M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Dari semua jenis kriminalitas diprioritaskan beberapa yang penting, yang
mempunyai dampak keresahan dalam frekuensi tinggi dengan jalan dipadukan dengan bobot dan kemungkinan terjadinya.
3. Sasaran operasi diklasifikasikan menjadi :
a. Sasaran selektif dengan skala prioritas
b. Sasaran selektif non prioritas
c. Sasaran rutin.
4. Sasaran selektif dengan skala prioritas ditanggulangi dengan operasi khusus
Kepolisian.
D. Tugas Polisi Republik Indonesia ditinjau dari sistem penggunaan kekuatan satuan.
Dalam melakukan tugasnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, maka polisi harus senantiasa berperang dengan kejahatan yang semakin tinggi
intensitasnya, agar pelaksanaan tersebut dapat terarah dan tidak tumpang tindih maka organisasi kepolisian membuat suatu struktur kepolisian dimana dalam struktur
tersebut terbagi satuan-satuan tugas yang memiliki fungsi berbeda sehingga sasaran dan cara kerjanya juga sesuai dengan fungsi penugasan tersebut. walaupun
sebenarnya dalam fungsi penugasan itu ada kesamaan yaitu setiap satuan mempunyai fungsi preventif namun tidak tercantum.
Struktur organisasi Kepolisian wilayah hukum Poltabes Medan terdiri dari 1.388 personil yakni :
1. Pimpinan
: 2 Personil
M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008.
USU Repository © 2009
2. Taud Tata Urusan dalam
: 16 Personil 3.
Bag Min Bagian Administrasi : 40 Personil
4. Bag Ops Bagian Operasional
: 37 Personil 5.
Telematika Telekomunikasi dan Informatika : 6 Personil
6. Sat Intelkam Satuan Intelijen dan keamanan
: 91 Personil 7.
Satuan Samapta : 368 Personil
8. Bina Mitra
: 12 Personil 9.
Sat Pam Obsus Satuan Pengamanan Obyek Khusus : 128 Personil 10.
Sat Narkoba : 59 Personil
11. Sat Reskrim Reserse Kriminal
: 260 Personil 12.
Sat Lantas Satuan Lalu Lintas : 300 Personil
13. Unit P3D Unit Profesi Pengamanan
: 50 Personil Penegak disiplin
14. Ur Dokkes Urusan Kedokteran dan Kesehatan
: 14 Personil 15.
Juru Bayar : 5 Personil.
54
Sumber : Paparan Kapoltabes MS
Berdasarkan hasil studi pada Sat Lantas Satuan Lalu Lintas, Sat Samapta
Satuan Samapta, dan Sat Pam Obsus Satuan Pengamanan Objek Khusus ditemukan beberapa personil yang pindah kesatuan, hal ini mengakibatkan data
tersebut berubah yakni : Satuan Lantas
: 312 personil
54
Paparan Kapoltabes MS, Op.cit.
M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008.
USU Repository © 2009
Satuan Samapta : 320 personil
Satuan Pam Obsus : 140 personil
Sumber : Hasil wawancara pada Sat Lantas, Sat Samapta, Sat Pam Obsus
Adapun Penggunaan kekuatan dari masing-masing kesatuan dalam jajaran Polri, dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Tugas Intelijen dan Pengaman Kepolisian sebagai salah satu pengemban fungsi
teknis Kepolisianharus menghasilkan produk intel yang berupa perkiraan keadaan intelijen KIRKA INTEL.
Dengan perkiraan keadaan tersebut, dapat tergambar adanya konfigurasi ancaman yang sekaligus secara eksplisit menentukan rangking gangguan
kamtibmas maupun rangkaian kerawanan daerah. Dalam keadaan darurat pendadakan gangguan kamtibmas yang belum
terjangkau oleh perkiraan keadaan, maka intel harus mampu mengadakan perkiraan cepat. Dalam rangka pengaman Polisi, baik berupa Pengaman
Kegiatan, Pengaman Material, Pengaman Personil, selalu memberikan informasi-informasi tentang hambatan dan ancaman yang mungkin dihadapi
kepada pelaksana fungsi operasional lainnya, serta membantu reserse dalam penyelidikan lanjutan atas kasus kriminalias yang sedang ditangani, terutama
kasus yang memerlukan pendalaman dalam penyelidikan. 2.
Tugas Pembinaan Masyarakat : adalah memberikan bimbingan pada masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pencegahan dan penanggulangan kejahatan,
M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008.
USU Repository © 2009
baik melalui program Pemerintah ataupun kegiatan yang diprakarsai oleh warga masyarakat sendiri.
3. Tugas Kesamaptaan : Memberikan pelayanan pada masyarakat, dengan
menerima, menanggapi pidana memberikan bantuan atau perlindungan serta bimbingan pada masyarakat atas segala laporan dan pengaduan yang
disampaikan. Serta mengatur agar masyarakat mentaati dan peraturan serta norma-norma yang ada dalam masyarakat. Selain itu juga melakukan penjagaan
di tempat-tempat penting dengan tujuan memelihara kamtibmas, melaksanakan patroli dalam usaha mencegah bertemunya niat dan kesempatan terjadinya
kejahatan serta melaksanakan penyelidikan dan pengumpulan data. Juga melakukan pengawalan untuk melindungi orang, benda serta kepentingan orang
dalam perpindahan orang ke tempat lain, agar tidak terjadi gangguan, pelaksanaan ini dapat bersifat rutin atau insidentil, juga melakukan tindakan
pertama di tempat kejadian serta mengambil tindakan Kepolisian sesuai dengan perundang-undangan.
4. Tugas Represif Reserse Kepolisian : Melakukan penyelidikan dari laporan,
pengaduan, diketahui langsung tertangkap tangan maupun peringatan dini dari fungsi operasional lain. Dari hasil penyelidikan ini dapat ditentukan :
a. Tersangka
b. Bukti awal
c. Saksi
Tindakan lanjut dari usaha ini adalah :
M. Fadli Habibie : Tinjauan Kriminologi Terhadap Fungsi Patroli Polisi Dalam Penanggulangan Suatu Tindak Kejahatan Studi Pada Poltabes Medan, 2008.
USU Repository © 2009
1. Pemanggilan
2. Penahanan
3. Penangkapan
4. Penggeledahan
5. Penyitaan
6. Pemeriksaan dan penyerahan perkara
Bila ternyata kemudian tidak diperoleh cukup bukti, segera dilakukan pemberhentian penyidikan, sebaliknya terhadap kasus yang
dapat diungkap dapat segera dikirim ke Kejaksaan.
55
Penanggulangan kejahatan yang dilaksanakan secara rutin akan membuat pihak kepolisian mengerti betul apa yang terjadi dalam suatu wilayah, dalam
melakukan penanggulangan kejahatan tentunya tidak sama disetiap daerah, harus diketahui keadaan sosial, budaya dan culturalnya sehingga penanggulangan kejahatan
akan lebih efektif. setiap hari petugas samapta, lantas dan pam obsus bergerak melakukan patroli dan mencatat hal-hal yang berkembang, dan dilaporkan perharinya
Tugas keempat kesatuan di atas, saling mendukung satu sama lain, sehingga ujung tombak pelaksanaan ditentukan melalui sasaran kegiatan, methode pelaksanaan
serta susunan kekuatan sesuai dengan rencana kebutuhan.
E. Bentuk-bentuk Kegiatan Operasi Khusus Polisi Republik Indonesia.