Pengawasan Akuntansi, berkaitan dengan pengendalian intern

Menurut Garrison, Noreen 2000 : 12, adanya beberapa jenis pengawasan persediaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam pengawasan persediaan yaitu :

1. Pengawasan Fisik, untuk persediaan sangat penting karena

persediaan barang dagangan maupun bahan baku merupakan barang berwujud yang sangat rawan terhadap pencurian maunpun perusakaan yang biasanya memperkerjakan orang-orang tertentu untuk menjaga persediaan tersebut yang memiliki fasilitas penyimpanan yang baik untuk mengantisipasi bahaya kebakaran, pencurian atau bencana lainnya perusahaan biasanya mengasuransikan persediaannya. Hal ini dilakukan dengan cara penyediaan gudang sebagai tempat penyimpanan persediaan dengan fasilitas pendukung seperti terjaminnya keamanan serta terjaganya kebersihan atau pemilihan lokasi gudang yang tidak menggangu arus keluar masuk persediaan, pemeriksaan fisik terhadap persediaan dilakukan secara langsung dan teratur, mengasuransikan persediaan baik terhadap kemungkinan kebakaran atau kerugian lainnya. Sehingga mengakibatkan barang susah untuk dicari dan mudah rusak sehingga penggunaan yang tidak teratur akan menyulitkan pengawasan dengan adanya kenyataan yang demikian cukup jelasnya bahwa pengawasan gudang tidak kalah pentingnya dengan pengawasan persediaan.

2. Pengawasan Akuntansi, berkaitan dengan pengendalian intern

persediaan yang mencakup prosedur-prosedur yang ada hubungannya dengan persediaan, otorisasi atas transaksi dan sistem perencanaan. Dimana pengawasan akuntansi merupakan suatu prosedur-prosedur serta catatan-catatan finansial dan konsekuensinya, organisasi, prosedur transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan pengesahan otorisasi manajemen yang umum dan khusus, transaksi-transaksi dicatat untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang umumnya diterima atau kriteria-kriteria perlu untuk laporan-laporan serta menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva, acces penggunaan aktiva hanya diperbolehkan bila sesuai dengan otorisasi manajemen serta tannggung jawab atas aktiva menurut catatan dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan. Sehingga pengawasan akuntansi berfungsi untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan yang disebut sebagai pengawasan dini preventive control yaitu pengawasan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti pemanipulasian persediaan yang berhubungan dengan sistem prosedur intern perusahaan meliputi : - pemisahan fungsi : - sistem otorisasi - formulir, - flowchart - internal check. - Pemisahan fungsi Struktur organisasi perusahaan harus didesain sedemikian rupa agar terdapat pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Pembagian tanggung jawab fungsional tersebut harus dipisahkan antara fungsi operasi yakni fungsi yang memiliki tanggung jawab untuk menyimpan aktiva dengan fungsi akuntansi yakni fungsi memilki wewenang untuk mencatat transaksi perusahaan. - Sistem otorisasi Dalam suatu organisasi yang baik, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar dari pihak yang memilki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut. Hal ini perlu untuk pengawasan intern perusahaan. Misalnya dalam suatu transaksi pembelian, sistem otorisasi dapat diatur sebagai berikut : 1. Kepala gudang berwenang untuk mengajukan permintaan pembelian dengan menyerahkan surat permintaan pembelian kepada bagian pembelian. 2. Kepala bagian pembelian berwenang memberi otorisasi atas surat permintaan pembelian yang diterbitkan oleh bagian gudang. 3. Kepala bagian penerimaan barang berwenang memberikan otorisasi pada laporan penerimaan barang yang diterbitkan oleh bagian penerimaan barang. 4. Kepala bagian akuntansi berwenang memberikan otorisasi pada bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pencatatan terjadinya transaksi pembelian. Otorisasi yang dilakukan harus berdasarkan surat pesanan yang telah diterbitkan oleh bagian pembelian. - Formulir Formulir adalah bukti asli yang menjadi dasar pencatatn transaksi. Dengan adanya formulir yang lengkap mengenai arus masuk dan keluarnya persediaan, akan mendukung sistem pencatatan yang lebih baik dan lengkap. - Flowchart Flowchart atau bagan arus adalah suatu model yang menggambarkan aliran ataupun proses dalam suatu sistem. Penggunaan flowchart lebih bermanfaat dibanding dengan uraian tertulis. - Internal Check Internal check adalah pengawasan tidak langsung terhadap dua orang atau lebih yang melakukan transaksi yang sama. Dengan demikian pengawasan akuntansi yang baik untuk persediaan harus mencakup kelima unsur yang telah disebutkan.

3. Pengawasan Jumlah yang Dibutuhkan, jumlah persediaan yang