Persediaan Bahan Baku, yaitu barang yang dibeli oleh perusahaan Persediaan Barang Dalam Proses, yaitu semua barang yang ada Persediaan Barang Jadi, yaitu semua barang yang telah selesai

terjadinya kesalahan dalam perhitungan fisik persediaan sebaiknya perusahaan menerapkan prosedur pengendalian intern yang terdiri dari perhitungan harus dilakukan oleh orang-orang yang tidak ditugasi untuk menyimpanan persediaan, untuk mendapat tugas yang jelas mengenai jenis persediaan yang menjadi tanggungjawabnya, harus digunakan kartu persediaan yang bernomor urut cetak dan kartu tersebut diawasi pemakaiannya, harus ditunjuk seorang pengawasan yang bertugas untuk menentukan bahwa semua jenis persediaan diberi kartu dan tidak ada satu jenis persediaan pun yang diberi lebih dari satu kartu”. Jadi perusahaan hendaknya memandang serius tentang pentingnya melaksanakan pengawasan terhadap persediaan karena sangat mudah untuk diselewengkan dan untuk melakukannya pentingnya menugaskan kepada orang- orang yang berbeda sehingga dapat menghindari terjadinya kecurangan. Selain itu pengelolaan persediaan yang baik mensyaratkan tingkat persediaan yang optimum dengan memperhatikan semua kebutuhan untuk produksi, penjadwalan, biaya dan keinginan pelanggan. Menurut Syahyunan 2004:70, menyatakan bahwa perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur umumnya mempunyai tiga jenis persediaan yaitu :

1. Persediaan Bahan Baku, yaitu barang yang dibeli oleh perusahaan

untuk digunakan dalam pembuatan barang jadi. Barang ini meliputi baja, kayu, minyak bumi, atau bahan yang sudah dimanufaktur seperti kawat, poros peluru atau ban yang tidak diproduksi perusahaan sendiri. Bahan baku bertujuan untuk memisahkan fungsi produksi dari fungsi pembeliannya sampai membuat kedua fungsi independen dari satu sama lain agar penundaan pengiriman bahan baku tidak menyebabkan penundaan produksi. Jika pengiriman terlambat maka perusahaan memenuhi kebutuhan bahan bakunya dengan mencairkan persediaannya.

2. Persediaan Barang Dalam Proses, yaitu semua barang yang ada

dalam proses produksi. Persediaan Barang Dalam Proses terdiri dari barang setengah jadi yang membutuhkan tambahan pekerjaan sebelum menjadi barang jadi sehingga semakin kompleks dan panjang proses produksinya dimana semakin besar investasi dalam persediaan barang dalam proses yang memiliki tujuan untuk memisahkan berbagai operasi dalam proses produksi agar kegagalan mesin dan penghentian pekerjaan dalam satu operasi tidak akan mempengaruhi operasi lainnya.

3. Persediaan Barang Jadi, yaitu semua barang yang telah selesai

diproduksi tetapi belum terjual. Tujuan dari persediaan barang jadi adalah untuk memisahkan fungsi produksi dan penjualan agar tidak perlu memproduksi barang sebelum penjualan terjadi penjualan dapat dilakukan langsung dari persediaan. [ Menurut Witjaksono 2006:166, memiliki tujuan yaitu : “Untuk memaksimalkan pelayanan pelanggan dalam rangka memaksimalkan customer satisfaction baik melalui tingkat kepuasan pelanggan, meminimalkan investasi dalam bentuk persediaan, memaksimalkan efisienisi produksi atau pembelian yang meminimalkan biaya seoptimal mungkin biaya pelayanan pelanggan, memaksimalkan laba, meraih tingkat pengembalian investasi tertinggi, memanfaatkan persediaan untuk mengoptimalkan keunggulan strategik”. Menurut Syahyunan 2004:71, adanya beberapa alasan mengapa perusahaan perlu menyimpan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi sebagai persediaan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Penyimpanan barang diperlukan agar perusahaan dapat memenuhi