Penanggulangan kejahatan oleh Polisi Republik Indonesia

M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 Sumber : Barda Nawawi Arief, Masalah Penegakan hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Citra Aditya Bakti,2001 Pencegahan dalam penanggulangan kejahatan harus menunjang tujuan goal, social welfare dan social defence. Aspek social welfare dan social defence yang sangat penting adalah aspek kesejahteraanperlindungan masyarakat yang bersifat immaterial, terutama nilai kepercayaan, kebenarankejujurankeadilan. Pencegahan dalam penanggulangan kejahatan harus dilakukan dengan pendekatan integral; ada keseimbangan antara sarana penal dan non penal. Dan bila dilihat dari sudut politik kriminal, kebijakan paling strategis untuk dilaksanakan agar tujuan goal tercapai adalah melalui saran non-penal karena lebih bersifat preventif dan arena kebijakan penal mempunyai keterbatasankelemahan dan harus didukung dengan infrastruktur yang berbiaya tinggi.

C. Penanggulangan kejahatan oleh Polisi Republik Indonesia

Kepolisian Kota Besar Medan memiliki 15 Polisi Sektor antara lain : Polsekta Hamparan Perak, Polsekta Medan Barat, Polsekta Helvetia, Polsekta sunggal, Polsekta Medan Baru, Polsekta Kutalimbaru, Polsekta Pancur Batu, Polsekta Deli Tua, Polsekta Patumbak, Polsekta Medan Kota, Polsekta Medan Area, Polsekta Medan Timur, Polsekta Percut Sei Tuan, Polsekta Medan Labuhan dan Polsekta Belawan. Medan juga memiliki penduduk 2.840.125 Jiwa dengan pembagian WNI 2.823.082 Jiwa dan WNA 17.043 Jiwa, yang terbagi lagi kebeberapa suku bangsa antara lain: Melayu 13,19, Batak 31,98, Minang 8,46, Jawa 25,59, Aceh M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 3,31, dan Cina 17,47. 50 a. memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan keberagaman berarti beragam pula sifat individu maupun ciri khas sukunya, namun Polisi sesuai Lingkup tugas pokok Kepolisian Negara sebagai alat negara penegak hukum terdapat dalam Tugas Pokok Kepolisian Republik Indonesia terdapat dalam Pasal 13 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 yang berbunyi : “Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah : b. menegakkan hukum ; dan c. memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat” 51 Hal itu menunjukkan bahwa polisi diharuskan melindungi, mengayomi, dan memberikan pelayanan terbaiknya tanpa memandang suku, dan bukan karena suatu suku adalah suku yang cenderung berbuat jahat lantas suku tersebut secara keseluruhan tidak dilindungi, diayomi, dan dilayani. Sedangkan mengenai penjabaran tugas tersebut diatur pada pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 yaitu: “1 Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 Kepolisian Negara Republik Indonesia bertugas : a. Melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli terhadap kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan ; 50 Paparan Kapoltabes MS, Op.cit 51 Warsito Hadi Utomo, Op. Cit, hal 186 M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 b. Menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dijalan ; c. Membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan ; d. Turut serta dalam pembinaan hukum nasional ; e. Memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum ; f. Melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk pengamanan swakarsa ; g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan lainnya ; h. Menyelenggarakan identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensic dan psikologi kepolisian untuk kepentingan tugas kepolisian; i. Melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan lingkungan hidup dari gangguan ketertiban danatau bencana termasuk memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia ; j. Melayani kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi danatau pihak yang berwenang ; k. Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam lingkup tugas kepolisian ; serta M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 l. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.” 52 Polisi dengan organisasi Kepolisian dalam tugasnya sebagai penyidik, polisi juga bertugas untuk menanggulangi pelanggaran ketentuan peraturan pidana baik yang tercantum di dalam KUHP maupun diluar KUHP. Inilah antara lain tugas polisi sebagai alat negara penegak hukum. Penanggulangan itu salah satunya adalah dengan preventif yaitu pencegahan. Preventif Kepolisian adalah tugas yang luas hampir tanpa Batas; dirumuskan dengan kata-kata berbuat apa saja boleh asal keamanan terpelihara dan asal tidak melanggar hukum itu sendiri. Dengan begitu pada tugas ini yang digunakan adalah asas oportunitas, utilitas dan asas kewajiban. Berkaitan dengan Bimmas Kepolisian sebenarnya memiliki fungsi preventif kepolisian hanya saja dalam Bimmas difokuskan kepada pendekatan masyarakat serta pencegahan yang bersifat pembinaan, yang dilakukan dengan kegiatan penyuluhan, bimbingan, arahan, untuk mewujudkan masyarakat yang sadar dan taat hukum serta memiliki daya cegah tangkal atas kejahatan. Seperti adanya Polisi Masyarakat yang ada pada setiap kantor kelurahan yang anggotanya masyarakat kelurahan itu sendiri dengan bimbingan Polisi. Umumnya tugas-tugas polisi lebih ditekankan kepada preventif, karena bidang tugas preventif memerlukan penanganan yang melibatkan banyak personel. bahkan boleh dikatakan semua polisi mempunyai tugas preventif, yang melekat dalam tubuh polisi itu sendiri sebagai contoh: apabila seorang polisi yang sedang 52 Ibid, hal 186-187 M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 dalam perjalanan ke kantor menemukan suatu kejadian yang mencurigakan atau melihat usaha penjambretan maka polisi tersebut apapun jabatan dan kedudukannya di Organisasi kepolisian baik yang berkaitan maupun yang tidak berkaitan dengan tugas tersebut wajib melakukan tindak lanjut Sesungguhnya adanya pembedaan tugas antara preventif dan represif tidak mutlak terutama bagi petugas-petugas polisi dilapangan karena sebenarnya yang membedakan hanyalah struktur di kepolisian saja. Selanjutnya tahapan tugas dalam organisasi Kepolisian diatur dengan Sistem operasional Kepolisian yang disusun berdasarkan manajemen operasional yaitu melalui urutan-urutan tindakan yang harus dilaksanakan oleh para Kepala Kepolisian Kewilayahan dalam rangka pelaksanaan operasional Kepolisian, baik Service Type Operation STO maupun Mission Type Operation MTO. Program Kerja Polri Pelaksanaan sistem operasional Kepolisian dituangkan dalam program kerja sebagai berikut : 53 1. Pada setiap akhir tahun anggaran, Mabes Polri, Polda Polwitabes, Poltabes Polresta, Polres harus mengadakan tinjauan dan analisa terhadap pelaksanaan program kerja tahun yang telah berjalan. 2. Melalui deteksi atau identifikasi dan assesmen, Intelpol menetapkan hakekat dan perkiraan ancaman pada tahun anggaran yang akan dihadapi dan dinyatakan dalam perkiraan Intelijen. 53 Soerdjono Soekanto,Penanggulangan pencurian kendaraan bermotor,Bina Aksara,1987, hal 29 M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 3. Seluruh ancaman Kamtibmas dimasukkan dalam program kerja bidang operasional sebagai ancaman yang harus ditanggulangi, dan kriminalitas yang selektif dengan skala prioritas ditanggulangi dengan operasi khusus kepolisian. 4. Seleksi terhadap ancaman yang diperkirakan menjadi sasaran operasional, dipilih berdasar pada jenis kemungkinan probabilitas dan bobot serta rangkingnya. 5. Kapolri dan Kepala Kepolisian Kewilayahan menetapkan konsep umum operasi. 6. Penanggulangan terhadap selektif, merupakan operasi Khusus Kepolisian dan Kapolri dan setiap Kepala Kepolisian Kewilayahan dan menyiapkan rencana operasi untuk setiap sasaran selektif tersebut. 7. Cara bertindak terhadap sasaran rutin dilakukan secara operasi rutin Kepolisian yang dilaksanakan sepanjang tahun. 8. Untuk menjaga arah dan dinamika operasi Kepolisian serta menjamin terlaksananya keterpaduan maka Kapolri dan setiap Kepala Kepolisian Kewilayahan wajib melaksanakan gelar Operasional. Adapun cara yang ditempuh untuk menentukan sasaran selektif dengan skala prioritas adalah sebagai berikut : 1. Dari semua jenis gangguan Kamtibmas dibagi menjadi gangguan yang bersifat Politis, gangguan kriminalitas dan gangguan ketertiban masyarakat. M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008. USU Repository © 2009 2. Dari semua jenis kriminalitas diprioritaskan beberapa yang penting, yang mempunyai dampak keresahan dalam frekuensi tinggi dengan jalan dipadukan dengan bobot dan kemungkinan terjadinya. 3. Sasaran operasi diklasifikasikan menjadi : a. Sasaran selektif dengan skala prioritas b. Sasaran selektif non prioritas c. Sasaran rutin. 4. Sasaran selektif dengan skala prioritas ditanggulangi dengan operasi khusus Kepolisian.

D. Tugas Polisi Republik Indonesia ditinjau dari sistem penggunaan kekuatan satuan.