kebudayaan tertentu. Di Indonesia dikenal beberapa minuman lokal yang mengandung alkohol seperti brem, saguer, dan ciu.
16
Demikian juga dengan Ecstacy banyak disalahgunakan di Indonesia terutama oleh remaja dan kalangan eksekutif
muda.
13
Ecstacy sebetulnya tidak menyebabkan ketergantungan fisik tetapi menimbulkan ketergantungan emosional dan sosial. Ecstacy dapat merangsang emosi
gembira, membangkitkan rasa percaya diri, tahan lama menari tripping, bekerja, olahraga, relaksasi, berkhayal, dan mendengar musik untuk irama tertentu.
23
6.3. Tempat Pengobatan Terakhir
Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict
Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan tempat pengobatan terakhir dapat dilihat pada gambar 6.10 :
76.1 16.4
5.7 1.9
RSRSJ Tradisional
Tidak AdaLangsung Rehabilitasi
Gambar 6.10. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Tempat Pengobatan Terakhir yang di Rawat di Sibolangit Centre
Rehabilitation for drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan gambar 6.10 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan tempat pengobatan terakhir adalah penyalahguna
dengan tempat pengobatan terakhir Rumah SakitRumah Sakit Jiwa yaitu sebesar 76,1 dan yang paling rendah adalah penyalahguna yang sebelumnya pernah dirawat
di tempat rehabilitasi lain yaitu sebesar 1,9. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan karena lama pemakaian rata-rata yang
cukup tinggi sehingga penyalahguna yang direhabilitasi telah terlebih dahulu dirawat di RSRSJ dan dilanjutkan dengan pemulihan di tempat rehabilitasi.
6.4. Lama Pemakaian
Proporsi penyalahguna NAPZA yang dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict
Kabupaten Deli Serdang tahun 2004-2007 berdasarkan lama pemakaian dapat dilihat pada gambar 6.11 :
60.4 31.4
8.2
5 tahun 6-10 tahun
10 tahun
Gambar 6.11. Diagram Pie Proporsi Penyalahguna NAPZA Berdasarkan Lama Pemakaian di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007.
Noverryana Saragih : Karakteristik Penyalahguna Narkotika, Psikotropika, Dan Zat Adiktif NAPZA Di Sibolangit Centre Rehabiltation For Drug Addict Kabupaten Deli Serdang Tahun 2004-2007, 2009.
USU Repository © 2009
Pada gambar 6.11 diatas dapat dilihat bahwa proporsi tertinggi penyalahguna NAPZA berdasarkan lama pemakaian adalah 5 tahun yaitu 60,4 dan yang paling
rendah adalah 10 tahun yaitu 8,2. Bila dikaitkan dengan umur penyalahguna terbanyak yaitu umur 20-29 tahun
dapat diasumsikan bahwa penyalahguna NAPZA di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict
Kabupaten Deli Serdang paling banyak mulai menyalahgunakan NAPZA 5 tahun sebelum dirawat di Sibolangit Centre Rehabilitation for drug Addict
Kabupaten Deli Serdang . Hal ini dapat membuktian bahwa kelompok usia muda adalah kelompok yang rentan terhadap penyalahgunaan NAPZA karena sedang
mengalami proses mencari identitas diri dan sedang memilih gaya hidup yang paling diminati pada jamannya. Oleh karena ituperlu dilakukan upaya pencegahan
penyalahgunaan NAPZA sejak dini.
23
Upaya ini dapat dilakukan melalui pembinaan dan pengembangan lingkungan pola hidup masyarakat terutama bagi kaum remaja dan pemuda dengan kegiatan-
kegiatan produktif, konstruktif, dan kreatif, sedangkan kegiatan yang bersifat preventif edukatif dengan metode komunikasi, informasi, dan edukasi dapat
dilakukan melalui berbagai jalur antara lain keluarga, pendidikan, lembaga keagamaan, dan organisasi kemasyarakatan
23
6.5. Lama Pemakaian Rata-rata