Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

ANALISIS KETERLIBATAN KONSUMEN DAN PERBEDAAN

ANTAR MEREK TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI

PRODUK POND’S PADA MAHASISWI

AMIK – MBP MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

SUTRIANI 070521014 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Sutriani , (2010). Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan. (Dibimbing Oleh Dr. Yeni Absah, SE, M.Si ; Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU ; Penguji Dr. Endang S. Rini, dan Drs. Akhiruddin Nasution).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli produk Pond’s dan untuk mengetahui faktor apakah yang dominan dalam penentuan pengambilan keputusan.

Hasil analisis data menggunakan data metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel keterlibatan konsumen (X1) dan perbedaan

antar merek (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan

membeli (Y) produk Pond’s pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan , dengan koefisien regresi X1 (b1) = 0,135 dan koefisien regresi X2 (b2) = 0,280. Pengujian

F hitung diperoleh sebesar 7,196 > F tabel sebesar 2,60. Hasil uji t hitung untuk variabel keterlibatan konsumen (X1) sebesar 1,306 > dari t tabel sebesar 1,96 pada

tingkat signifikan sebesar 0,045 dan perbedaan antar merek (X2) sebesar 2,728 >

dari t tabel sebesar 1,96 pada tingkat signifikan sebesar 0,000.

Kata kunci : keterlibatan konsumen, perbedaan antar merek, keputusan membeli


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kepada Allah SAW yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya yang besar sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan”.

Penulis melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi ini dan selama mengikuti pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara telah mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah memberikan pengarahan, bimbingan, saran yang berguna selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Ibu Dr. Endang S. Rini, SE, M.Si selaku penguji I yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.


(4)

6. Bapak Drs. Akhiruddin Nasution, selaku penguji II yang memberikan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Segenap dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat serta Staf Departemen Manajemen yang banyak membantu penulis.

8. Teristimewa kepada Ayahanda Samingin dan Ibunda tercinta Rusminah terima kasih dari ananda atas untaian doa yang dengan ikhlas mengiringi setiap langkah dan memberikan dukungan moril maupun materil.

9. Buat semua Abang, Kakak dan keponakan saya si kembar yana dan yani dan semua nya terima kasih atas doa dan dukungannya.

10.Buat sahabat-sahabatku : Dewi R, Dewi N, K’Tina, Yuly, Fatma, Jasmin, Ririn, Isnah, terima kasih atas dukungannya, semoga sukses selalu dan seluruh teman-teman Manajemen Ekstensi 2006 yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini.

Medan, April 2010 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman ABSTRAK

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...iii

DAFTAR TABEL...v

DAFTAR GAMBAR...vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Kerangka Konseptual ... 5

D. Hipotesis ... 6

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

1. Tujuan penelitian ... 6

2. Manfaat penelitian ... 7

F. Metode Penelitian ... 7

1. Batasan Operasional... ... 7

2. Defenisi Operasional Variabel ... 7

3. Operasionalisasi Variabel ... 8

4. Skala Pengukuran Variabel ... 9

5. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

6. Populasi dan Sampel... 10

7. Jenis dan Sumber Data ... 11

8. Teknik Pengumpulan Data ... 12

9. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 12

10. Metode Analisis Data ... 13

BAB II URAIAN TEORITIS ... 18

A. Penelitian Terdahulu... 18

B. Definisi Perilaku Konsumen ... 19

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 20

D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 22

E. Keterlibatan Konsumen ... 25

F. Faktor Anteseden dari Keterlibatan ... 27

G. Merek ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A. Sejarah Berdirinya Unilever ... 33

B. Riwayat Pond’s ... 34

C. Kategori Produk Pond’s... 36

1. Pengendalian Minyak ... 36

2. Pemutih Kulit ... 36


(6)

D. Struktur Oranisasi ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 39

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39

1. Uji Validitas ... 39

2. Uji Reliabilitas ... 42

B. Analisis Deskriptif... 44

C. Metode Analisis Statistik ... 48

D. Pembahasan ... 62

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... vii LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1.1 Variasi Produk Kecantikan yang Ada di Pasar ... 4

2. Tabel 1.2 Operasionalisasi Variabel ... 8

3 Tabel 4.1 Item-Total Statistik. ... 39

4. Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... 41

5. Tabel 4.3 Item-Total Statistik ... 42

6. Tabel 4.4 Reliability Statistics ... 43

7. Tabel 4.5 Reliability Instrumen ... 43

8. Tabel 4.6 Jurusan & Angkatan Angkatan Responden ... 45

9.Tabel 4.7 Usia Responden ... 45

10.Tabel 4.8 Tempat Tinggal Responden ... 46

11.Tabel 4.9 Merek Produk Kecantikan Yang Sering Dikonsumsi Selain Produk Pond’s ... 46

12.Tabel 4.10 Berapa Lama Mengkonsumsi Merek Pond’s ... 47

13.Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keterlibatan Konsumen ... 48

14.Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perbedaan Antar Merek ... 49

15.Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Membeli ... 51

16.Tabel 4.14 Variabel Enterned/Removedb ... 53

17.Tabel 4.15 Hasil Regresi Linier Berganda ... 54

18.Tabel 4.16 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 55

19.Tabel 4.17 Hasil Uji F hitung ... 55

20.Tabel 4.18 Uji Determinan ... 56

21. Tabel 4.19 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 58

22. Tabel 4.20 Hasil Uji F hitung ... 60


(8)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6 2. Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ... 22 3. Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Unilever Indonesia Tbk ... 37


(9)

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Uji Normal ... 52 2. Grafik 4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 53


(10)

ABSTRAK

Sutriani , (2010). Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan. (Dibimbing Oleh Dr. Yeni Absah, SE, M.Si ; Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, Selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU ; Penguji Dr. Endang S. Rini, dan Drs. Akhiruddin Nasution).

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli produk Pond’s dan untuk mengetahui faktor apakah yang dominan dalam penentuan pengambilan keputusan.

Hasil analisis data menggunakan data metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel keterlibatan konsumen (X1) dan perbedaan

antar merek (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan

membeli (Y) produk Pond’s pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan , dengan koefisien regresi X1 (b1) = 0,135 dan koefisien regresi X2 (b2) = 0,280. Pengujian

F hitung diperoleh sebesar 7,196 > F tabel sebesar 2,60. Hasil uji t hitung untuk variabel keterlibatan konsumen (X1) sebesar 1,306 > dari t tabel sebesar 1,96 pada

tingkat signifikan sebesar 0,045 dan perbedaan antar merek (X2) sebesar 2,728 >

dari t tabel sebesar 1,96 pada tingkat signifikan sebesar 0,000.

Kata kunci : keterlibatan konsumen, perbedaan antar merek, keputusan membeli


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan konsumen untuk mengetahui, memahami, mempunyai berbagai macam alternatif pilihan. Perusahaan dituntut dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih baik dari pesaingnya. Perusahaan mengalami kesulitan dalam memonitor dan menganalisis perilaku konsumen secara cepat, mengingat banyakknya faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan adanya perbedaan perilaku untuk masing-masing konsumen (http://www.e-iman.unic.cc,2009).

Keputusan pembelian merupakan perilaku yang dilakukan oleh individu sebagai seorang konsumen, dalam memutuskan pembelian yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang diantaranya terdapat sosial budaya yang terdiri atas kebudayaan, budaya khusus, kelas sosial, kelompok sosial dan referensi serta keluarga dan faktor psikologi yang terdiri dari motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. Peran kedua faktor tersebut berbeda untuk produk yang berbeda Umar (2005:5).

Faktor yang dominan pada pembelian suatu produk lain kurang berpengaruh. Sebagai contoh, para wanita dalam menentukan pilihan terhadap produk Pond’s maka faktor personal (pribadi) adalah yang paling berpengaruh. Faktor sosial mempunyai pengaruh yang kecil Simamora (2003:4).


(12)

Perilaku konsumen berpedoman pada pengkombinasian faktor psikologi yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek. Keterlibatan konsumen adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat membuat keputusan. Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi kognitif konsumen yang akan lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi Setiadi (2003 :116).

Mowen dan Minor (2001) menyatakan bahwa keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh faktor keterlibatan konsumen dan kepercayaan mereka. Semakin tinggi konsumen terlibat dalam upaya pencarian informasi produk, semakin besar dorongan atau motivasi konsumen untuk melakukan pembelian. Konsumen yang memiliki kepercayaan pada merek tertentu lebih yakin dalam memutuskan pembelian. Faktor internal tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keputusan pembelian. Faktor lain yang dapat mempengaruhi keputusan membeli dapat disebabkan adanya faktor kebutuhan, pengalaman masa lalu, adanya informasi, sikap dan gaya hidup. Orang yang kurang memiliki pengalaman yang banyak akan mudah dipengaruhi hanya dengan iming-iming yang tidak jelas akan kualitas produk yang dibeli.

Motivasi merupakan suatu dorongan yang terjadi pada diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan sesuatu yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya suatu kebutuhan Handoko (2004:252).


(13)

Setiap konsumen mempunyai motivasi yang mendasari dalam bentuk kebutuhan dan nilai. Sementara keterlibatan akan muncul ketika objek (produk, jasa atau pesan promosi) dirasakan dapat membantu untuk memenuhi kebutuhan, tujuan dan nilai yang terasa penting. Pemenuhan kebutuhan ini dirasakan akan bervariasi atau tidak sama dari satu situasi ke situasi berikutnya.

Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya Kuncoro (2003:44). Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lain diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya, khususnya mahasiswa yang menggunakan segala macam bentuk produk kecantikan sebagai alat untuk mempercantik diri, dan kebanyakan mahasiswa juga menginginkan harga yang lebih terjangkau dan memiliki harga relatif lebih murah, salah satunya yaitu produk Pond’s.

Pond’s adalah salah satu hasil produksi dari PT. Unilever Indonesia Tbk. Perusahaan ini juga memproduksi sabun, detergen, margarin, minyak nabati, dan makanan berinti susu. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan paling besar di Indonesia.

Tabel 1.1 berikut ini merupakan macam merek dan variasi produk kecantikan (pelembab) yang ada di pasar.


(14)

Tabel 1.1

Variasi Produk Kecantikan (Pelembab) Yang Ada di Pasar No Nama Produk Harga (Rp) Nama Perusahaan

1. Pond’s Flawless White 20 gram Rp. 55.000,00 PT. Unilever Indonesia 2. Olay Total Effect 20 gram Rp. 50.000,00 PT. Procter & Gamble 3. Citra Hazzaline 10 gram Rp. 15.000,00 PT. Unilever Indonesia 4. Garnier Light 20 gram Rp. 60.000,00 PT. Yasulor Indonesia 5. Nivea 8 gram Rp. 18.000,00 PT. Baselorsdorf Indonesia Sumber : Carrefoure Jl. Jamin Ginting Komlek Citra Garden Padang Bulan, 2010

Tabel 1.1 menjelaskan variasi produk kecantikan yang di pasar, hal ini membuat konsumen bebas memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan, selera dan daya belinya.

Mahasiswi AMIK- MBP Medan merupakan salah satu pangsa pasar yang potensial dalam menggunakan produk Pond’s. Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 20 orang responden diketahui 75% responden atau 15 orang di luar sampel menunjukkan bahwa mahasiswi AMIK – MBP Medan merupakan salah satu pengguna produk Pond’s dengan tingkat konsumsi yang relatif cukup tinggi diandingkan dengan merek lainnya.

Berdasarkan uraian diatas menjadi latar belakang penulis dalam menetapkan AMIK – MBP Medan sebagai tempat penelitian dan menetapkan judul penelitan ini adalah: “ Analisis Keterlibatan Konsumen dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswi AMIK- MBP Medan “.


(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan sebelumnya, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Apakah keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan membeli produk Pond’s pada mahasiswi AMIK- MBP Medan?

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan pondasi utama sebagai proyek atau suatu penelitian itu ditujukan. Hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature. Hubungan antara survey literature dan kerangka konseptual adalah survey literature meletakkan pondasi yang kuat untuk membangun kerangka konseptual Kuncoro ( 2003:44).

Kerangka konseptual ini mengemukakan tentang variabel yang akan diteliti yaitu : variabel keterlibatan konsumen dan variabel perbedaan antar merek yang merupakan variabel bebas dan keputusan membeli yang merupakan variabel terikat. Menurut Assael (Simamora 2003 :275) mengkombinasikan 2 (dua) faktor yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek sebagai faktor yang menentukan keputusan pembelian produk kecantikan.

Menurut Setiadi (2003:116) keterlibatan adalah status motivasi yang menggerakkan serta mengarahkan proses kognitif dan perilaku konsumen pada saat mereka membuat keputusan. Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi


(16)

konsumen yang akan lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut, yaitu:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Setiadi (2003:116), data diolah

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah variabel keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengambilan keputusan membeli produk Pond’s pada mahasiswi AMIK- MBP Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek dalam proses pengambilan keputusan membeli produk Pond’s pada mahasiswi AMIK- MBP Medan.

Keterlibatan Konsumen (X1)

Perbedaan Antar Merek (X2)

Keputusan Membeli (Y)


(17)

b. Mengetahui faktor apakah yang dominan dalam penentuan pengambilan keputusan membeli produk Pond’s pada mahasiswi AMIK- MBP Medan. 2. Manfaat penelitian

a. Bagi para pemasar, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan khususnya yang bergerak dalam pemasaran produk kecantikan.

b. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dalam bidang yang diteliti dan memperdalam pengetahuan dalam manajemen pemasaran khususnya mengenai perilaku konsumen.

c. Bagi pihak lain, penelitian ini bermanfaat sebagai informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut tentang perilaku konsumen.

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi perilaku konsumen, yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek produk Pond’ terhadap pengambilan keputusan pada mahasiswi AMIK-MBP Medan. 2. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari :

1. Variabel Keterlibatan konsumen (X1)

Merupakan tingkat kepedulian atau minat responden yang dibangkitkan oleh interaksi, karakteristik individu, dan situasional dalam membeli produk Pond’s.


(18)

2. Variabel Perbedaan antar merek (X2)

Merupakan perbedaan antar merek yang ada dibenak responden tentang berbagai merek antara produk Pond’s dengan produk kecantikan merek lain yang ada di pasar. Perbedaan merek dalam benak konsumen mengacu kepada apa yang dilihat dan kepuasan apa yang diperoleh konsumen pada produk Pond’s sehingga membedakannya dengan merek-merek lainnya.

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah keputusan membeli produk Pond’s pada mahasiswi AMIK- MBP Medan. Keputusan membeli adalah tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengkonsumsi suatu produk Pond’s yang diikuti oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen tersebut menurut Kotler dan Amstrong (2001 : 224).

3. Operasionalisasi Variabel.

Tabel 1.2

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Keterlibatan

konsumen (X1)

Merupakan tingkat kepedulian atau minat responden yang

dipengaruhi oleh interaksi, karakteristik individu, dan situasional dalam membeli produk Pond’s.

1.Nilai produk penting 2.Perlu pertimbangan 3.Memenuhi

kebutuhan

4.Mencari informasi

Skala Likert

Perbedaan antar merek (X2)

Merupakan perbedaan antar merek di benak responden tentang berbagai merek antara produk Pond’s dengan produk kecanctikan merek lain

1. Kualitas 2. Harga

3. Merek terkenal

Skala Likert


(19)

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala yang ada di pasar.

Perbedaan merek dalam benak konsumen mengacu kepada apa yang dilihat dan kepuasan apa yang diperoleh konsumen pada produk Pond’s sehingga membedakannya dengan merek-merek lainnya. Keputusan

membeli (Y)

Tindakan konsumen dalam usaha untuk memenuhi kebutuhannya dalam mengkonsumsi produk Pond’s yang diikuti oleh kepuasan yang dirasakan oleh konsumen tersebut

1. Pengaruh orang lain 2. Pengaruh situasional 3. Pengaruh media/

iklan

Skala Likert

Sumber : Sugiyono, (2004 : 91)

4. Skala Pengukuran Variabel (Parameter variabel)

Proses pengolahan data , untuk menghitung masing-masing indikator, maka digunakan skala Likert, dimana item-item yang relevan dengan apa yang ingin diketahui, kemudian responden diminta untuk memberikan jawaban-jawaban yang paling sesuai dengan pendapatnya. Setiap jawaban-jawaban akan diberikan skor Sugiyono (2004:86). Dengan pembagiannya yaitu :

a. Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5 b. Setuju (S) : dberi skor 4 c. Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 d. Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 e. Sangat Tidak Setuju(STS) : diberi skor 1 5. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kampus AMIK – MBP Jl. Jamin Ginting No. 285 – 287 Medan dan pelaksanaan penelitian dilaksanakan peneliti dengan


(20)

pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada mahisiswi AMIK – MBP Medan yang dilakukan pada bulan Desember 2009 sampai dengan bulan Maret 2010.

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono (2004:72). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi D3 AMIK – MBP Jurusan Manajemen Informatika Komputer (MIK) dan Teknik Informatika Komputer (TIK) Angkatan 2007 dan Angkatan 2008 yang menggunakan produk Pond’s.

b. Sampel

Menurut Supramono (2003:63) alternatif formula yang dapat digunakan untuk menetukan sampel pada populasi yang sulit diketahui (unidentified) adalah sebagai berikut :

n = (Z2 α) (P)(Q) d2 Dimana :

n = Jumlah Sampel

Z α = Nilai standard norma yang besarnya tergantung α, Bila α = 0,05 → Z = 1,67

Bila α = 0,01→ Z = 1,96

P = Proporsi populasi yang diharapkan memiliki karakterisrik tertentu

Q = (1-P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu


(21)

d = Tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi.

Berdasarkan hasil riset awal terhadap 20 konsumen, diketahui 75% dari konsumen atau 15 orang memiliki karakteristik yang sesuai dengan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu mengambil sejumlah konsumen yang memiliki kriteria-kriteria tertentu untuk dijadikan responden. Kriteria yang ditetapkan yaitu responden dengan usia minimal 19 tahun dan minimal 2 bulan mengkonumsi produk Pond’s.

Penetapan jumlah sampel dengan tingkat signifikan 10% dan tingkat kesalahan yang dapat ditoleransi sebesar 10% adalah sebagai berikut :

n = (1,96)2 75x25 (0.1)2

n = 72 orang

maka jumlah mahasiswi yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 72 orang.

7. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan / kuesioner kepada Mahasiswi AMIK- MBP Medan angkatan 2007 dan angkatan 2008.


(22)

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Data ini diperoleh melalui studi dokumentasi yang diperoleh dari buku, majalah, hasil lapangan dan internet yang dapat menjadi referensi bagi penelitian ini.

8. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : a. Daftar pertanyaan / kuesioner

Pada penelitian ini dilakukan dengan alat Bantu kuesioner yaitu dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang dijadikan sebagai sampel.

b. Wawancara

Penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara secara langsung kepada responden jika ada pertanyaan yang kurang jelas atau kurang mengerti pada saat pengisian kuesioner.

c. Studi dokumentasi

Dilakukan dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

9. Uji Validitas dan Realibilitas a. Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat


(23)

ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

1. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan tersebut valid

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulangkali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono (2004 : 110). Uji reliabilitas akan dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji merupakan pertanyaan yang sudah valid. Uji validitas dan realibilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 15.00 for windos. Dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel.

2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel. 10. Metode Analisis data

a. Metode Analisis deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi.


(24)

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel dan pengaruh variabel bebas (Keterlibatan Konsumen, dan Perbedaan antar Merek) terhadap variabel terikat (Keputusan Membeli). Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS versi 15.00.

Rumus perhitungan persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1+b2X2 +e………..Sugiyono (2004 :211)

Dimana :

Y : Keputusan membeli

a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi pertama

b2 : Koefisien regresi kedua

X1 : Variabel Keterlibatan Konsumen

X2 : Variabel Perbedaan Antar Merek

e : Error

c. Pengujian Hipotesis

1) Uji-t (Uji secara parsial)

Dilakukan untuk menguji secara parsial setiap variabel bebas (X1,X2)

yaitu keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan membeli.


(25)

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut sebagai berikut : H0 : b1 = b 2 = 0

Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu keterlibatan konsumen

dan perbedaan antar merek terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan membeli

H1:b1 ≠ b 2 ≠ 0

Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) yaitu keterlibatan konsumen dan

perbedaan antar merek mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan membeli terhadap variabel terikat (Y) Sugiyono (2004 : 121).

Kriteria pengambilan Keputusan :

H0 diterima jika thitung <t tabel pada α = 5%

H1 diterima jika thitung >t tabel pada α = 5%

2) Uji-F (Uji secara serentak)

Dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas (X1, X2) secara

serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Kriteria pengujian adalah sebagai berikut sebagai berikut :

H0 : b1 , b 2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan


(26)

H1:b1 ≠ b 2 ≠ 0 artinya secara bersamaan mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel

terikat (Y)

Kriteria pengambilan Keputusan :

H0 diterima jika Fhitung <F tabel pada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung >F tabel pada α = 5%

3) Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya untuk mengukur proporsi atau

persentase sumbangan variabel bebas yaitu variabel keterlibatan konsumen (X1) dan variabel beda antar merek(X2) terhadap variasi

naik turunnya variabel terikat atau keputusan membeli (Y) secara bersama-sama, dimana

0 ≤ R²≥ 1

Jika R² semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) yang terdiri atas keterlibatan

konsumen dan perbedaan antar merek terhadap keputusan membeli sebagai variabel terikat (Y) adalah besar. Berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas (X1, X2) terhadap keputusan membeli (Y).

Sebaliknya jika R² semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X1, X2) yang terdiri atas

keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek terhadap keputusan membeli sebagai variabel terikat (Y) adalah semakin kecil. Hal ini


(27)

berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas (X1, X2) yang diteliti terhadap variabel terikat (Y).


(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Arifin Lubis (2006) yang berjudul “Identifikasi Tipe Perilaku Konsumen, Studi Kasus Produk Sabun Kecantikan. Dimana Lubis mengambil Populasi pada Masyarakat Menteng VII Medan”, Sampel Lubis menggunakan sampel Purposive sampling, dengan metode analisis Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa Keterlibatan Konsumen dalam Proses pengambilan keputusan membeli produk sabun kecantikan dibenak konsumen signifikan, dan perbedaan antar merek sabun kecantikan di benak konsumen adalah signifikan dan tipe perilaku pembelian sabun kecantikan pada masyarakat menteng VII termasuk tinggi dan signifikan yaitu jenis Tipe Pembelian Kompleks.

Penelitian Asri Pasaribu (2006) yang berjudul ” Analisis Keterlibatan Konsumen Dan Perbedaan Antar Merek Terhadap Keputusan Membeli Mie Goreng Instan Pada Mahasiswi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU Medan”. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara parsial variabel keterlibatan konsumen dan perebedaan antar merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan membeli mie goreng instant pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU Medan dan variabel keterlibatan konsumen adalah yang paling dominan mempengaruhi keputusan membeli mie goreng instant. Secara serentak varabel keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek berpengaruh


(29)

positif dan signifikan terhadap keputusan membeli mie goreng instant pada Mahasiswa Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi USU Medan.

B. Definisi Perilaku Konsumen

Schiffman dan Kanuk dalam Sumarwan ( 2003:25) menyebutkan perilaku konsumen sebagai yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Engel et.al dalam Mangkunegara (2002:3) menyebutkan perilaku konsumen sebagai tindakan-tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomi termasuk proses dalam pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

The American Marketing Association dalam Setiadi (2003:3) menyebutkan perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Defenisi di atas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu :

1. Perilaku konsumen adalah dinamis

2. Hal tersebut melibatkan interaksi antara afeksi dan kognisi, perilaku dan sekitarnya

3. Melibatkan pertukaran.

Perilaku dinamis berarti bahwa perilaku seorang konsumen, grup konsumen, atau masyarakat luas selalu berubah dan bergerak selama sepanjang waktu. Hal ini memiliki implikasi terhadap studi perilaku konsumen, demikian


(30)

pula pada pengembangan strategi pemasaran. Perilaku konsumen yang melibatkan pertukaran merupakan hal terakhir yang ditekankan dalam defenisi perilaku yaitu pertukaran di antara individu. Hal ini membuat defenisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan defenisi pemasaran yang sejauh ini menekankan pertukaran.

C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Engel et.al (2001:31) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen terhadap proses keputusan, yakni :

1. Faktor budaya

Budaya adalah susunan nilai-nilai dasar, keinginan perilaku yang dipelajari anggota suatu masyarakat dari keluarga dari instansi penting lainnya.

Faktor budaya terdiri dari : a. Sub kebudayaan

Yaitu sekelompok orang dengan system nilai bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup yang sama.

b. Kelas sosial

Yaitu bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai kepentingan dan perilaku yang sama.

2. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti :


(31)

b. Pekerjaan c. Situasi ekonomi d. Gaya hidup

e. Kepribadian dan konsep diri 3. Faktor sosial

Perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor sosial seperti : kelompok, dalam hal ini terdiri dari dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai susunan individu maupun kelompok.

Kelompok ini terdiri dari atas :

a. Kelompok keanggotaaan, adalah kelompok yang secara langsung mempengaruhi dan dimiliki seseorang.

b. Kelompok acuan, adalah kelompok yang berfungsi sebagai titik banding, baik secara langsung maupun tidak langsung yang membentuk sikap dan perilaku seseorang.

4. Faktor-faktor psikologis

Pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor psikologis penting, yaitu :

a. Motivasi

Motivasi adalah kebutuhan yang cukup merangsang untuk membuat seseorang mencari kepuasan atas kebutuhannya.


(32)

Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengukur dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.

c. Pembelajaran

Pembelajaran (learning) menggambarkan perubahan perilaku individu yang muncul karena pengalaman, proses belajar berlangsung melalui :

1. Drive (dorongan)

2. Stimulation (rangsangan) 3. Clues ( petunjuk ) 4. Responses (tanggapan) 5. Reinforcement (penguatan)

D. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : Pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan pengaruh apa yang bekerja pada tahap-tahap itu Setiadi (2003:16).

Secara umum proses itu dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut :

Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Setiadi (2003:16)

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Setelah Pembelian


(33)

Gambar 2.1 menyiratkan bahwa konsumen melewati kelima tahap tersebut pada setiap pembelian. Adapun dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen seringkali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Seseorang wanita yang membeli pasta gigi dari merek yang sudah biasa dipergunakannya akan mengenali kebutuhan dan langsung kepada keputusan pembelian, meliputi pencarian informasi dan evaluasi. Model tersebut menunjukkan bahwa semua pertimbangan akan muncul ketika konsumen menghadapi situasi pembelian yang kompleks dan baru.

Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pengenalan Masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan normal seseorang atau rangsangan eksternal seseorang.

2. Pencarian Informasi

Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari masing-masing sumber terhadap keputusan pembelian. Sumber-sumber informasi konsumen dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu :


(34)

b. Sumber Komersil : Iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, pameran c. Sumber Umum : Media massa, organisasi konsumen

d.Sumber Pengalaman : Pernah menangani, menguji, menggunakan produk 3. Evaluasi Alternatif

Ada beberapa proses evaluasi alternatif keputusan. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan Membeli

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama adalah sikap atau pendirian orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada 2 (dua) hal yaitu :

a. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen.

b. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

Faktor yang kedua adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi. Konsumen membentuk suatu maksud pembelian, atas dasar faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapakan, harga yang diharapkan, dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak diantisipasi mungkin terjadi unutk mengubah maksud pembelian tersebut.


(35)

5. Perilaku Pasca Pembelian

Pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga akan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode sesudah pembelian. Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan dari produk tersebut. Jika daya guna produk produk tersebut dibawah harapan pelanggan, pelanggan tersebut akan merasa dikecewakan. Tetapi, jika memenuhi harapan, pelanggan tersebut akan merasa puas, dan jika melebihi harapan, maka pelanggan tersebut akan merasa sangat puas.

E. Keterlibatan Konsumen

Istilah ini pertama kali dipopulerkan di dalam lingkungan pemasaran oleh Krugman pada tahun 1965 dan mampu membangkitkan minat yang besar pada saat itu. Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan memaksimalkan manfaat yang di peroleh dari pembelian dan pemakaian.

Keterlibatan diaktifkan ketika objek (produk, jasa atau pesan promosi) dirasakan membantu dalam memenuhi kebutuhan, tujuan dan nilai yang paling


(36)

penting. Namun seperti yang kita lihat, pentingnya pemenuhan kebutuhan yang dirasakan dari objek akan bervariasi dari satu situasi ke situasi berikutnya.

Relevansi – pribadi intrinsik (intrinsic self – relevance) mengacu pada pengetahuan arti – akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti – akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk.

Relevansi pribadi situasional (situational self – relevance) yang ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan sosial di sekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi relevan.

Relevansi pribadi situasional selalu berkombinasi dengan relevansi pribadi intrinsik konsumen untuk menciptakan tingkat keterlibatan yang benar-benar dialami konsumen selama proses pengambilan keputusan. Ini berarti bahwa konsumen biasanya mengalami beberapa tingkat keterlibatan ketika membuat pilihan pembelian, bahkan untuk produk yang relatif tidak penting Setiadi (2003:115-120).

Konsumen dimotivasi untuk mencari informasi yang relevan dan mengolahnya secara lebih tuntas apabila keterlibatan tersebut tinggi. Begitu pula merek mereka dipengaruhi oleh kekuatan argumentasi sebagaimana berlawanan dengan cara dimana daya tarik diekspresikan dan divisualisasikan, yang digambarkan sebagai keterlibatan pesan.

Perilaku konsumen dapat dilihat dengan produk suatu merek yang dipilih untuk digunakannya. Mereka akan lebih melihat perbedaan dalam sifat yang


(37)

ditawarkan oleh berbagai produk dalam berbagai macam merek, apa keunggulan atau kelebihan-kelabihan dari masing-masing merek tersebut, dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan dan loyalitas yang lebih besar.

Akhirnya terdapat kemungkinan yang lebih besar dari pemecahan masalah yang diperluas apabila tingkat keterlibatan tinggi, sementara keterlibatan yang relatif rendah akan menyebabkan taktik atau teknik pilihan yang lebih disederhanakan dari pemecahan masalah yang relatif terbatas. Hal ini diekspresikan dalam jumlah upaya yang dikerahkan dalam proses pencarian informasi dan evaluasi alternatif Setiadi (2003:123-124).

F. Faktor Anteseden dari Keterlibatan

Menurut Engel et.al (1995) ada 3 (tiga) faktor-faktor yang mempengaruhi atau menghasilkan keterlibatan konsumen Simamora (2003:263-265) adalah: 1. Faktor pribadi

Tanpa pengaktifan kebutuhan dan dorongan, maka tidak akan ada keterlibatan, dan ini paling kuat apabila produk atau jasa dipandang sebagai citra diri yang mempertinggi. Bila demikian halnya, maka hal ini mungkin langgeng, sebagaimana berlawanan dengan situasional atau temporer.

2. Faktor produk

Produk ini menimbulkan keterlibatan dalam dan diri sendiri. Sepertinya cara konsumen merespon suatu produk, itulah yang akan menentukan tingkat keterlibatan mereka. Meskipun begitu, karakteristik produk dapat membentuk keterlibatan konsumen. Secara umum, keterlibatan lebih besar keterlibatan


(38)

lebih besar untuk produk yang memenuhi kebutuhan dan nilai yang penting. Keterlibatan dapat meningkat karena alternatif pilihan dipandang secara lebih, dibedakan di dalam penyajian mereka.

Perilaku konsumen melibatkan resiko dalam pengertian bahwa setiap tindakan konsumen akan menimbulkan akibat yang tidak dapat diantisipasi dengan yang mendekati kepastian dan sebagian mungkin tidak menyenangkan. Banyak jenis resiko yang disadari telah teridentifikasi, termasuk resiko fisik (resiko yang membahayakan tubuh), resiko psikologis (khususnya efek negatif pada citra diri), untuk kerja (takut bahwa produk tidak akan bekerja sebagaimana yang diharapkan), dan keuangan (resiko bahwa hasil akan menyebabkan hilangnya pendapatan). Sebagaimana orang akan mengharapkan secara logis, semakin besar resiko yang disadari atau dihadapi, maka semakn besar kemungkinan adanya keterlibatan yang lebih tinggi. Apabila resiko yang disadari menjadi lebih tinggi, maka akan ada motivasi entah untuk menghindari pembelian dan pemakaian sama sekali atau meminimumkan resiko melalui pencarian dan tahap evaluasi alternatif di dalam pemecahan masalah yang lebih luas.

Nilai akhir dari produk juga merupakan faktor yang menentukan, yaitu daya tarik emosionalnya dan kemampuannya yang disadari untuk memberikan kesenangan yang terlepas dari manfaat objektifnya. Hingga tingkat dimana pertimbangan subjektif ini penting, maka keterlibatan akan terus meningkat.


(39)

3. Faktor situasi

Keterlibatan yang langgeng dapat mempertimbangkan sebagai ciri yang stabil, keterlibatan situasi (instrumen) akan berubah sepanjang waktu. Keterlibatan situasi juga bersifat operasional atas dasar temporer dan akan memudar segera setelah hasil pembelian terpecahkan Setiadi (2003:121-123).

G. Merek

Merek (Brand) telah menjadi elemen penting yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organisasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun nirlaba, pemanufakturan maupun penyedia jasa, dan organisasi lokal maupun global. Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah ”tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam perdagangan barang atau jasa”. Tjiptono ( 2005:2).

Nama merek bisa didasarkan pada sejumlah aspek, diantaranya :

1. Nama orang, misalnya pendiri, pemilik, manajer, mitra bisnis atau orang lain yang diasosialisasikan dengan merek produk.

2. Nama tempat, baik asal ditemukannya, dikembangkannya maupun tempat dijualnya produk atau jasa bersangkutan, misalnya : Hotel Solo, Jakarta Post. 3. Nama ilmiah yang diciptakan, biasanya dari bahasa Yunani atau Latin,

misalnya : Cuticura soap (artinya perawatan kulit) 4. Nama ”status”, misalnya : crown piano, diamond dies


(40)

5. ”Good associations”names, misalnya Ivory Soap, Quaker Oats, Sunlight Soap (semuanya berasosiasi positif dengan kemurnian, kehalusan dan kesehatan) 6. Artificial names, yang bisa jadi tidak mengandung khusus, misalnya kodak,

Uneeda Biscuit

7. Descriptive names, yaitu merek yang menggambarkan manfaat atau aspek kunci produk, misalnya Obat Gosok Tjap Onta.

8. Alpha-numeric brand names, yaitu merek yang mengandung unsur angka, baik dalam bentuk digit maupun tertulis, misalnya Obat Nyamuk tiga Roda. Tjiptono (2005:4).

Merek bermanfaat bagi produsen dan Konsumen. Bagi produsen merek berperan penting sebagai :

1. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian sediaan dan pencatatan akuntansi.

2. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.Merek bisa mendapatkan perlindungan properti intelektual. Nama merek bisa diproteksi melalui merek terdaftar, proses pemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten, kemasan bisa diproteksi melalui hak cipta dan desain. 3. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka bisa

dengan mudah memilih dan membelinya lagi dilain waktu.

4. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk dari para pesaing.


(41)

5. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum, loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen. Tjiptono ( 2005:20-21).

Sedangkan bagi konsumen, merek bisa memberikan beraneka macam nilai melalui sejumlah fungsi dan manfaat potensial, misalnya mengklasifikasikan dimensi manfaat atau utilitas merek ke dalam sembilan kategori : utilitas fungsional produk, pilihan, inovasi, trustworthiness, emosional, estetis, novelty, identifikasi sosial, dan identifikasi personal.

Ada enam (6) tahap utama dalam proses evolusi branding menurut McEnally dan De Chernatony Tjiptono ( 2005 :26-27), yaitu :

1. Unbranded goods

Dalam tahap ini, barang diperlakukan sebagai komoditas dan sebagian besar diantaranya tidak diberi merek. Tahap ini biasanya bercirikan situasi permintaan jauh melampaui penawaran.

1. Merek sebagai referensi / acuan

Dalam tahap ini, tekanan persaingan menstimulasi para produsen untuk mendifrensiasikan produknya dari output produsen produsen lain. Difrensiasi diwujudkan terutama melalui penyediaan atribut fungsional yang unik atau perubahan atribut produk fisik.

2. Merek sebagai kepribadian

Dalam tahap ini, konsumen menghadapi begitu banyak merek yang semuanya menyampaikan janji fungsional. Konsekuensinya, setiap merek yang bersaing dalam kategori produk yang sama cenderung menjadi serupa atau mirip dalam


(42)

hal fungsionalitas. Dalam rangka menciptakan difrensiasi, pemasar mulai berfokus pada upaya menyertakan nilai emosional pada mereknya dan mengkomunikasikannya lewat metafora kepribadian merek.

4. Merek sebagai ikon.

Pada tahap ini, makna berbagai merek telah berkembang sedemikian rupa sehingga merek telah menjadi simbol tertentu bagi konsumen. Melalui pemahaman dan pengalaman tertentu dengan merek spesifik, konsumen merasa sangat dekat dengan merek tersebut dan bahkan merasa bahwa merek tersebut telah menjadi bagian dari dirinya.

5. Merek sebagai perusahaan

Pada tahap ini, merek memiliki identitas kompleks dan banyak point kontak antara konsumen dan merek. Karena merek sama dengan perusahaan, maka konsumen akan mempersepsikan merek (perusahaan) dengan cara yang sama.

Perbedaan antar merek mengacu pada persepsi konsumen yang akan lebih mungkin untuk melihat perbedaan dalam sifat yang ditawarkan oleh berbagai merek suatu produk dan hasilnya yang lazim adalah kesetiaan atau loyalitas yang lebih besar ketika preferensi didasarkan atas keterlibatan yang dirasakan tinggi.


(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Unilever

PT. Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever deangan akta No.33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Raad van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 4 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934.

Dengan akta No.171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan di ubah menjadi PT. Unilever Indonesia. Dengan akta No.92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah lagi menjadi PT. Unilever Indonesia Tbk. Akta ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-I.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan di umumkan di Berita Negara No.2620 tanggal 15 Mei 1998.

Perusahaan mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 Nopember 1981. Pada Rapat Umum Tahunan perusahaan pada tanggal 24 Juni 2003, para pemegang saham menyepakati pemecahan saham, dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 100 per saham menjadi Rp 10 per saham. Perubahan ini


(44)

dibuat di hadapan notaris dengan akta No. 46 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 10 Juli 2003 dan disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. C-17533HT.01.04-TH.2003.

Perusahaan Unilever bergerak dalam bidang produksi sabun, detergen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Sebagaimana disetujui dalam Rapat Umum Tahunan Perusahaan pada tanggal 13 Juni 2000, yang dituangkan dalam akta notaris No. 82 yang dibuat oleh notaris Singgih Susilo, S.H. tertanggal 14 Juni 2000, perusahaan juga bertindak sebagai distributor utama dan memberi jasa-jasa penelitian pemasaran. Akta ini disetujui oleh Menteri Hukum dan perundang-undangan(dahulu Menteri Kehakiman) Republik Indonesia dengan keputusan No. C-18482HT.01.04.-TH.2000.

B. Riwayat Pond’s

Produk Pond's pertama dibuat pada tahun 1846, sejak saat itu merek tersebut telah menjadi produk kelima perawatan diri yang paling menguntungkan di seluruh dunia.Pada tahun 1886, Pond's diluncurkan kembali sebagai Pond’s Extract dan pada tahun 1914 Pond’s Cold Cream dan Vanishing Cream menandai evolusi merek menjadi lambang (ikon) kecantikan.

Pada pertengahan tahun 1920an, Pond’s mencerminkan penguasaan posisi pasar ini dengan pengesahan dari ratu, bintang Hollywood, dan masyarakat


(45)

pemerhati masalah kecantikan. Citra gayanya didukung oleh jaminan penyampaian produk dan pengertian rutinitas dan kebutuhan kecantikan wanita. Krim Pond’s ditemukan di Amerika Serikat sebagai obat oleh ilmuan Theron T. Pond pada tahun 1846. Pond mengambil sari pati teh penyembuh dari witch hazel, dan mendapati bahwa sari pati tersebut dapat menyembuhkan goresan kecil dan penyakit lain. Tidak lama kemudian produk tersebut dikenal dengan nama Pond’s Extract.

Pada awal tahun 1910, Pond’s menjadi merek terkenal di antara merek-merek lain di Amerika. Mengkhususkan diri pada krim pembersih Pond’s, perusahaan Pond’s memulai kampanye niaga yang kemudian menjadi terkenal karena banyak kaum selebritis yang terlibat di dalamnya. “Pond’s Healing” berada di belakang “Pond’s Vanishing Cream, karena “Pond’s Healing” dan “Pond’s Cold Cream” dicetak dalam ukuran kecil di bawah iklan niaga“ Pond’s Vanishing Cream.”

Menjelang tahun 1914, kata-kata “Pond’s Healing” dicabut dari iklan tersebut, dan perusahaan Pond’s mulai mengiklankan “Pond’s Vanishing Cream” dan “Pond’s Cold Cream” secara bersama-sama, memastikan untuk menjelaskan maksud berbeda masing-masing krim di iklan baru tersebut. Satu baris iklan berbunyi: “Setiap kulit normal membutuhkan dua krim ini”. Akibatnya, “Pond’s Vanishing Cream” mengalami peningkatan penjualan sebesar 60% selama tahun 1915, sedangkan “Pond’s Cold Cream” 27%.


(46)

C. Kategori Produk Pond’s

Pond's memahami bahwa wanita selalu merasa berkepentingan denagn kulit yang indah. Sebagai perusahaan terkemuka dan terbesar dalam bidang produk perawatan wajah, Pond's selalu berkomitmen untuk menghadirkan solusi kecantikan secara menyeluruh yang dapat membuat kulit wanita lebih indah dari yang pernah ia harapkan. Pond’s dibedakan dalam 3 katagori produk yaitu:

1. Pengendalian Minyak

Solusi Pengendalian Minyak Pond’s dengan Vitamin B3 nya, bahan pengurang minyak, triclosan dan tabir surya membantu mengurangi dan mengendalikan kelebihan minyak pada kulit anda. Produk ini juga membantu untuk menghidupkan kembali sel-sel mati dan mencegah timbulnya jerawat sehingga anda dapat tampil segar setiap hari.

2. Pemutih Kulit

Produk Pemutih Kulit Pond’s bukan hanya sekedar menjadikan kulit wanita menjadi putih, namun juga membuat kulit berkilau cerah. Pond’s White Beauty memiliki vitamin B3, B6, E dan C sebagai penghilang racun, yang menetralisir noda-noda penyebab flek hitam yang terdapat di dalam lingkungan dan mengurangi penumpukan zat melanin, sehingga membuat kulit menjadi halus, bersih dan cerah.

3. Penghambat Penuaan Dini

Produk Pond's Anti Aging (Anti Penuaan Dini) sebagai produk masstige pertama memperkenalkan CLA sebagai bahan utama untuk menghambat masalah penuaan dini. Dengan menggunakan produk tersebut, wanita dapat terbantu


(47)

mengembalikan serta meningkatkan kelembaban kulit dari lapisan paling luar sampai lapisan paling dalam untuk menghaluskan kulit, mengurangi kepudaran warna kulit, sebagai tanda-tanda penuaan dan mengurangi garis hitam di bawah lingkar bola, kantung mata dan penonjolan hanya dalam waktu dua minggu.

D. Struktur Organisasi

Gambar 3.1 struktur organisassi PT. Unilever Indonesia Tbk. Sumber :

Presiden Direktur

CHIEF Finance Officer

• Finance & Accounting • Corporate Manager • Accounting • Business System

• IT & ERP

• Merger & Acqulisitio n • Competitiv e Strategy • Legal Service • Investor Relations • Insurance DIRECTUR/ DIRECTOR HOME & PERSONAL CARE • Commercia l HPC • Marketing HPC - Home Care - Personal Care DIREKTUR/ DIRECTOR FOODS • Commercia l Foods • Marketing Foods DIREKTUR/ DIRECTOR ICE CREAM & MARKETIN G SERVICE • Commercia l Ice Cream

• Maarketing Ice Cream • Marketing Service DIREKTUR/ DIRECTOR SUPPLY CHAIN • Commercia l Supply Chain • Customer Service • Supply Manageme nt • Quality Ansurance

• Supply & Demand Planning

• Engineerin g & Safety

• Manufactur ing DIREKTUR/ DIRECTOR CUSTOMER DEVELOPM ENT • Activation Implementa tion Manageme nt • Sales Operations • Customer Marketing & Trade Category Manageme nt • Commercia l Customer Developme nt • Logistics • Customer Developme CORPORATE RELATIONS • Corporate Communic ation • Internal Communic ation • Media Relations External Affairs • CSR Unilever Indonesia • -Small Medium Enterprise - Public Health & Educatio n - Environ ment HUMAN RESOURCE • Corporate General Affairs

• HR Business Partner • Industrial Relations • Medical Service • Remuneration • Service Delivery Centre • Expertise Team - Talent - Learning Audit Internal/ Internal Audit Sekretaris Perusahaan/ Corporate Secretary DIREKTUR//DIRECTOR HUMAN RESOURCE & CORPORATE RELATIONS


(48)

Struktur organisasi akan dilihat dari penjelasan dibawah ini: Commissioners/Komisaris:

1. Jan Zijdeveld : Presiden Komisaris 2. Theodore Permadi Rachmat : Komisaris Independen 3. Kuntoro Mangkusubroto : Komisaris Independen 4. Cyrillus Harnowo : Komisaris Independen 5. Bambang Subianto : Komisaris Independen Corporate Secretary/Sekretaris Perusahaan:

1. Frank Jamin : Sekretaris Perusahaan Director/Direksi:

1. Maurits Daniel Rudolf : Presiden Direktur 2. Graema David Pithhethly : Direktur

3. Mohammad Effendi : Direktur 4. Hedrianus Setiawan : Direktur 5. Josep Bataona : Direktur 6. Surya Dharma Mandala : Direktur 7.Debora Herawati : Direktur 8. Okty Damayanti : Direktur Komite Audit:

1. Cyrillus Harnowo : Ketua Komite Audit 2. Muhammad Saleh :Anggota Komite Audit 3. Beny Redjo Setiyono : Anggota Komite Audit


(49)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yaitu mahasiswi AMIK-MBP Medan.

1. Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji validitas sebagai berikut: a. Mengidentifikasi secara operasional untuk konsep yang akan diukur.

b. Melakukan uji coba skala pengukur tersebut pada sejumlah responden. c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 15.0 for Windows dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361. Hasil pengolahan dari uji validitas dapat dilihat pada Tabel 4.1:

Tabel 4.1 Item-Total Statistics 1 Butir

Pertanyaan

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Butir1 41,9333 16,754 ,730 ,840

Butir2 41,7333 19,030 ,463 ,860

Butir3 41,9000 19,128 ,479 ,859

Butir4 41,6000 18,524 ,526 ,856


(50)

Butir Pertanyaan

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

Butir6 41,9000 18,507 ,619 ,850

Butir7 41,9000 17,748 ,635 ,848

Butir8 41,5667 18,116 ,545 ,855

Butir9 41,8000 18,234 ,537 ,855

Butir10 42,0667 18,202 ,471 ,861

Butir11 41,8333 17,937 ,557 ,854

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 15,00 (Maret 2010)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa terdapat 11 variabel, variabel 1 sampai 4 merupakan variabel keterlibatan konsumen dan variabel 5 sampai 8 merupakan variabel perbedaaan antar merek dan variabel 9 sampai 11 merupakan variabel keputusan membeli. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 11 variabel semua variabel valid dengan nilai rhitung > rtabel atau nilai Corrected Item-Total

Correlation diatas 0,361.

Interpretasi item total statistic adalah:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 1 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 41,93; jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 41,73 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 1 dihapus maka besarnya adalah 16,75 sedangkan jika variabel (butir) item 2 dihapus adalah 19,03 dan seterusnya.


(51)

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang

akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir

pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.2

Validitas Instrumen II Butir Pertanyaan Corrected item

total correlation

R tabel Keputusan

Butir1 ,730 0,361 Valid

Butir2 ,463 0,361 Valid

Butir3 ,479 0,361 Valid

Butir4 ,526 0,361 Valid

Butir5 ,632 0,361 Valid

Butir6 ,619 0,361 Valid

Butir7 ,635 0,361 Valid

Butir8 ,545 0,361 Valid

Butir9 ,537 0,361 Valid

Butir10 ,471 0,361 Valid

Butir11 ,557 0,361 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 15,00 (Maret 2010)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan: 1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid

2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid


(52)

Tabel 4.2 dapat dilihat seluruh pernyataan mempunyai nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga seluruh variabel

tersebut dinyatakan valid, dan selanjutnya dilakukan uji reliabilitas. 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel. Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.3:

Tabel 4.3 Item-Total Statistics Butir

Pertanyaan

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Butir1 41,9333 16,754 ,730 ,840

Butir2 41,7333 19,030 ,463 ,860

Butir3 41,9000 19,128 ,479 ,859

Butir4 41,6000 18,524 ,526 ,856

Butir5 41,7667 17,978 ,632 ,848

Butir6 41,9000 18,507 ,619 ,850

Butir7 41,9000 17,748 ,635 ,848

Butir8 41,5667 18,116 ,545 ,855

Butir9 41,8000 18,234 ,537 ,855

Butir10 42,0667 18,202 ,471 ,861

Butir11 41,8333 17,937 ,557 ,854


(53)

Tabel 4.3 memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,8.

Tabel 4.4 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,865 11

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 15,00 (Maret 2010)

Tabel 4.4 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,865 lebih besar dari 0,80

Tabel 4.5

Reliabilitas Instrumen Butir Pertanyaan Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Cronbach's Alpha Keputusan

Butir1 ,840 0,80 Reliabel

Butir2 ,860 0,80 Reliabel

Butir3 ,859 0,80 Reliabel

Butir4 ,856 0,80 Reliabel

Butir5 ,848 0,80 Reliabel

Butir6 ,850 0,80 Reliabel

Butir7 ,848 0,80 Reliabel

Butir8 ,855 0,80 Reliabel

Butir9 ,855 0,80 Reliabel

Butir10 ,861 0,80 Reliabel

Butir11 ,854 0,80 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 15,00 (Maret 2010)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40) menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,80. Tabel 4.5 dapat dilihat nilai Cronbach Alhpa > 0,80, maka setiap variabel dinyatakan reliabel.


(54)

B. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk mengetahui pengaruh keterlibatan konsumen dan perbedaan antar merek dalam keputusan membeli produk Pond’s pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan. Variabel Keterlibatan Konsumen (X1) terdiri dari 4 butir pertanyaan untuk

Variabel Perbedaan Antar Merek (X2) terdiri dari 3 butir pertanyaan dan Variabel

Keputusan Membeli (Y) terdiri dari 3 butir pertanyaan. Jumlah seluruh pertanyaan adalah 11 butir. Responden penelitian adalah mahasiswi D III AMIK-MBP Medan Jurusan Manajemen Informatika Komputer (MIK) dan Jurusan Teknik Informatika Komputer (TIK) Angkatan 2007 dan Angkatan 2008 yang menggunakan produk Pond’s.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan dan Angkatan Tabel 4.6

Jurusan dan Angkatan Responden

Jurusan Angkatan Jumlah Persentase % 2007 2008

D3 Manajemen Informatika Komputer 30 20 50 69,44 D3 Teknik Informatika Komputer 10 12 22 30,56

Jumlah 72 100,00


(55)

Tabel 4.6 menunjukan bahwa dari 72 responden, jurusan Manajemen Informatika Komputer angkatan 2007 dan 2008 sebanyak 30 orang dan 20 orang semuanya berjumlah 50 orang, sedangkan jurusan Teknik Informatika Komputer angkatan 2007 dan 2008 sebanyak 10 orang dan 12 orang semuanya berjumlah 22 orang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswi AMIK-MBP Medan khususnya jurusan Manajemen Informatika Komputer lebih banyak mengkonsumsi produk Pond’s dibandingkan dengan jurusan Teknik Informatika Komputer.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.7 Usia Responden

Usia Frekuensi Persentase %

19 Tahun 8 11,11

20 Tahun 20 27,78

21 Tahun 23 31,95

22 Tahun 13 18,05

23 Tahun 8 11,11

Jumlah 72 100,00

Sumber : Hasil Pengolahan kuesioner, ( Maret 2010)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa dari 72 responden, usia responden 19 tahun sebanyak 8 orang atau 11,11%, usia responden 20 tahun sebanyak 20 orang atau 27,78%, usia responden 21 tahun sebanyak 23 orang atau 31,95%, usia responden 22 tahun sebanyak 13 orang atau 18,05%, dan usia responden 23 tahun sebanyak 8 orang atau 11,11%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswi usia 21 tahun lebih banyak mengkonsumsi produk Pond’s yaitu seanyak 23 orang atau 31,95%.


(56)

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Tinggal Tabel 4.8

Tempat Tinggal Responden

Tempat Tinggal Responden Frekuensi Persentase %

Bersama Orang Tua 20 27,78

Kost 38 52,78

Keluarga 14 19,44

Jumlah 72 100,00

Sumber: Hasil Pengolahan kuesioer (Maret 2010)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 72 responden, mahasiswi yang bertempat tinggal bersama orang tua sebanyak 20 orang atau 27,77%, mahasiswi bertempat tinggal di kost sebanyak 38 orang atau 52,78%, dan mahasiswi bertempat tinggal bersama keluarga sebanyak 14 orang atau 19,44%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswi yang bertempat tinggal di kost menjadi responden terbanyak pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan.

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Merek Produk Kecantikan Yang Sering Dikonsumsi Selain Produk Pond’s

Tabel 4.9

Merek Produk Kecantikan Yang Sering Dikonsumsi Selain Produk Pond’s

Produk Frekuensi Persentase %

Olay Total Effect 20 gram 23 31,95

Citra Hazzaline 10 gram 16 22,22

Garnier Light 20 gram 18 25,00

Nivea 8 gram 15 20,83

Jumlah 72 100,00

Sumber: Hasil Pengolahan kuesioer (Maret 2010)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 72 responden, responden yang mengkonsumsi merek Olay Total Effect sebanyak 23 orang atau 31,95%, responden yang mengkonsumsi merek Citra Hazzaline sebanyak 16 orang atau 22,22%, responden yang mengkonsumsi merek Garnier Light sebanyak 18 orang atau 25,00%, dan responden yang mengkonsumsi merek Nivea sebanyak 15 orang


(57)

atau 20,83%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi merek Olay Total Effect lebih banyak yaitu 23 orang atau 31,95% pada Mahasiswi AMIK-MBP Medan.

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Berapa Lama Mengkonsumsi Merek Pond’s

Tabel 4.10

Berapa Lama Mengkonsumsi Merek Pond’s

Merek Pond’s Frekuensi Persentase %

< 1 Bulan 16 22,22

1 - 3 Bulan 24 33,33

> 3 Bulan 32 44,45

Jumlah 72 100,00

Sumber: Hasil Pengolahan kuesioer (Maret 2010)

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 72 responden, responden yang mengkonsumsi merek Pond’s kurang lebih 1 bulan sebanyak 16 orang atau 22,22%, responden yang mengkonsumsi merek Pond’s 1 sampai 3 bulan sebanyak 24 orang atau 33,33%, dan responden yang mengkonsumsi merek Pond’s diatas 3 bulan sebanyak 32 orang atau 44,45%. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengkonsumsi merek Pond’s diatas 3 bulan lebih banyak yaitu 32 orang atau 44,45%.

C. Metode Analisis Statistik 1. Analisis Jawaban Responden


(58)

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keterlibatan Konsumen (X1)

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 17 23,6 44 61,1 9 12,5 2 2,87 0 0 72 100 2 20 27,8 48 66,7 3 4,2 1 1,4 0 0 72 100 3 25 34,7 42 58,3 5 6,9 0 0 0 0 72 100 4 49 68,1 21 29,2 2 2,8 0 0 0 0 72 100

Sumber : Hasil Pengolahan kuesioner ( Maret 2010)

Tabel 4.11 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang untuk variabel keterlibatan konsumen yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (saya membeli produk Pond’s karena memiliki nilai produk yang penting bagi saya dibandingkan dengan merek lain) yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau 23,6%, yang menjawab setuju sebanyak 44 orang atau 61,1% , yang menjawab kurang setuju sebanyak 9 orang atau 12,5%, yang menjawab tidak setuju sebanyak 2 orang 2,87% . 2) Pada item pertanyaan 2 (ketika saya ingin membeli produk Pond’s saya akan

mempertimbangkan terlebih dahulu dan membandingkannya dengan merek lain) yang menjawab sangat setuju sebanyak 20 orang atau 27,8%, yang menjawab setuju sebanyak 48 orang atau 66,7% , yang menjawab kurang setuju sebanyak 3 orang atau 4,2%, yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang 1,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

3) Pada item pertanyaan 3 (ketika saya akan membeli produk Pond’s saya akan mencari informasi tentang produk tersebut yang ada di pasaran) yang menjawab sangat setuju sebanyak 25 orang atau 34,7%, yang menjawab setuju sebanyak 42 orang atau 58,3%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 5


(59)

orang atau 6,9%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

4) Pada item pertanyaan 4 (Saya memilih untuk membeli produk Pond’s karena dapat memenuhi kebutuhan saya) yang menjawab sangat setuju sebanyak 49 orang atau 68,1%, yang menjawab setuju sebanyak 21 orang atau 29,2%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 2 orang atau 2,8%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

b. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perbedaan Antar Merek (X2)

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Perbedaan Antar Merek (X2)

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 16 22,2 42 58,3 14 19,4 0 0 0 0 72 100 2 17 23,6 50 69,4 5 6,9 0 0 0 0 72 100 3 24 33,3 43 59,7 5 6,9 0 0 0 0 72 100 4 46 63,9 26 36,1 0 0 0 0 0 0 72 100

Sumber : Hasil Pengolahan kuesioner ( Maret 2010)

Tabel 4.12 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang untuk perbedaan antar merek yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Pond’s merupakan produk kecantikan yang dapat menjadikan kulit putih dan membuat kulit berkilau cerah dibandingkan dengan produk merek lain) yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang atau 22,2%, yang menjawab setuju sebanyk 42 orang atau 58,3% , yang menjawab kurang setuju sebanyak 14 orang atau 19,4%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0% .


(60)

2) Pada item pertanyaan 2 (Pond’s memiliki beragam kategori yang berbeda-beda sesuai dengan selera konsumen) yang menjawab sangat setuju sebanyak 17 orang atau 23,6%, yang menjawab setuju sebanyak 50 orang atau 69,4% , yang menjawab kurang setuju sebanyak 5 orang atau 6,9%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

3) Pada item pertanyaan 3 (Saya memilih untuk membeli produk Pond’s karena harganya yang cukup terjangkau oleh masyarakat) yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 orang atau 33,3%, yang menjawab setuju sebanyak 43 orang atau 59,7%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 5 orang atau 6,9%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

4) Pada item pertanyaan 4 (Saya mengkonsumsi produk Pond’s karena mereknya yang sudah terkenal dibandingkan dengan merek-merek lainnya ) yang menjawab sangat setuju sebanyak 46 orang atau 63,9%, yang menjawab setuju sebanyak 26 orang atau 36,1%, yang menjawab kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

c. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Membeli (Y)

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel Keputusan Membeli ( Y)

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1 14 19,4 40 55,6 18 25,0 0 0 0 0 72 100 2 16 22,2 38 52,8 7 9,7 1 1,4 0 0 72 100 3 33 45,8 43 59,7 1 1,4 0 0 0 0 72 100


(61)

Tabel 4.13 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 72 orang untuk keputusan membeli yaitu:

1) Pada item pertanyaan 1 (Saya membeli produk Pond’s karena rekomendasi dari pihak lain (keluarga atau teman) ) yang menjawab sangat setuju sebanyak 14 orang atau 19,4%, yang menjawab setuju sebanyk 40 orang atau 55,6%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 18 orang atau 25,0%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0% .

2) Pada item pertanyaan 2 (Saya membeli produk Pond’s karena adanya kebiasaan mengkonsumsi produk Pond’s di lingkungan tempat tinggal saya) yang menjawab sangat setuju sebanyak 16 orang atau 22,2%, yang menjawab setuju sebanyak 38 orang atau 52,8%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 7 orang atau 9,7%, yang menjawab tidak setuju sebanyak 1 orang atau 1,4%, dan yang menjawab sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.

3) Pada item pertanyaan 3 (Informasi dari iklan dapat mempengaruhi saya dalam pengambilan keputusan pembelian ) yang menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang atau 45,8%, yang menjawab setuju sebanyak 43 orang atau 59,7%, yang menjawab kurang setuju sebanyak 1 orang atau 1,4%, yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju tidak ada atau 0%.


(62)

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normal

Grafik 4.1

Sumber : Hasil Pengolahan kuesioner ( Maret 2010)

Keterangan Grafik 4.1:

Grafik 4.1 scatter plot menunjukkan bahwa terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal. b. Uji Kolmogorv-Smirnov

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(1)

UJI REGRESI LINIER BERGANDA

Tabulasi Jawaban Responden

Responden

Keterlibatan

Konsumen Total Skor

Perbrdaan

Antar Merek Total Skor

Keputusan

Membeli Total Skor

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 5 5 4 4 18 5 4 5 5 19 4 4 5 13

2 5 3 4 5 17 4 5 4 5 18 5 4 4 13

3 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 4 4 4 12

4 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20 4 4 5 13

5 5 5 4 5 19 4 5 4 5 18 3 4 5 17

6 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 4 5 5 14

7 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 4 4 12

8 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 13

9 3 4 4 4 15 4 4 4 5 17 4 4 3 11

10 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17 4 4 4 12

11 2 4 4 4 14 4 3 3 4 14 4 3 4 11

12 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20 4 4 5 13

13 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12

14 4 5 4 4 17 4 4 5 4 17 5 4 4 13

15 4 5 4 5 18 3 4 5 5 17 3 4 5 12

16 4 4 4 5 17 5 4 4 4 17 4 4 5 13

17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 3 4 11

18 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 4 4 4 12

19 3 4 4 3 14 3 3 3 4 13 4 4 4 12

20 3 4 3 5 15 4 4 3 4 15 4 4 4 12

21 4 4 3 5 16 4 4 3 5 16 5 5 4 14

22 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12

23 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 5 5 15

24 4 5 4 5 18 4 5 4 5 18 4 4 5 13

25 4 4 3 5 16 4 4 3 5 16 3 5 4 12

26 5 4 4 4 17 5 4 4 4 17 5 5 4 14

27 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17 4 3 5 12

28 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 5 5 4 14

29 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 12

30 5 4 4 5 18 5 4 4 4 17 5 5 4 14

31 5 4 3 4 16 5 5 4 5 19 4 4 5 13

32 5 4 4 5 18 3 4 4 5 16 5 5 4 14

33 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 3 4 5 12

34 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 3 4 4 11

35 4 4 3 4 15 3 4 4 4 15 5 5 5 15

36 3 5 5 4 17 4 5 5 4 18 4 4 5 13

37 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 3 4 5 12

38 4 4 4 5 17 4 4 5 5 18 4 5 5 14

39 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19 4 5 5 14

40 2 4 4 5 15 4 3 4 5 16 4 4 4 12

41 4 4 5 4 17 3 3 5 5 16 3 4 5 12


(2)

43 5 4 5 5 19 5 5 4 5 19 4 5 5 14

44 4 4 4 5 17 4 4 4 5 17 3 4 4 11

45 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19 4 4 4 12

46 4 5 4 5 18 4 4 4 4 16 4 3 4 11

47 4 4 5 5 18 3 4 4 5 16 3 2 5 12

48 4 4 5 3 16 4 4 4 4 16 4 3 4 11

49 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 5 4 5 14

50 3 4 4 5 16 4 5 5 5 19 5 5 5 15

51 3 4 5 5 17 3 4 4 5 16 4 4 5 13

52 4 3 5 5 17 4 4 5 5 18 3 4 4 11

53 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12

54 5 5 5 5 20 4 4 5 4 17 3 5 4 12

55 4 4 5 5 18 3 4 4 5 16 3 3 5 11

56 3 4 4 5 16 4 5 5 4 18 4 4 4 12

57 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 4 4 4 12

58 4 4 4 5 17 3 3 4 5 15 3 4 4 11

59 4 5 5 5 19 3 4 4 5 16 4 4 4 12

60 4 5 5 5 19 4 4 5 4 17 4 3 4 11

61 4 4 5 5 18 5 5 4 5 19 4 4 4 12

62 5 5 4 5 19 3 4 5 5 17 3 5 5 13

63 3 4 4 5 16 4 4 4 5 17 4 4 4 12

64 4 4 4 5 17 5 5 4 5 19 4 4 5 13

65 4 4 4 4 16 3 4 4 5 16 3 4 5 12

66 5 5 5 5 20 4 4 4 5 17 4 4 4 12

67 4 4 4 5 17 4 5 5 5 19 5 4 5 14

68 4 3 4 5 16 3 4 5 5 17 3 4 4 11

69 4 5 5 5 19 4 4 4 5 17 5 5 5 15

70 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20 3 4 5 12

71 5 2 4 5 16 4 4 5 5 18 4 4 5 13

72 4 5 4 4 17 3 4 4 5 16 3 4 5 12

Variables Entered/Removedb

perbedaan antarmere k,

keterlibata nkonsume na

. Enter

Model 1

Variables Entered

Variables

Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: keputusanmembeli b.


(3)

Model Summ aryb

.415a .173 .149 1.13538

Model 1

R R Square

Adjust ed R Square

St d. E rror of the Es timate

Predic tors: (Constant), perbedaanantarmerek, keterlibatankonsumen

a.

Dependent Variable: keputusanmembeli b.

ANOV Ab

18.553 2 9.276 7.196 .001a

88.947 69 1.289

107.500 71

Regres sion Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), perbedaanantarmerek , keterlibatankonsumen a.

Dependent Variable: keputusanmembeli b.

Coeffi cient Correl ationsa

1.000 -.405

-.405 1.000

.011 -.004

-.004 .011

perbedaanantarmerek keterlibatankonsumen perbedaanantarmerek keterlibatankonsumen Correlations

Covariances Model

1

perbedaan antarmerek

keterlibatan konsumen

Dependent Variable: keputusanmembeli a.

Coefficientsa

5.466 1.935 2.825 .006

.135 .104 .156 1.306 .196 .836 1.196

.280 .103 .327 2.728 .008 .836 1.196

(Constant)

keterlibatankonsumen perbedaanantarmerek Model

1

B Std. Error Unstandardized

Coefficients

Beta Standardized

Coefficients

t Sig. Tolerance VIF

Collinearity Statistics

Dependent Variable: keputusanmembeli a.


(4)

Collinearity Diagnostics a

2.993 1.000 .00 .00 .00

.004 27.190 .00 .63 .77

.003 30.653 1.00 .37 .23

Dimension 1

2 3 Model 1

Eigenvalue

Condition

Index (Constant)

keterlibatan konsumen

perbedaan antarmerek Variance Proportions

Dependent Variable: keputus anmembeli a.

Re siduals Sta tisticsa

11.0032 13.7763 12.5833 .51118 72

-3. 091 2.334 .000 1.000 72

.135 .438 .222 .066 72

10.8291 13.6493 12.5815 .52039 72

-1. 80978 3.91923 .00000 1.11928 72

-1. 594 3.452 .000 .986 72

-1. 621 3.517 .001 1.008 72

-1. 88041 4.06923 .00184 1.17041 72

-1. 640 3.854 .009 1.038 72

.019 9.574 1.972 1.869 72

.000 .189 .015 .031 72

.000 .135 .028 .026 72

Predic ted V alue St d. P redic ted Value St andard E rror of Predic ted V alue

Adjust ed P redicted Value Residual

St d. Residual St ud. Residual Deleted Residual St ud. Deleted Residual Mahal. Dis tanc e Cook's Dis tanc e

Centered Leverage Value

Minimum Maximum Mean St d. Deviat ion N

Dependent Variable: keputusanmembeli a.

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


(5)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

72 .0000000 1.11927676 .115 .115 -.065 .978 .294 N

Mean

Std. Deviation Normal Parametersa,b

Absolute Positive Negative Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardiz ed Res idual

Test distribution is Normal. a.

Calculated from data. b.

Regression Standardized Predicted Value

2 0

-2 -4

R

egressi

on

S

tudent

iz

ed

R

esi

dual

4

2

0

-2

Scatterplot

Dependent Variable: Keputusan Membeli

Uji Glejser

Coeffi cientsa

.020 1.250 .016 .987

.072 .067 .141 1.078 .285

-.025 .066 -.048 -.370 .713

(Const ant)

keterlibatankonsumen perbedaanantarmerek Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ient s

Beta St andardiz ed

Coeffic ient s

t Sig.

Dependent Variable: absut a.


(6)

Multikolinearitas

Model Unstandardize

d Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std.

Error

Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 5.466 1.935 2.825 .015 .836 1.196 Keterlibatan

Konsumen

.135 .104 .156 1.306 .045 .836 1.196

Perbedaan Antar Merek