Tingkat Pendidikan Jenis Pekerjaan

79.2 20.8 Islam Kristen Protestan Gambar 6.3. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Agama di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Berdasarkan gambar 6.3 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan agama adalah yang beragama Islam yaitu sebesar 79,2, dan agama Kristen Protestan sebesar 20,8. Hal ini tidak menunjukkan bahwa yang menyalahgunakan NAPZA lebih banyak yang beragama Islam, namun hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh tempat rehabilitasi Sibolangit Centre yang merupakan yayasan agama Islam dan bekerja sama dengan mesjid Al-Kamal yang berada tepat di depan lokasi Sibolangit Centre.

6.1.4. Tingkat Pendidikan

Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar 6.4 : Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009 24.5 5.0 70.5 Pendidikan Menengah pendidikan Tinggi Pendidikan Dasar Gambar 6.4. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Berdasarkan gambar 6.4 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan tingkat pendidikan adalah penyalahguna pada tingkat pendidikan menengah yaitu sebesar 70,5 dan yang paling rendah adalah tingkat pendidikan dasar yaitu 5,0. Hasil penelitian ini sesuai dengan data yang berhasil dihimpun oleh Pusat Data dan Informasi Pusdatin pada tahun 2001 yang menyatakan bahwa 69,8 penyalahguna adalah berpendidikan SLTA, demikian juga pada tahun 2002, 2003, dan 2004 yang menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tertinggi adalah SLTA yaitu masing-masing 65,4, 51,7, dan 49,5 8 . Pada gambar diatas juga dapat dilihat bahwa penyalahguna NAPZA terdapat pada semua tingkat pendidikan bahkan pada tingkat pendidikan tinggi. Hal ini dapat terjadi karena tindakan menyalahgunakan NAPZA tidak hanya dapat disebabkan oleh satu faktor, namun banyak faktor yang sangat kompleks. Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009

6.1.5. Jenis Pekerjaan

Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada gambar 6.5 : 45.3 20.1 8.8 6.3 4.4 3.1 12.0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Ti da k Be ke rja W ira sw as ta Pe la ja rM ah as is w a Ti da k Te rc at at Pe ga w ai S w as ta PN S TN IP O LR I D an L ai n- la in Jenis Pekerjaan P r o p o r si Gambar 6.5. Diagram Bar Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Jenis Pekerjaan di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007 Berdasarkan gambar 6.5 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan jenis pekerjaan adalah penyalahguna yang tidak bekerja yaitu sebesar 45,3 dan yang paling rendah adalah kategori dan lain-lain yang terdiri dari pedagang, buruh bangunan, dan pembalap motor yaitu sebesar 3,1. Tingginya penyalahgunaan NAPZA si Sibolangit Centre Rehabilitation for Drug Addict Kabupaten Deli Serdang yang tidak bekerja kemungkinan didukung oleh tingkat pendidikan penyalahguna NAPZA yaitu pendidikan menengah sehingga dapat menyebabkan kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009. USU Repository © 2009 Salah satu faktor pendukung terjadinya penyalahgunaan NAPZA adalah penggunaan waktu luang yang tidak baik. Penelitian Raharni dan Herman menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penggunaan waktu luang dengan penyalahgunaan NAPZA. 21 Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil survei gambaran penyalahguna NAPZA tahun 2003 dan 2004 oleh BNN yang menunjukkan bahwa jenis pekerjaan penyalahguna yang tertinggi adalah yang tidak bekerja yaitu masing-masing 38,5 dan 23,0 dan urutan kedua adalah wiraswasta yaitu 12,5 dan 14,4, selanjutnya adalah penyalahguna yang masih berstatus pelajarmahasiswa yaitu 10,7 dan 10,8 8 .

6.1.6. Status Perkawinan