur penyerahan arsip statis menurut Arsip Nasional Republik Indonesia 2005:7-17, antara lain:
a Memeriksa dan meneliti arsip yang sudah habis masa
simpannya dan dinyatakan tidak operasional namun masih memiliki nilai guna bagi kepentingan pertanggungjawaban
nasional. b
Mengelompokkan arsip yang telah diteliti berdasarkan jenisseri arsip.
c Mencatat jenisseri arsip yang akan diserahkan dalam Daftar
Pertelaan Arsip DPA. d
Memasukkan arsip ke dalam boks dan memberi label sesuai dengan isi boks.
e Arsip yang akan diserahkan kepada Arsip Nasional Republik
Indonesia ANRI,
dan yang
diserahkan kepada
BadanKantor Kearsipan Daerah dikonsultasikan dengan ANRIBadanKantor yang bersangkutan.
f Penyerahan arsip dilaksanakan dengan keputusan Pimpinan
Lembaga NegaraBadan Pemerintahan yang bersangkutan atau pejabat lain yang ditunjuk untuk itu dengan dibuat Berita
Acara Penyerahan Arsip dan disertai Daftar Pertelaan Arsip yang akan diserahkan yang masing-masing dibuat rangkap
dua, rangkap pertama untuk instansi yang bersangkutan,
rangkap kedua untuk Arsip Nasional Republik Indonesia atau BadanKantor Kearsipan Daerah yang bersangkutan.
8 Pemeliharaan dan Perawatan
Satu hal yang penting dalam penataan arsip adalah mengenai pemeliharaan dan perawatan fisik yang menjamin
kelestarian informasi yang terkandung di dalamnya. Memelihara dan merawat arsip tidaklah mudah. Dalam hal ini, dibutuhkan
keahlian khusus di bidang teknis perawatan arsip. Arsip dapat rusak karena beberapa faktor yaitu faktor
biologis, disebabkan oleh jamur dan serangga. Jamur dapat merusak
selulos
kertas sehingga kertas cepat menjadi kuning, coklat atau berbintik-bintik hitam. Jamur timbul karena faktor
lingkungan seperti kelembaban, temperatur, dan cahaya yang terlalu gelap. Serangga seringkali di tempat-tempat gelap dan
bersarang diantara lembaran-lembaran arsip, rak, lemari dan laci- laci meja serta sudut-sudut ruang. Jenis serangga yang gemar
makan kertas adalah rayap, kutu buku serta kecoa. Faktor fisik, disebabkan oleh faktor cahaya dan sinar
matahari yang mengadung
ultra violet
dapat merusak
selulos
kertas. Kondisi kertas tergantung oleh derajat panas dan kadar kelembaban di dalam ruang penyimpanan. Derajat panas yang
tinggi akan menyebabkan kertas menjadi kering dan mudah rapuh. Sedangkan uap air menyebabkan kertas lembab dan basah
sehingga menimbulkan jamur. Faktor kimiawi, disebabkan karena adanya zat kimia yang
terdapat dalam udara ruang penyimpanan dan dalam arsip dapat menyebabkan kerusakan kertas, seperti gas asidik, pencemaran
atmosfer, debu dan tinta. Pencemaran karena adanya nitrogen, sulfur, acid, asam belerang merupakan penyebab kerusakan
terbesar. Kertas yang baik adalah yang bebas dari asam yaitu pH- 7. Pencemaran udara banyak terjadi di daerah industri, dan faktor
lainnya seperti banjir, kebakaran, dan kerusakan akibat perbuatan manusia baik yang disengaja maupun tidak disengaja.