Analisis Hasil dan Pembahasan Hasil Pengujian

42

4.4.3 Pengujian Hipotesis Price Earning Ratio

Berdasarkan uji homogenitas, variabel Price Earning Ratio antara kedua populasi memiliki varians yang sama. Oleh karena itu, untuk membandingkan rata-rata populasi atau equality of means test menggunakan t-test dengan dasar equal variance assumed diasumsikan kedua varians populasi sama. Tabel 4.4 menunjukkan t hitung untuk PER dengan equal variance assumed adalah sebesar -0,043 dengan probabilitas 0,966. Oleh karena nilai – t tabel t hitung -1,69236 -0,043 dan tingkat signifikansinya lebih besar dari α 0,966 0,05, maka H a ditolak atau H diterima. Tanda negatif dari nilai t hitung menunjukkan bahwa nilai mean populasi pertama lebih rendah dibandingkan populasi kedua. Berdasarkan hasil statistik kedua rata-rata mean PER perusahaan yang mengadakan ESOP dengan perusahaan yang tidak mengadakan ESOP tidak berbeda. Artinya tidak terbukti bahwa tingkat nilai Price Earning Ratio perusahaan yang mengadakan ESOP dan tidak mengadakan ESOP terdapat perbedaan yang signifikan.

4.5 Analisis Hasil dan Pembahasan Hasil Pengujian

Penelitian yang telah dilakukan pada 12 perusahaan manufaktur yang mengadakan ESOP dan tidak mengadakan ESOP periode 2009-2011 dengan menggunakan variabel Sales Growth, Earning Per Share EPS, dan Price Earning Ratio PER menunjukkan hasil bahwa variabel-variabel tidak berbeda secara signifikan ketika dilakukan pengujian. 43 Hal yang menarik pada penelitian ini adalah hasil statistik menunjukkan bahwa perusahaan yang mengadakan ESOP tidak lebih baik daripada perusahaan yang tidak mengadakan ESOP dalam perbandingan tingkat nilai sales growth, EPS dan PER yang ditunjukkan dengan tanda negatif pada t hitung yang memiliki arti bahwa mean perusahaan ESOP lebih rendah dibanding perusahaan non-ESOP. Penelitian Blasi dan Kruse 1995, Kruse et al 1996, Stretcher et al 2006 secara umum menyimpulkan bahwa perusahaan ESOP menunjukkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik. Sales Growth tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang mengadakan ESOP dan tidak mengadakan ESOP. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi Sales Growth sebesar 0,211 0,211 0,05 setelah dilakukan uji t. Namun, perusahaan yang tidak mengadakan ESOP memiliki rata-rata mean tingkat pertumbuhan penjualan yang lebih baik dibandingkan dengan yang mengadakan ESOP. Pada penelitian ini pertumbuhan penjualan perusahaan yang mengadakan ESOP cenderung menurun selama tiga tahun penelitian. Rata-rata pertumbuhan penjualan pada perusahaan ESOP adalah -7,13, tanda negatif menginformasikan penurunan sementara perusahaan non-ESOP mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 5,42 selama tiga tahun. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Quarrey dan Rosen 1987 yang menemukan adanya peningkatan Sales Growth, namun senada dengan hasil penelitian Stretcher et al 2006 yang menemukan bahwa Sales Growth perusahan yang mengadakan ESOP lebih rendah daripada yang tidak mengadakan ESOP. Penurunan penjualan bisa 44 disebabkan oleh pengurangan cost, penurunan persediaan, atau kebijakan lainnya. Namun, penurunan penjualan dapat menurunkan laba bersih yang diperoleh perusahaan. Terkait dengan produktivitas, produktivitas karyawan yang meningkat seharusnya mampu mendongkrak pertumbuhan penjualan. Namun, fenomena ini dapat dijelaskan oleh Joseph Blasi dan Douglas Kruse 1995 yang mengatakan employee ownership may have positive effects if employees value ownership in itself or perceive that it brings greater income, job security,or control over jobs and the workplace. On the other hand, it may have neglible or even negative effects if employees perceive no difference in their worklives, dislike the extra risk to their income or wealth, or have raised expectations that are not fulfilled. Earning Per Share EPS tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara kedua populasi. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi EPS yaitu sebesar 0,321 0,321 0,05 setelah uji t. EPS perusahaan yang mengadakan ESOP lebih rendah 4,4 daripada perusahaan yang tidak mengadakan ESOP. Hal ini dapat menjadi sinyal bahwa perusahaan yang mengadakan ESOP memiliki profitabilitas investasi yang rendah bagi investor, sebab besar-kecilnya nilai EPS menunjukkan besar-kecilnya kemungkinan perusahaan akan membagikan dividen. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan turunnya EPS antara lain dikarenakan turunnya jumlah laba bersih dan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Price Earning Ratio PER tidak memiliki perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang mengadakan ESOP dengan perusahaan yang tidak mengadakan ESOP. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi PER sebesar 0,966 0,966 0,05 setelah dilakukan uji t. Rata-rata PER perusahaan yang mengadakan ESOP lebih rendah memiliki arti bahwa prospek laba di masa depan lebih rendah 45 dibanding perusahaan yang tidak mengadakan ESOP. Tetapi, PER kedua jenis perusahaan ini dianggap baik karena berada di atas angka 15, karena PER sebesar 15 kali dianggap sebagai patokan untuk menentukan apakah IHSG Indeks Harga Saham Gabungan sudah overvalued apa belum. Penurunan tingkat penjualan akan berdampak pada penurunan net income atau laba bersih yang diterima perusahaan. Sejalan dengan ini, EPS dan PER juga akan mengalamai penurunan. Penurunan laba yang dilaporkan kemudian akan berpengaruh terhadap turunnya harga saham. Turunnya harga saham, belum tentu akan meningkatkan antusias investor untuk membeli saham perusahan yang mengadakan ESOP, Herdinata 2012 menyatakan “investor akan memprediksi adanya dillution effect atau pengurangan laba per lembar saham karena jumlah saham yang beredar semakin bertambah, dan program ESOP yang dilakukan dalam bentuk stock option plan akan mengaitkan imbalan masa mendatang yang memiliki risiko”. Employee Stock Ownership Program juga mendorong eksekutif perusahaan berperilaku menyimpang dari tujuan program opsi saham, yakni dengan cara menurunkan jumlah laba yang dilaporkan melalui manajemen laba. Tujuannya adalah untuk mendapatkan harga pengambilan hak beli atas saham perusahaan yang rendah Astika, 2006. 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan Sektor Otomotif dan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010 - 2012

8 159 67

Analisis Relevansi Dividend Yield dan Earning Per Share Terhadap Penilaian Harga Saham Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI

2 67 127

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Momentum dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 37 85

Pengaruh Dividen Payout Ratio (DPR) Dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

12 156 59

Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (ESOP) Dengan Perusahaan Yang Tidak Mengadakan ESOP (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI)

17 88 88

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP PROGRAM ( ESOP ) DENGAN PERUSAHAAN YANG TIDAK MENGADAKAN ESOP

2 15 112

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Mengadakan Employee Stock Ownership Program ( Esop ) ( Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Ya

2 16 14

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MENGADAKAN EMPLOYEE STOCK OWNERSHIP Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Mengadakan Employee Stock Ownership Program ( Esop ) ( Studi Kasus Pada Perusahaan-Perusahaan Ya

0 5 13

Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 1 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis - Analisis Perbandingan Tingkat Nilai Sales Growth, Earning Per Share, Price Earning Ratio Perusahaan Yang Mengadakan Employee Stock Ownership Program (Esop) Dan Tidak Mengadakan Esop: Studi Empiris Pada Perus

0 0 10