Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007.
USU Repository © 2009
d. Fotokopi dokumen pendukung yang terkait dengan sengketa yang
diajukan. e.
Fotokopi surat kuasa khusus tanpa hak substitusi dalam pengajuan penyesaian sengketa diwakilkandikuasakan.
C. Peranan Bank Indonesia Dan Lembaga Independen Dalam Pelaksanaan Mediasi Perbankan
1. Peranan Bank Indonesia Dalam Mediasi Perbankan
Konteks pengawasan bank melalui mediasi perbankan yang oleh Undang – Undang Bank Indonesia diberikan kewenangan pengawasan bank kepada Bank
Indonesia sangat penting untuk diterapkan. Bank Indonesia berdasarkan undang- undang tersebut diberikan kewenangan untuk mengawasi bank. Kewenangan
tersebut mencakup empat aspek yakni : 1.
Power to license 2.
Power to regulate 3.
Power to control 4.
Power to impose sanction Penerapan pengawasan bank tersebut berkaitan dengan kepercayaan
masyarakat terhadap bank. Hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap suatu bank mempunyai dampak domino yang dapat mempengaruhi kepercayaan
terhadap lainnya, sehingga perbankan secara keseluruhan mengalami kesulitan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap perbankan mutlak diperlukan untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
85
85
Zulkarnaen Sitompul, Problematika perbankan, Bandung: Book Terrace library, 2005, hal. 218
Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007.
USU Repository © 2009
Tujuan pengawasan bank untuk meningkatkan keyakinan masyarakat, bahwa bank dari segi keuangan tergolong sehat, bank dikelola dengan baik dan
profesional serta tidak terkandung ancaman terhadap kepentingan masyarakat yang menyimpan dananya di bank. Tekanan dan perhatian diberikan pada aspek-
aspek dalam individual bank yang diharapkan dapat melindungi pengembalian dana kepada masyarakat. Tujuan umum pengawasan dan pembinaan bank adalah
menciptakan sistem perbankan yang sehat, yang memenuhi tiga aspek yakni perbankan yang dapat memelihara kepentingan masyarakat dengan baik dan
perbankan yang berkembang secara wajar serta bermanfaat bagi perekonomian nasional.
86
1. Melaksanakan fungsi mediasi perbankan, menunggu terbentuknya Lembaga
mediasi perbankan independen. Bank Indonesia hanya melaksanakan kegiatan
mediasi perbankan dan tidak membentuk lembaga khusus untuk keperluan tersebut. Meskipun sebagian kalangan meragukan landasan hukum yang
dimiliki oleh Bank Indonesia, tetapi secara filosofis yakni untuk melindungi nasabah dapat dipertanggungjawabkan.
Berkenaan dengan mediasi perbankan, sejalan dengan kewenangan Bank Indonesia dalam power to regulate. Melalui itu memungkinkan otoritas pengawas
bank berupa ketentuan dan peraturan sehingga dapat terciptanya suatu sistem perbankan yang sehat, sekaligus dapat memenuhi harapan masyarakat atas
kecukupan dan kualitas pelayana jasa perbankan. Adapun peranan Bank Indonesia dalam mediasi perbankan dapat disimpulkan sebagai berikut:
87
86
Ibid
87
Bismar Nasution, Aspek Hukum Penyelesaian sengketa antara bank dan nasabah, disampaikan pada “Diskusi Terbatas Mengenai Mediasi Perbankan Kerjasama Bank Indonesia dan
Universitas Sumatera Utara”, Medan, tanggal 15 Februari 2007, hal. 43
Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007.
USU Repository © 2009
2. Melakukan koordinasi dengan lembaga mediasi perbankan independen dalam
menjalankan tugas mediasi perbankan 3.
Berdasarkan Penjelasan Umum alinea 3 PBI tentang Mediasi Pebankan, Pelaksanaan fungsi mediasi perbankan oleh Bank Indonesia dilakukan dengan
mempertemukan nasabah dan bank untuk mengkaji kembali pokok permasalahan yang menjadi sengketa guna mencapai kesepakatan tanpa
adanya rekomendasi maupun keputusan dari Bank Indonesia. Dengan demikian fungsi mediasi perbankan yang dilaksanakan Bank Indonesia hanya
terbatas pada penyediaan tempat, membantu nasabah dan bank untuk mengemukakan pokok permasalahan yang menjadi sengketa, penyediaan nara
sumber, dan mengupayakan tercapainya kesepakatan penyelesaian sengketa antara nasabah dan bank.
88
Sanksi terhadap bank yang melanggar seluruh ketentuan yang termaktub dalam Peraturan Bank Indonesia ini akan dikenakan sanksi administratif sesuai
Pasal 52 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, berupa teguran
tertulis, dan dapat diperhitungkan dalam komponen penilaian tingkat kesehatan bank.
2. Peranan Lembaga Mediasi Perbankan Independen Dalam Mediasi Perbankan.