Umur Jenis Kelamin Sosiodemografi

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1. Sosiodemografi

6.1.1. Umur

Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan umur dapat dilihat pada gambar 6.1 : 70.4 23.9 5.7 20-29 30 19 Gambar 6.1. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Umur di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Berdasarkan gambar 6.1 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan umur adalah kelompok umur 20-29 tahun yaitu sebesar 70,4 dan yang paling rendah pada umur 19 tahun yaitu 5,7. Usia muda adalah sasaran strategis peredaran gelap NAPZA, oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahaya dan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda. 1 Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil survei nasional penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba tahun 2003 yang dilakukan BNN yang menunjukkan bahwa pola penyalahgunaan narkoba dalam variasi kelompok umur adalah diatas 25 tahun 20 dan umur 21-25 tahun 12,3. 7 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian masalah narapida narkoba di lembaga pemasyarakatanrumah tahanan negara tahun 2003 yang dilakukan oleh BNN yang menunjukkan bahwa hampir sepertiga 32,8 responden berumur antara 19-24 tahun dan yang paling rendah adalah umur dibawah 19 tahun 0,3. 7

6.1.2. Jenis Kelamin

Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada gambar 6.2 : 0.6 99.4 Laki-laki Perempuan Gambar 6.2. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Jenis Kelamin di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009 Berdasarkan gambar 6.2 diatas dapat dilihat bahwa proporsi penyalahguna NAPZA laki-laki sebesar 99,4 sedangkan perempuan sebesar 0,6. Salah satu teori penyebab ketergantungan zat menyatakan bahwa ada kecenderungan perilaku anak laki-laki antisosial, laki-laki harus berprestasi dan bertanggungjawab terhadap keluarga. Orang yang menderita ketergantungan zat tidak bisa menerima tanggungjawab keluarga. Ketergantungan zat adalah lanjutan aktivitas antisosial melawan rasa tanggungjawab dan kematangan. 16 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian BNN yang menunjukkan bahwa dari seluruh penyalahguna narkoba di Indonesia tahun 2004, 79 adalah laki- laki dan 21 adalah perempuan. 8 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan survei nasional penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba pada kelompok rumah tangga di Indonesia tahun 2005 yang dilakukan BNN yang menunjukkan bahwa prevalensi penyalahgunaan NAPZA pada laki-laki 4,6 jauh lebih tinggi dibanding perempuan 0,4 7 . 6.1.3. Agama Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan agama dapat dilihat pada gambar 6.3 : Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009 79.2 20.8 Islam Kristen Protestan Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Agama di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Berdasarkan gambar 6.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan agama adalah yang beragama Islam yaitu sebesar 79,2, dan agama Kristen Protestan sebesar 20,8. Hal ini tidak menunjukkan bahwa yang menyalahgunakan NAPZA lebih banyak yang beragama Islam, namun hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh tempat rehabilitasi Sibolangit Centre yang merupakan yayasan agama Islam dan bekerja sama dengan mesjid Al-Kamal yang berada tepat di depan lokasi Sibolangit Centre.

6.1.4. Tingkat Pendidikan