dimana ada harapan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas.
- Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model-
model, simulasi kumputer dan proses data elekronik.
2. Keputusan Tidak Terprogram, terbagi atas :
-
Tradisonal, terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas,
Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal, dengan seleksi dan latihan baagi para
eksekutif.
- Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil
keputusan dan dengan menciptakan program-program komputer.
Menurut Salusu 2005 : 63, adanya teori-teori tentang pengambilan keputusan yaitu :
a. Aliran Birokratik Bureaucratic School, teori memberi tekanan
yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari para karyawan memiliki tugas melaporkan
masalah, memberi informasi, meyiapakan fakta dan keterangan- keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala
pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut
sehingga keputusan tersebut bergantung pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat
dipercaya sehingga apakah memiliki kelemahan.
b. Aliran Manajemen Saintifik Scientific Management School, teori
ini menekankan pada pandangan terhadap tugas-tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan
menyelesaikan suatu masalah.
c. Aliraan Hubungan Kemanusian Human Relations School, dimana
dalam teori ini perhatian diberikan kepaada manusia sehingga menimbulkan kepuasaan kerja, peran serta dalam pengambilan
keputusan, melakukan organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai tujuan sehingga kebutuhan dan keingginan
anggota selalu dipertimbangkan dalam membuat keputusan bertindak.
d. Aliran Rasionalitas Ekonomi Economic Rationality School, suatu
unit ekonomi yang mengkonversi masukan input menjadi luaran output, dan yang harus dilakukan dengan cara yang paling efisien
sehingga suatu langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya.
e. Aliran Satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna
serta manajer selalu dipenuhi suatu masalah mampu membuat
suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan karena keterbatasan koqnitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu,
memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas.
f. Aliran Analisis Sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu