tidak harus mengeluarkan modal yang cukup besar bilaman sumber daya manusia yan digunakan memiliki kemampuan dalam berinovasi. Kreativitas dan inovasi
adalah kunci dalam memulai usaha yang lebih bisa bersaing, sebab sesuatu hal yang baru dan unik akan dengan mudah menarik perhatian masyarakat untuk
mendapatkan barang-barang tersebut. Jika ini terus berlanjut dan dikelola dengan baik maka usaha-usaha yang
bergerak di bidang industri kreatif akan mampu menciptakan peluang yang sangat besar bagi penerimaan daerah disebabkan daya saing produksi yang tinggi
dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Tingginya konsumsi tentu akan memacu produksi yang tinggi sehingga proses pembangunan dapat berjalan, dan
pada akhirnya akan mampu mengurangi kemiskinan dan tujuan pembangunan nasional akan tercapai yaitu untuk mensejahterakan rakyat.
4.4.3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Deli Serdang
Faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan ekonomi kreatif dapat dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal adalah faktor yang bersumber
dari dalam pemilik usaha kreatif Kabupaten Deli Serdang faktor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Proses
pengkajian faktor internal dan eksternal yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang adalah
menggunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Oportunity, Threat. Analisis SWOT dimaksudkan untuk memperjelas semua kekuatan dan kelemahan
internal serta peluang dan ancaman eksternal yang dapat diidentifikasi guna memberikan suatu rekomendasi ataupun strategi pengembangan berdasarkan
potensi-potensi yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Dalam mengidentifikasi faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan maka penelitian ini mencoba meminta persepsi dari responden yaitu para pemilik
usaha kreatif di Kabupaten Deli Serdang. Adapun yang menjadi faktor internal yaitu:
1. Produk usaha
2. Harga produk
3. Desain produk
4. Tenaga kerja
5. Strategi pemasaran
6. Modal usaha
7. Alat produksi
8. Bahan baku
Melihat faktor-faktor internal diatas, maka persepsi responden terhadap faktor internal dalam pengambangan ekonomi kreatif yaitu:
Tabel 4.11 Persepsi Responden Terhadap Kondisi Internal Ekonomi Kreatif
di Kabupaten Deli Serdang
No Faktor Internal
Kriteria Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
1 Produk usaha kreatif yang
unik. 50
50 2
Harga produk bersaing. 30
33,3 36,6
3 Desain produk banyak atau
beragam. 13,3
83,3 3,33
4 Tenaga Kerja yang terampil.
6,66 73,3
20 5
Strategi pemasaran yang beragam.
3,33 33,3
63,3 6
Modal usaha tercukupiterpenuhi.
13,3 86,6
Universitas Sumatera Utara
7 Alat produksi yang lengkap.
53,3 46,6
8 Harga bahan baku terkendali
6,66 90
3,33 Sumber: Diolah oleh penulis
Berdasarkan tabel 4.11 mengenai persepsi responden terhadap kondisi internal ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang maka ditemukan faktor
internal yang menjadi pendukung dan penghambat. Dalam analisis SWOT maka yang menjadi faktor pendukung adalah kekuatan strength dan yang menjadi
penghambat adalah kelemahan weakness yang kedua-duanya berasal dari dalam ekonomi kreatif Kabupaten Deli Serdang.
Adapun yang menjadi kekuatan adalah: 1.
Produk usaha. 2.
Harga produk. 3.
Desain produk. 4.
Tenaga kerja. 5.
Alat produksi. Sedangkan yang menjadi kelemahan adalah:
1. Strategi pemasaran.
2. Modal usaha
3. Bahan baku.
Analisis faktor-faktor eksternal meliputi peluang dan ancaman. Dalam penentuan faktor-faktor eksternal yang datang dari luar yang mendukung
pengembangan ekonomi kreatif, maka peneliti meminta persepsi dari responden yaitu pemilik usaha kreatif. Adapun yang menjadi faktor eksternal dalam usaha
pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang berdasarkan persepsi responden yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Perkembangan teknologi dan informasi.
2. Pelatihan usaha kreatif.
3. Acarapameranevent.
4. Cabang usaha kreatif.
5. Permintaan ekspor.
6. Ketersediaan produk di pasar.
7. Industri usaha sejenis.
Berdasarkan faktor-faktor eksternal di atas, maka persepsi responden yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.12 Persepsi Terhadap Kondisi dan Keadaan Eksternal Ekonomi Kreatif
di Kabupaten Deli Serdang
No Faktor Eksternal
Kriteria Sangat
Setuju Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
1 Perkembangan teknologi dan
informasi pada masa kini dapat menjadi peluang dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Kab.Deli Serdang.
100
2 Adanya pelatihan terkait
dengan usaha kreatif yang diadakan oleh pemerintah.
13,3 86,6
3 Mengikuti
acarapameran
event
. 100
4 Adanya cabang usaha kreatif
di daerah perkotaan. 86,6
13,3 5
Berkembangnya permintaan ekspor usaha kreatif.
36,6 63,3
6 Produk usaha kreatif selalu
tersedia di pasar. 100
7 Adanya industri usaha yang
sejenis. 100
Sumber: Diolah oleh penulis
Universitas Sumatera Utara
Hasil persepsi dari respomden di atas yaitu dari pemilik usaha kreatif, selanjutnya akan diidentifikasikan faktor mana yang menjadi peluang
opportunity dalam pengenbangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang dan faktor mana yang menjadi ancaman atau tantangan threat dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang. Berdasarkan hasil persepsi responden, maka yang menjadi peluang dalam pengembangan ekonomi
kreatif di Kabupaten Deli Serdang yaitu: 1.
Perkembangan teknologi dan informasi. 2.
Pelatihan usaha kreatif. 3.
Acarapameranevent 4.
Cabang usaha kreatif. Sedangkan
yang menjadi
ancaman ataupun
tantangan dalam
pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang, yaitu: 1.
Permintaan ekspor. 2.
Ketersediaan produk di pasar. 3.
Industri usaha sejenis.
4.4.4. Strategi Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Deli Serdang 4.4.4.1. Hasil Evaluasi Faktor Internal EFI
Hasil evaluasi faktor internal ini didasarkan atas peringkat rating dan bobot yang diberikan oleh responden terhadap faktor-faktor internal yang telah
ditentukan. Adapun hasil evaluasi faktor internal yang diberikan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.13 Hasil Evaluasi Faktor Internal EFI
No Faktor Internal
Bobot Rating
Bobot x
Rating Kekuatan Strength
1 Produk usaha
0,12 3
0,36 2
Harga produk 0,08
3 0,24
3 Desain produk
0,12 4
0,48 4
Tenaga kerja 0,16
4 0,64
5 Alat produksi
0,12 3
0,36
Total skor kekuatan S 2,08
Kelemahan Weakness
1 Strategi pemasaran
0,12 3
0,36 2
Modal usaha 0,16
4 0,64
3 Bahan baku
0,12 3
0,36
Total skor kelemahan W 1,36
Total kekuatan – Total Kelemahan S – W
0,72 Sumber: Diolah oleh penulis
Keterangan: 1.
Total skor faktor kekuatan strength : 2,08 2.
Total skor faktor kelemahan weakness : 1,36
4.4.4.2. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Hasil evaluasi faktor eksternal ini didasarkan atas peringkat rating dan bobot yang diberikan oleh responden terhadap faktor-faktor eksternal yang telah
ditentukan. Adapun hasil evaluasi faktor eksternal yang diberikan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.14 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal EFE
No Faktor Eksternal
Bobot Rating
Bobot x
Rating Peluang Opportunity
1 Perkembangan teknologi dan informasi
0,19 4
0,76 2
Pelatihan usaha kreatif 0,19
3 0,57
3 Acarapameranevent
0,14 3
0,42 4
Cabang usaha kreatif 0,14
3 0,42
Total skor peluang O 2,17
Ancaman Weakness
1 Permintaan ekspor
0,09 2
0,18 2
Ketersediaan produk di pasar 0,14
2 0,28
3 Industri usaha sejenis
0,09 1
0,09
Total skor ancaman T 0,55
Total Peluang – Total Ancaman O – T
1,62
Sumber: Diolah oleh penulis Keterangan:
1. Total skor faktor peluang opportunity : 2,17
2. Total skor faktor ancaman threat : 0,55
4.4.4.3. Matriks SWOT
Dengan tersusunnya hasil evaluasi faktor internal EFI dan hasil evaluasi faktor eksternal EFE, maka dibuatlah rumusan matriks SWOT kualitatif dan
kuantitatif untuk menentukan strategi yang tepat dalam pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten Deli Serdang. Adapun rumusan matriks SWOT berdasarkan
hasil evaluasi faktor internal dan eksternal, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.15 Rumusan Matriks SWOT
EFI EFE
Kekuatan S Kelemahan W
Peluang O Strategi SO
SO = 2,08 + 2,17 SO = 4,25
Strategi WO WO = 1,36 + 2,17
WO = 3,53
Ancaman T Strategi ST
ST = 2,08 + 0,55 ST = 2,63
Strategi WT WT = 1,36 + 0,55
WT = 1,91
Sumber: Diolah oleh penulis Dari hasil perhitungan matriks di atas, maka skor strategi tertinggi adalah
strategi SO dengan nilai 4,25. Dengan demikian, maka strategi SO merupakan strategi yang paling cocok untuk pengembangan ekonomi kreatif di Kabupaten
Deli Serdang yaitu strategi yang memanfaatkan kekuatan internal str ength perusahaan untuk menarik keuntungan dari peluang ekstrenal opportunity.
Adapun hasil analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap matriks SWOT di atas yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.16 Hasil Analisis Matriks SWOT Kualitatif
EFI EFE
Kekuatan S
1. Produk usaha
2. Harga produk
3. Desain produk
4. Tenaga kerja
5. Alat produksi
Kelemahan W
1. Srategi pemasaran
2. Modal usaha
3. Bahan baku
Peluang O
1. Perkembangan
teknologi dan informasi
2. Pelatihan usaha
kreatif 3.
Adanya acarapameranevent
4. Cabang usaha kreatif
Strategi SO
1. Lebih
memperkenalkan produk usaha kreatif
kepada masyarakat lokal maupun
internasional dengan memanfaatkan
teknologi dan informasi masa kini.
2. Mengikuti pelatihan
terkait usaha kreatif sehingga tenaga kerja
lebih terampil.
3. Menciptakan produk
yang unik sehingga harga produk bersaing
di pasar.
4. Mengembangkan
desain produk usaha kreatif menjadi lebih
banyak atau beragam
dengan memanfaatkan alat
produksi yang lengkap.
Strategi WO
1. Berusaha mengikuti
setiap ada acarapameran agar
masyarakat lebih mengenal produk
kreatif.
2. Meningkatkan
promosi produk kreatif dengan
menggunakan teknologi dan
informasi masa kini.
3. Mengikuti pameran
sehingga memicu investor
menanamkan modal untuk usaha kreatif
di Kabupaten Deli Serdang.
Universitas Sumatera Utara
Ancaman T
1. Permintaan ekspor
2. Ketersediaan produk
di pasar 3.
Industri usaha sejenis
Strategi ST
1. Lebih memperbanyak
desain produk kreatif dan melakukan
inovasi
2. Meningkatkan
kreativitas tenaga kerja untuk
menciptakan produk inovatif dalam
persaingan industri usaha sejenis.
3. Meningkatkan
kualitas produk usaha kreatif sehingga
permintaan ekspor produk kreatif lebih
banyak.
4. Beragamnya industri
kreatif yang sejenis dapat menstimulasi
produsen untuk lebih
inovatif dalam menghasilkan produk
kreatif yang lebih unik.
Strategi WT
1. Menjalin kerjasama
dengan lembaga keuangan dalam
pemenuhan modal usaha agar proses
produksi tetap berjalan sehingga
produk selalu tersedia di pasar.
2. Mecari alternatif
bahan baku yang lebih murah tetapi
tidak menurunkan kualitas produk.
3. Bekerjasama dengan
pemerintah Pemerintah Daerah
dan atau Kementerian terkait
sebagai fungsi media promosi
produk usaha kreatif dalam upaya
peningkatan kuantitas ekspor.
Universitas Sumatera Utara
Opportunity
O
-,+ Ubah Strategi +,+ Progresif
2,17 ; 1,36 2,17 ; 2,08
Kuadran III Kuadran I
Strength W
Kuadran IV Kuadran II
S
-,- Strategi Bertahan +,-Diversifikasi Strategi 1,36 ; 0,55
2,08 ; 0,55
T Threath
Gambar 4.2 Matriks SWOT Kuantitatif
Berdasarkan gambar hasil analisis matriks SWOT Kuantitatif di atas, maka rekomendasi strategi yang paling sesuai dengan pengembangan ekonomi kreatif di
Kabupaten Deli Serdang berada pada posisi kuadran 1, yaitu rekomendasi strategi progresif, yang artinya sektor industri kreatif di Kabupaten Deli Serdang
merupakan sektor yang berpeluang kuat terhadap penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pendapatan, memperbesar tingkat pertumbuhan ekonomi sehingga
meraih kemajuan secara maksimal.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan