Tipe-tipe Perokok Dampak Perilaku Merokok

Adisti Amelia : Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki, 2009. USU Repository © 2009 terhadap rokok dan memandang rokok tidak baik bagi orang yang sudah tua bukan untuk dirinya sendiri Leventhal Everhart, 1979. d. Tahap mempertahankan perilaku merokok maintance of smoking. Tahap ini merupakan tahap akhir, ketika faktor psikologis dan mekanisme biologis menyatu agar perilaku merokok dipelajari terus-menerus. Penelitian menemukan berbagai variasi alasan psikologis untuk terus merokok Ikard, Green Horn, 1969, diantaranya adalah: • kebiasaan • ketergantungan • penurunan kecemasan dan tensi • relaksasi • pergaulan dan social reward • stimulasi dan keterbangkitan arousal.

4. Tipe-tipe Perokok

Mereka yang dikatakan perokok sangat berat adalah bila mengkonsumsi rokok lebih dari 31 batang perhari dan selang merokoknya lima menit setelah bangun pagi. Perokok berat merokok sekitar 21-30 batang sehari dengan selang waktu sejak bangun pagi berkisar antara 6 - 30 menit. Perokok sedang menghabiskan rokok 11 – 21 batang dengan selang waktu 31 - 60 menit setelah bangun pagi. Perokok ringan menghabiskan rokok kurang dari 10 batang dengan selang waktu setelah 60 menit dari bangun pagi Mohammad Efendi, 2002. Adisti Amelia : Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki, 2009. USU Repository © 2009 Sitepoe 1997 membagi perokok menjadi 2 jenis berdasarkan asap yang dihisap, yaitu: a. Perokok Aktif Perokok aktif adalah perokok yang menghisap asap rokok melalui mulut langsung dari rokok yang dibakar asap mainstream. b. Perokok Pasif Perokok pasif adalah orang-orang yang disekitar perokok aktif yang menghisap rokok yang terbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta asap rokok yang dihembuskan keudara oleh perokok aktif asap sidestream.

5. Tipe Perilaku Merokok

Menurut Tomkins dalam Mutadin, 2002 ada 4 tipe perilaku merokok berdasarkan Management of affect theory, ke empat tipe tersebut adalah :

a. Tipe perokok yang dipengaruhi oleh perasaan positif. Dengan merokok

seseorang merasakan penambahan rasa yang positif. Green dalam Mu’tadin, 2002 menambahkan ada 3 sub tipe ini : 1 Pleasure relaxation, perilaku merokok hanya untuk menambah atau meningkatkan kenikmatan yang sudah didapat, misalnya merokok setelah minum kopi atau makan. 2 Stimulation to pick them up. Perilaku merokok hanya dilakukan sekedarnya untuk menyenangkan perasaan. 3 Pleasure of handling the cigarette. Kenikmatan yang diperoleh dengan memegang rokok. Sangat spesifik pada perokok pipa. Perokok pipa akan Adisti Amelia : Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki, 2009. USU Repository © 2009 menghabiskan waktu untuk mengisi pipa dengan tembakau sedangkan untuk menghisapnya hanya dibutuhkan waktu beberapa menit saja. Atau perokok lebih senang berlama-lama untuk memainkan rokoknya dengan jari-jarinya lama sebelum ia nyalakan dengan api.

b. Perilaku merokok yang dipengaruhi oleh perasaan negatif. Banyak orang yang

menggunakan rokok untuk mengurangi perasaan negatif, misalnya bila ia marah, cemas, gelisah, rokok dianggap sebagai penyelamat. Mereka menggunakan rokok bila perasaan tidak enak terjadi, sehingga terhindar dari perasaan yang lebih tidak enak. c. Perilaku merokok yang adiktif. Green menyebutnya sebagai psychological Addiction. Mereka yang sudah adiksi, akan menambah dosis rokok yang digunakan setiap saat setelah efek dari rokok sekalipun, karena ia khawatir kalau rokok tidak tersedia setiap saat ia menginginkannya. d. Perilaku merokok yang sudah menjadi kebiasaan. Mereka menggunakan rokok sama sekali bukan karena untuk mengendalikan perasaan mereka, tetapi karena benar-benar sudah menjadi kebiasaannya rutin. Dapat dikatakan pada orang-orang tipe ini merokok sudah merupakan suatu perilaku yang bersifat otomatis, seringkali tanpa dipikirkan dan tanpa disadari. Ia menghidupkan api rokoknya bila rokok yang terdahulu telah benar-benar habis. Adisti Amelia : Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki, 2009. USU Repository © 2009

5. Dampak Perilaku Merokok

Ogden 2000 membagi dampak perilaku merokok menjadi 2, yaitu: a. Dampak Positif Merokok menimbulkan dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham dalam Ogden, 2000 menyatakan bahwa dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan- keadaan yang sulit. Graham juga menyebutkan keuntungan merokok terutama bagi perokok yaitu mengurangi ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan. b. Dampak Negatif Merokok dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang sangat berpengaruh bagi kesehatan. Merokok bukanlah sebagai penyebab suatu penyakit, tetapi dapat menimbulkan suatu jenis penyakit sehingga dapat dikatakan merokok tidak menyebabkan kematian, tetapi dapat mendorong munculnya jenis penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Terdapat berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan karena merokok, dimulai dari penyakit dikepala sampai dengan penyakit kardiovaskuler, kanker, saluran pernapasan, meningkatkan tekanan darah, menurunkan fertilitas kesuburan dan nafsu seksual, sakit maag, gangguan pembuluh darah, menghambat pengeluaran air seni serta polusi udara dalam ruangan sehingga terjadi iritasi mata, hidung dan tenggorokan. Adisti Amelia : Gambaran Perilaku Merokok Pada Remaja Laki-Laki, 2009. USU Repository © 2009

B. REMAJA 1. Definisi Remaja

Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO World Health Organization batasan usia remaja adalah 12 sampai 24 tahun. Masa remaja merupakan masa yang paling sulit untuk dilalui oleh individu jika dilihat dari siklus kehidupan. Masa ini dapat dikatakan sebagai masa yang paling kritis bagi perkembangan pada tahap-tahap kehidupan selanjutnya. Hal ini dikarenakan pada masa inilah terjadi begitu banyak perubahan dalam diri individu baik itu perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan dari ciri kanak-kanak menuju pada kedewasaan. Perubahan pada wanita ditandai dengan mulainya menstruasi atau buah dada yang membesar. Perubahan pada pria antara lain ditandai dengan perubahan suara, otot yang semakin membesar serta mimpi basah. United Nation Population Fund UNFPA, 2001. Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Lazimnya masa remaja dianggap mulai pada saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Papalia 2008 membagi masa remaja menjadi 2 bagian, yaitu masa remaja awal dan masa remaja akhir. Masa remaja awal berlangsung kira-kira dari 11 tahun atau 12 tahun sampai 14. Masa remaja akhir berlangsung kira-kira 15 tahun sampai 20 tahun.