commit to user 52
masyarakat yang lebih besar sehingga dapat menunjang kegiatan wisata tersebut, diantaranya adalah :
1. Operasi pemadaman kebakaran hutan yang melibatkan masyarakat sekitar
bekerjasama dengan instansi terkait. Berguna untuk mempertahankan kelestarian hutan lindung dari bahaya hutan gundul akibat kebakaran.
2. Menciptakan bentuk baru dari jenis tanaman di daerah pegungungan yaitu
tanaman buah strowberi. Hal ini membuat kawasana Tlogo Dringo ini unik karena tanaman buat strowberi tidak ditemukan di daerah lain.
3. Masyarakat telah menyelenggarakan atraksi budaya seperti perayaan ritual
adat, pemberian sesaji pada waktu tertentu yang melengkapi atraksi wisata pendukung kegiatan ekowisata yang berbasis kajian konservasi alam dan
sosial masyarakat.
4. Dampak Pengembangan Ekowisata Bagi Masyarakat Tlogo Dringo
Segala sesuatu yang diterapkan pada hal tertentu pastinya menimbulkan dampak yang positif maupun negatif, begitu juga dengan pengembangan ekowisata
yang diterapkan di Kawasan Tlogo Dringo. Banyak hal yang bisa dikaji mengenai dampak yang ditimbulkan oleh pengembangan ekowisata, yang paling menonjol
adalah dari segi perekonomian dan sosial masyarakat. Bagi masyarakat pedesaan Tlogo Dringo hal tersebut adalah dampak yang sangat menguntungkan, tetapi juga
tidak jarang ditemui pengembangan ekowisata menimbulkan reaksi keras yang malah menghambat pengembangan itu sendiri. Dilatarbelakangi pendidikan dan
commit to user 53
pengalaman yang kurang memadai, sulit terkadang menkoordinasikan dan menyatukan visi yang sudah tertata oleh pengembang.
Beberapa hal yang merupakan dampak dari pengembangan ekowisata di Kawasan Tlogo Dringo adalah:
1. Dampak Positif
Ekowisata juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat Tlogo Dringo terlebih lagi apabila perjalanan wisata yang dilakukan menggunakan sumber
daya lokal seperti transportasi, akomodasi dan jasa pemandu. Ekowisata yang dijalankan harus memberikan pendapatan dan keuntungan sehingga dapat
terus berkelanjutan. Untuk dapat mewujudkan hal itu, yang penting untuk dilakukan adalah memberikan pelayanan dan produk wisata terbaik dan
berkualitas. Untuk dapat memberikan pelayanan dan produk wisata yang berkualitas, akan lebih baik apabila pendapatan dari pariwisata tidak hanya
digunakan untuk kegiatan pelestarian di tingkat lokal tetapi juga membantu pengembangan pengetahuan masyarakat Tlogo Dringo, misalnya dengan
pengembangan kemampuan melalui pelatihan demi meningkatkan jenis usaha atraksi yang disajikan di tingkat pedesaan. Sektor ekonomi yang bisa
dikembangkan diantaranya, tiket masuk, lahan parkir, jasa penginapan, jasa pemandu, sehingga pemasukan desa Tlogo Dringo bisa didongkrak. Tingkat
pendidikan masyarakat Tlogo Dringo juga akan berkembang seiring banyaknya wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut, mereka bisa
bertukar pemikiran dan pandangan. Hal lain yang merupakan dampak positif
commit to user 54
adalah tempat atau desa tersebut akan menjadi peradaban yang lebih maju dengan berkembangnya kegiatan wisata di daerah Tlogo Dringo.
2. Dampak Negatif
Dampak buruk yang kemungkinan ditimbulkan oleh pengembangan ekowisata di Tlogo Dringo adalah masuknya pengaruh buruk dari asing, yaitu
budaya yang bukan merupakan budaya masyarakat Tlogo Dringo. Hal ini akan mempengaruhi kebiasaan hidup masyarakat Tlogo Dringo, dan yang
terpenting adalah budaya asli merupakan atraksi wisata ekologi. Dari segi pelestarian lingkungan, banyaknya wisatawan yang berkunjung, maka besar
pula resiko kerusakan alam yang ditimbulkan di kawasan Tlogo Dringo. Pengaruh-pengaruh di atas sangat riskan terjadi jika pihak-pihak yang terkait
baik dari pemerintah Kabupaten Karanganyar maupun masyarakat Tlogo Dringo tidak peduli dengan hal ini, dan pada tahap selanjutnya jika ini terjadi
maka tujuan wisata yang bertanggung jawab dan pembangunan yang berkelanjutan tidak bisa tercapai.
commit to user 55
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan