sifat spesifik untuk masing-masing jenis zatnya. Ketergantungan fisik ini dapat diikuti dengan ketergantungan mental.
23
Ketergantungan fisik bercirikan terjadinya gejala abstinensia bila penggunaan obat yang berulangkali dihentikan. SSP menggunakan zat sejenis morfin endorfin
sebagai neurotransmiter yang produksinya dihentikan bila diberikan suatu opiat. Bila kemudian pemberian opiat mendadak dihentikan, segera timbul kekurangan endorfin
dan terjadilah gejala abstinensia.
15
2.5.2. Ketergantungan Psikis
Ketergantungan psikis adalah suatu keadaan dimana suatu zat dapat menimbulkan perasaan puas dan nikmat sehingga mendorong seseorang untuk
memakainya lagi secara terus menerus atau berkala, sehingga diperoleh kesenangan atau kepuasan terus menerus.
23
Ketergantungan psikis berciri terjadinya gejala abstinensia psikis bila pemberian obat dihentikan karena telah terjalin suatu ikatan
antara si pemakai dan obat.
15
2.6. Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA
Upaya pencegahan meliputi 3 hal :
1. Pencegahan Primer Primary Prevention
Upaya ini terutama dilakukan untuk mengenali kelompok yang mempunyai resiko tinggi untuk menyalahgunakan NAPZA, setelah itu melakukan intervensi
terhadap mereka agar tidak menggunakan NAPZA. Upaya pencegahan ini dilakukan sejak anak berusia dini, agar faktor yang dapat menghambat proses tumbuh kembang
anak dapat diatasi dengan baik.
24
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam upaya pencegahan ini antara lain: a. Penyuluhan tentang bahaya NAPZA
b. Penerangan melalui berbagai media mengenai bahaya NAPZA c. Pendidikan tentang pengetahuan NAPZA dan bahayanya.
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan ini dilakukan pada penyalahguna pada tahap coba-coba serta komponen masyarakat yang berpotensi menyalahgunakan NAPZA. Kegiatan
yang dilakukan pada pencegahan ini antara lain : a. Deteksi dini anak yang menyalahgunakan NAPZA
b. Konseling c. Bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
d. Penerangan dan pendidikan pengembangan individu.
3. Pencegahan Tersier
Pencegahan ini dilakukan terhadap orang yang sedang menyalahgunakan NAPZA dan yang pernah menyalahgunakan NAPZA agar tidak kembali
menyalahgunakan NAPZA. Kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Konseling dan bimbingan sosial kepada pengguna dan keluarga serta
kelompok lingkungannya b. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi bekas pengguna.
25
Penanganan kasus yang dilakukan oleh RSKO, RSJ, dan RSU pada umumnya hanya pada masalah medik akut, kronis, dan medik dengan komplikasi. Biasanya
pasien yang ditangani di institusi ini akan menjalani detoksifikasi untuk
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
menghilangkan pengaruh NAPZA dan menghambat pemakaian lebih lanjut yang pelaksanaannya dilakukan oleh dokter. Selanjutnya, penanganan perbaikan perilaku
dilakukan oleh bagian rehabilitasipanti rehabilitasi yang pada umumnya di luar institusi rumah sakit. Penanganan penyalahguna di institusi tersebut dilakukan
melalui berbagai pendekatan non medis seperti sosial, agama, spiritual, therapeutic community
dan pendekatan alternatif lainnya.
8
Kegiatan pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahguna narkoba dilaksanakan sesuai Standar Minimal dan Pedoman Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial
Penyalahgunaan Narkoba yang disusun BNN, meliputi :
26
1. Pendekatan Awal
Pendekatan awal adalah kegiatan yang mengawali keseluruhan proses pelayanan dan rehabilitasi sosial yang dilaksanakan dengan penyampaian informasi
program kepada masyarakat, instansi terkait, dan organisasi sosial lain guna memperoleh dukungan dan data awal calon klien residen dengan persyaratan yang
telah ditentukan.
2. Penerimaan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan administrasi untuk menentukan apakah diterima atau tidak dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengurusan administrasi surat menyurat yang diperlukan untuk persyaratan masuk panti seperti surat keterangan medical check up, test urine negatif,
dan sebagainya. b.Pengisian formulir dan wawancara dan penentuan persyaratan menjadi
residen.
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
c. Pencatatan residen dalam buku registrasi.
3. Assessment
Assesstment merupakan kegiatan penelaahan dan pengungkapan masalah
untuk mengetahui seluruh permasalahan residen, menetapkan rencana dan pelaksanaan intervensi.
Kegiatan assessment meliputi : a. Menelusuri dan mengungkapkan latar belakang dan keadaan residen.
b. Melaksanakan diagnosa permasalahan. c. Menentukan langkah-langkah rehabilitasi.
d. Menentukan dukungan pelatihan yang diperlukan. e. Menempatkan residen dalam proses rehabilitasi.
4. Bimbingan Fisik
Kegiatan ini ditujukan untuk memulihkan kondisi fisik residen, meliputi pelayanan kesehatan, peningkatan gizi, baris berbaris dan olah raga.
5. Bimbingan Mental dan Sosial
Bimbingan mental dan sosial meliputi bidang keagamaan spritual, budi pekerti individual dan sosial kelompok dan motivasi residen psikologis.
6. Bimbingan Orang Tua dan Keluarga
Bimbingan bagi orang tua keluarga dimaksudkan agar orang tua keluarga dapat menerima keadaan residen memberi dukungan, dan menerima residen kembali
di rumah pada saat rehabilitasi telah selesai.
7. Bimbingan Keterampilan
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Bimbingan keterampilan berupa pelatihan vokalisasi dan keterampilan usaha survival skill, sesuai dengan kebutuhan residen.
8. Resosialisasi Reintegrasi
Kegiatan ini merupakan komponen pelayanan dan rehabiltasi yang diarahkan untuk menyiapkan kondisi residen yang akan kembali kepada keluarga dan
masyarakat. Kegiatan ini meliputi:
a. Pendekatan kepada residen untuk kesiapan kembali ke lingkungan keluarga dan masyarakat tempat tinggalnya.
b.Menghubungi dan memotivasi keluarga residen serta lingkungan masyarakat untuk menerima kembali residen.
c. Menghubungi lembaga pendidikan bagi klien yang akan melanjutkan sekolah.
9. Penyaluran dan Bimbingan Lanjut Aftercare
Dalam penyaluran dilakukan pemulangan residen kepada orang tua wali, disalurkan ke sekolah maupun instansi perusahaan dalam rangka penempatan kerja.
Bimbingan lanjut dilakukan secara berkala dalam rangka pencegahan kambuh relapse
dengan kegiatan konseling, kelompok dan sebagainya.
10. Terminasi
Kegiatan ini berupa pengakhiran pemutusan program pelayanan dan rehabilitasi bagi residen yang telah mencapai target program clean and sober.
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
BAB 3 KERANGKA KONSEP
2.1. Kerangka Konsep Penelitian
2.2. Defenisi Operasional
2.2.1. Penyalahguna NAPZA adalah orang yang menggunakan NAPZA diluar indikasi medis dan dapat menyebabkan suatu keadaan ketergantungan.
2.2.2. Umur adalah usia penyalahguna NAPZA sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan atas 3 kelompok, yaitu :
1. 19 tahun
2. 20 – 29 tahun 3.
30 tahun Dalam tabulasi silang umur dikategorikan menjadi 2 yaitu :
1. 20 tahun
2. 20 tahun 2.2.3. Jenis kelamin adalah ciri organ reproduksi yang dimiliki penyalahguna
NAPZA sesuai dengan yang tercatat pada kartu status yang dikategorikan atas Karakteristik Penyalahguna NAPZA
1. Sosiodemografi : Umur
Jenis kelamin Agama
Tingkat pendidikan Pekerjaan
Status perkawinan Posisi dalam keluarga
Daerah asal
2. Jenis zat yang dipakai. 3. Tempat pengobatan terakhir
4. Lama pemakaian 5. Lama pemakaian rata-rata
6. Lama rawatan rata-rata
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009