Biaya Penyimpanan Carrying Cost, misalnya biaya tempat Biaya Pemesanan Ordering Cost, misalnya biaya melakukan Biaya Cadangan PengamananPersediaan Besi Safety Stock,

Menurut Witjaksono 2006:166, adanya pengelompokkan dalam biaya persediaan yaitu :

1. Biaya Penyimpanan Carrying Cost, misalnya biaya tempat

penyimpanan Storage cost, asuransi, pajak bumi dan bangunan, biaya modal, penyusutan dan keausankadaluwarsa.

2. Biaya Pemesanan Ordering Cost, misalnya biaya melakukan

pesanan, biaya angkut dan bongkar muat shipping dan handling cost, diskon. Besarnya biaya pemesanan sebanding dengan frekuensi pemesanan bahan artinya semakin sering dilakukan pemesanan barang akan semakin besar pula biaya pemesanan yang terjadi.

3. Biaya Cadangan PengamananPersediaan Besi Safety Stock,

misalnya kerugiaan karena kehilangan kesempatan menjual Loss on sale, kerugiaan namareputasi baik pada pelanggan Loss on customer goodwill, gangguan pada proses produksi disruption of production schedule. B. Perencanaan dan Pengawasan Persediaan Menurut Munandar 2000:283, perencanaan persediaan merupakan tidak adanya kepastian dalam permintaan konsumen sehingga permintaan akan bahan baku atau produk lebih besar daripada yang diharapkan maka persediaan dapat berfungsi sebagai pengadaan yang memberikan perusahaan kemampuan untuk memenuhi tanggal penyerahan sehingga membuat kepuasan konsuumen. Perencanaan merupakan fungsi manajemen pertama yang mendasarkan pada fungsi-fungsi manajemen lainnya, dengan tujuan agar aktivitas yang dijalankan atau dilakukan dapat mencapai tujuan. Dalam perusahaan memiliki pemimpin sebagai pengambil keputusan perlu menetapkan sasaran yang ingin dicapai dan usaha apa yang dilakukan untuk pencapaian usaha tersebut. Sehingga kegiatan yang dilakukan, waktu pelaksanaan dan pembagian kerja masing-masing pekerja. Untuk program tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan yang sifatnya terpadu dan ditentukan terlebih dahulu. Menurut Garrison, Noreen 2000 : 3, menyatakan bahwa : “Perencanaan meliputi pemilihan serangkaian aktivitas dan spesifikasi bagaimana aktivitas tersebut akan dilaksanakan yang dimana melingkupi aktivitas untuk mengidentifikasikan tujuan Goal, menyusun anggaran budget, menetapkan strategi dan kebijakan strategy dan policy, peraturan dan prosedur rules and procedures serta mengkoordinasikan seluruh aktivitas coordinate all activities sehingga produk dari perencanaan adalah rencana plan. Dimana meliputi aktivitas seperti pengorganisasian organizing, menggerakkan actuating, memimpin leading, koordinasi coordination, komunikasi communication dan sebagainya. Sehingga untuk mencapai tujuan haruslah dapat mengejar efektifitas organisasi kelompok dan individu yang dimana perencanaan memiliki fungsi utama adalah untuk menciptakan lingkungan dalam organisasi yang memungkinkan orang atau kelompok dalam mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien serta dapat mengantisipasi berbagai perubahan lingkungan dengan berbagai tindakan yang terencana dengan baik”. Adapun didalam perencanaan yang berkaitan dengan persediaan perusahaan harus dapat membuat perencanaan usaha secara detail. Perencanaan persediaan sangat berkaitan dengan analisa pasar karena pengadaan persediaan ataupun penjualan serta persediaan akhir sangat berkaitan dengan pasar. Adapun analisis yang harus dilakukan perusahaan yang berkaitan dengan persediaan yaitu pembelanjaan total tahunan meliputi biaya-biaya yang timbul akibat persediaan dan sifat-sifat pembelian misalnya apakah barang tahan lama, apakah produknya dibeli pada musim tertentu. Menurut Garrison, Noreen 2000 : 5, menyatakan bahwa : “Perencanaan persediaan merupakan salah satu dari beberapa perencanaan yang ada adalah suatu proses penentuan kegiatan yang akan dilakukan terhadap persediaan pada awal kegiatan. Sehingga pada dasarnya terdiri dari serangkaian kegiatan yang ditetapkan lebih awal sehingga tujuan yang hendak dicapai dapat diwujudkan sebagai hasil kegiatan yang dimana perusahaan dapat menetapkan suatu kebijakan pengelolaan persediaan yang gunanya sebagai untuk menetapkan perusahaan pada posisi yang selalu siap untuk melayani penjualan baik disaat-saat biasa maupun sudah dipesan secara mendadak sehingga hubungan baik dengan para pelanggan perlu dijaga karena itu persediaan barang cukup agar tidak mengecewakan langganan, untuk membantu dicapainya kapasitas produksi yang kontinu dan seimbang pada waktu pencapaian permintaan yang tinggi pada perusahaan tidak perlu memaksakan diri sehingga bekerja dengan kapasitas yang penuh sehingga waktu permintaan rendah serta kelebihan-kelebihan produksi disimpan sebagi persediaan”. Untuk memungkinkan tercapainya sasaran diatas maka ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum diputuskan berapa besar persediaannya, misalnya : a. Daya tahan dari barang yang akan disimpan. Barang persediaan mempunyai sifat yang beraneka ragam. Barang yang mempunyai sifat khusus membutuhkan penyimpanan yang khusus pula. Barang yang mudah rusak atau tidak tahan lama harus mendapat perhatian yang sungguh-sungguh. b. Sifat penawaran Apabila bahan mentah selalu tersedia dipasar sepanjang tahun maka besarnya persediaan bahan mentah dapat ditetapkan. Sebaliknya bila penawaran barang mentah bersifat musiman maka besarnya persediaan harus disesuaikan pula. c. Biaya-biaya yang timbul seperti : - Sewa gedung - Biaya asuransi - Pajak atas barang di gudang - Bunga pinjaman Menurut Kasim 2000:13, Pengawasan merupakan suatu langkah yang terakhir dari penyelesaian masalah sehingga harus mengetahui bahwa sesungguhnya terjadi sesuai dengan apa yang dikehendaki dapat mengurangi efektivitas pengawasan terhadap program-program penyelesaian”. Menurut Garrison, Noreen 2000 : 10, menyatakan : Perencanaan berhubungan dengan pengawasan sehingga mengelola persediaan pengawasan perlu diperhatikan oleh perusahaan dimana perusahaan memiliki teknik tersendiri dalam melakukan pengawasan persediiaan yang efektif bagi perusahaan maka perlu dijabarkan dalam sistem pengawasan yang dapat menjamin tersedianya persediaan pada tingkat yang optimal agar produksi maupun penjualan dapat berjalan lancar dengan biaya-biaya persediaan yang minimal. Serta dapat menentuhkan suatu tingkat persediaan yang optimal untuk memenuhi kebutuhan dalam jumlah, kwalitas, saat yang tepat dan biaya minimum maka diperlukan cara pengawasan yang memadai sehingga salah satu cara pengawasan adalah pengawasan intern. Pengawasan intern merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh kesatuan entitas yang terdiri dari direktur, manajemen dan personil lainnya yang dirancang untuk menghasilkan keyakinan memadai yang berhubungan dengan tercapainya tujuan yaitu keandalan laporan keuangan, ketaatan terhadap praktek hukum dan peraturan, efektifitas dan efisien operasi. Adanya pengawasan persediaan yang harus didukung oleh persyaratan sebagai berikut : 1. Terdapat gudang yang cukup luas dan teratur dengan pengaturan tempat bahan atau barang yang tetap dan identifikasi barang tertentu.

2. Sistem pencatatan dan pemeriksaan atas penerimaan bahan atau