Aturan Hukum PBI Mediasi Perbankan

Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007. USU Repository © 2009 agreement to mediate, maka tujuan pembentukan lembaga mediasi perbankan akan sangat sulit dicapai. c. Adanya mediator yang membantu mencoba menyelesaikan sengketa. Mediator harus mempunyai kemampuan dan keahlian sehubungan dengan bidang masalah yang disengketakan. Mengenai syarat-syarat pengangkatan Mediator dapat dipergunakan syarat-syarat pengangkatan arbiter sebagaimana termaktub dalam Pasal 12 UU Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Mediator harus mempunyai kemampuan dan keahlian sehubungan dengan masalah yang disengketakan. Mediator juga tidak boleh mempunyai benturan kepentingan atau hubungan afiliasi dengan pihak- pihak dalam sengketa masalah yang disengketakan.

2. Aturan Hukum PBI Mediasi Perbankan

Peraturan Bank Indonesia adalah sebuah aturan hukum. Berdasarkan Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004, sumber hukum fomal yang berlaku saat ini adalah Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, dan Peraturan Daerah. 74 74 Febrian, Eksistensi Kelembagaan Mediasi Perbankan Dalam Peraturan Bank Indonesia Terhadap Sistem Aturan Hukum, disampaikan pada “Diskusi Terbatas Mengenai Mediasi Perbankan, Kerjasama Bank Indonesia dengan Kajian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Sriwijaya”, Palembang, tanggal 12 April 2007, hal. 13 Sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat 4 UU Nomor 10 Tahun 2004, bahwa jenis peraturan perundang-undangan selain sebagaimana dimaksud pada ayat 1, diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang diperintahkan oleh peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. Kemudian dalam Penjelasan dinyatakan bahwa jenis Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007. USU Repository © 2009 peraturan perundang-undangan tersebut antara lain peraturan yang dikeluarkan oleh MPR dan DPR, DPD, MA, MK, BPK, BI, dan lain-lain. Dalam UU Nomor 7 Tahun 1992, sebagaimana telah diubah UU Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, tidak terdapat pengaturan secara khusus tentang mediasi perbankan. Namun jika dikaitkan dengan UU Nomor 10 tahun 2004, maka PBI mediasi perbankan dibentuk berdasarkan peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. 75 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472 sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 1998 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790; Adapun peraturan yang lebih tinggi atau berkaitan dengan mediasi perbankan adalah : 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 42 Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3821; 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3843 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4357; 75 Ibid, hal. 14 Richad Sahat Silitonga : Mediasi Perbankan Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Bank Dan Nasabah, 2007. USU Repository © 2009 4. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3872; 5. Peraturan Bank Indonesia Nomor 77PBI2005 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 17, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4476. 76

3. Peraturan Bank Indonesia Terkait Mediasi Perbankan.