Pengembangan Ekonomi Kreatif 1. Pengembangan Ekonomi Kreatif dari Aspek Tenaga Kerja

Hal ini ditunjukkan melalui tabel dan gambar distribusi sampel responden berikut ini. Tabel 4.7 Distribusi Sampel Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Orang Persen 1 Tidak Bersekolah - - 2 SD - - 3 SMPMts - - 4 SMASMKMAN 23 76,66 5 Akademi DIIDIII 2 6,66 6 Strata S1, S2, S3 5 16,66 Jumlah 30 100 Sumber: Diolah oleh penulis Tingkat pendidikan responden dari penelitian ini paling banyak didominasi dari lulusan SMASMKMAN sebanyak 23 responden dari total keseluruhan responden yang diwawancarai. Kemudian disusul dari tamatan Strata S1, S2, S3 sebanyak 16,66 5 orang dan 6,66 atau sebanyak 2 orang berasal dari lulusan Akademi DIIDIII. 4.4.2. Pengembangan Ekonomi Kreatif 4.4.2.1. Pengembangan Ekonomi Kreatif dari Aspek Tenaga Kerja Ketenagakerjaan merupakan aspek yang mendasar pada keberlangsungan kegiatan unit usaha. Dalam prakteknya, tenaga kerja banyak dijadikan sebagai alat pengukur kondisi perkembangan usaha yang secara mikro akan mempengaruhi produktivitas perusahaan. Secara teori, ketenagakerjaan memiliki peranan penting sebagai salah satu faktor produksi atau dengan kata lain tenaga kerja sebagai motor penggerak produksi unit usaha yang memainkan peranan penting dalam Universitas Sumatera Utara proses kegiatan ekonomi. Salah satu aspek terpenting untuk mengetahui kondisi perekonomian di Kabupaten Deli Serdang dapat dijumpai pada sektor rill serta industri yang secara umum mampu memberi sumbangsi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Dari beberapa sektor yang terkait dengan industri kreatif di Kabupaten Deli Serdang, secara umum menunjukkan tren yang sangat baik yang terutama berasal dari penyerapan dan penyediaan tenaga kerja baru. Hal ini ditunjukkan melalui tabel di bawah ini tentang pengembangan ekonomi kreatif yang dilihat dari aspek tenaga kerja tahun 2012-2014. Tabel 4.8 Distribusi Responden Menurut Jumlah Tenaga Kerja Tahun 2012-2014 No Banyaknya Tenaga Kerja Jumlah Usaha Unit 2012 2013 2014 1 – 5 28 26 25 2 6 – 10 2 2 3 3 11 – 15 - 1 - 4 16 – 20 - 1 1 5 ≥20 - - 1 Jumlah 30 30 30 Sumber: Diolah oleh penulis Tabel 4.8 menunjukkan distribusi responden menurut jumlah tenaga kerja yang dimiliki setiap usaha kerajinan kreatif. Data di atas memberikan gambaran bahwa pada tahun 2012 sebanyak 28 unit usaha kreatif di Kabupaten Deli Serdang mampu menyerap tenaga kerja pada kisaran 0-5 orang dalam setiap usaha yang dijalankan. Sedangkan pada tahun 2013, tenaga kerja pada kisaran 0-5 orang terdapat pada 26 unit usaha kreatif, selanjutnya pada 2014 berkurang menjadi 25 Universitas Sumatera Utara unit usaha. Kemudian pada kisaran 6-10 tenaga kerja pada tahun 2012-2014 terdapat pada dua hingga tiga unit usaha kreatif. Pada tahun 2013, sebanyak 1 unit usaha mampu menyerap 11-15 tenaga kerja. Selebihnya yaitu sebanyak 16-20 atau ≥20 orang mampu dihimpun oleh masing-masing 1 responden unit usaha. Sehingga berdasarkan hasil penelitian di atas, membuktikan bahwa unit usaha kreatif di Kabupaten Deli Serdang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Dari keseluruhan responden yang diwawancarai mengungkapkan bahwa usaha yang mereka jalankan membutuhkan tenaga kerja pada kisaran tertentu sesuai dengan kondisi usaha yang mereka jalankan. Dengan demikian, usaha kreatif yang berada di Kabupaten Deli Serdang dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif untuk mengurangi lonjakkan pencari kerja atau pengangguran yang berada di Kabupaten Deli Serdang. Sementara untuk penyerapan tenaga kerja industri kerajinan kreatif dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Banyaknya Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri Kerajinan Kreatif Tahun 2012-2014 Tahun Jumlah Tenaga Kerja Total Tenaga Kerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 14 20 30 2012 15 5 4 1 - 3 - - - - 2 - - - 51 2013 3 3 14 4 1 1 2 - - - - 1 1 - 98 2014 1 - 7 9 8 1 - 1 - - 1 - 1 1 145 Jumlah 294 Sumber: Diolah oleh penulis Dari tabel 4.9 dapat digambarkan bahwa sektor industri kerajinan kreatif tahun 2012-2014 menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup besar, hingga mampu menyerap 294 tenaga kerja dari sampel penelitian yang ditemukan di Universitas Sumatera Utara lapangan. Penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak dikarenakan timbulnya gejolak permintaan terhadap barang kerajinan yang saat ini banyak diminati oleh pasar yang berakibat pada peningkatan produksi usaha yang tentunya membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksi utamanya. Industri kerajinan yang ditemukan di lapangan sangat mengandalkan kemampuan kreativitas dan keterampilan manusia dalam merancang dan membuat barang sehingga untuk memperolehnya sangat dibutuhkan manusia sebagai faktor tenaga kerja utamanya dibandingkan teknologi. Jika diperhatikan, berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa penyerapan tenaga kerja usaha kreatif pada tahun 2012 hingga 2014 selalu mengalami peningkatan yang cukup banyak. Pada tahun 2012, usaha kreatif menyerap tenaga kerja sebanyak 51 orang, kemudian meningkat pada tahun 2013 menjadi 98 orang, dan begitu pula pada tahun 2014 yang mencapai 145 tenaga kerja. Kondisi tersebut tentu sangat menunjukkan dampak yang sangat baik. Jika usaha kreatif terutama dibidang kerajinan yang ada di Kabupaten Deli Serdang mampu diberdayakan, peluang masyarakat untuk meningkatkan taraf hidupnya akan mudah untuk diwujudkan melalui usaha kreatif yanh dibangun oleh para pengusaha industri tersebut. Dilain hal, fenomena tersebut juga kan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya akan meningkatkan konsumsi nasional. Pihak pelaku usaha juga akan dengan mudah meningkatkan produksinya sebab konsumsi yang tinggi dari dampak peningkatan kesejahteraan tersebut, sehingga pendapatan nasional akan mengalami peningkatan yang dilihat dari proses pembangunan perekonomian secara keseluruhan. Maka dengan itu, kerjasama antara pihak pemerintah, swasta dan masyarakat sangat dibutuhkan Universitas Sumatera Utara demi keberlangsungan usaha kreatif dalam mendukung dan mengembangkan kreativitas yang dimilikinya.

4.4.2.2. Pengembangan Ekonomi Kreatif dari Aspek Pendapatan Perbulan

Sebuah perusahaan dikatakan berhasil atau tidaknya biasanya diukur dari pendapatan yang diperolehnya dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan tersebut diperoleh dari omset yang dihasilkan dari aktivitas penjualan atas barang dan jasa. Sumber pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan biasanya berasal dari nilai transaksi yang dilakukan oleh para pelanggan terhadap barang atau jasa. Pendapatan yang diperoleh dari usaha kreatif di Kabupaten Deli Serdang sangat dipengaruhi oleh jumlah nilai transaksi dan jenis barang atau jasa yang memeiliki inovasi terbaru. Permintaan tersebut mempengaruhi pendapatan pengusaha dari jenis barang atau jasa yang disebabkan adanya inovasi yang lebih menarik dari sebelumnya, sehingga pelanggan mempunyai banyak pilihan untuk melakukan proses transaksi atas barang atau jasa yang diinginkannya. Pendapatn yang diterima oleh seorang pengusaha dengan pengusaha lainnya dalam penelitian ini tidaklah sama, sangat bergantung dengan kebutuhan dan kreativitas yang diciptakan oleh pengusaha itu sendiri. Selain itu, kondisi penerimaan suatu usaha juga dipengaruhi oleh penjualan dan biaya keluar yang tidak menentu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Distribusi Responden Menurut Jumlah Pendapatan Perbulan No Jumlah Pendapatan Jumlah Usaha Unit 2012 2013 2014 1 100.000,00-1.000.000,00 9 5 1 2 1.100.000,00-2.000.000,00 8 6 6 3 2.100.000,00-3.000.000,00 8 12 8 4 ≥3.100.000,00 5 7 15 Jumlah Pendapatan 30 30 30 Sumber: Diolah oleh penulis Dari data yang diperoleh oleh penulis, mengungkapkan bahwa pada tahun 2012, sekitar 9 unit usaha kreatif mampu memperoleh pendapatan pada kisaran 100.000,00-1.000.000,00 rupiah. Selanjutnya, pendapatan pada kisaran 1.100.000,00-2.000.000,00 rupiah dan 2.100.000,00-3.000.000,00 rupiah masing- masing terdiri dari 8 unit usaha, selebihnya 5 unit usaha memperoleh pendapatan ≥3.100.000,00 rupiah. Berbeda dengan tahun 2013, jumlah pendapatan dengan kisaran 100.000,00-1.000.000,00 rupiah lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebanyak 5 unit usaha. Selanjutnya, sekitar 7-15 unit usaha mampu memperoleh pendapatan pada kisaran 3.000.000,00 rupiah hingga ≥3.100.000,00 rupiah. Dapat disimpulkan bahwa pendapatan usaha kreatif ini mengalami pengembangan karena semakin meningkatnya jumlah unit usaha pada jumlah pendapatan yang tinggi. Dengan kondisi tersebut, pengembangan pendapatan dari usaha ekonomi kreatif sangat bisa diandalkan bagi masyarakat yang ingin memulai usaha, namun juga dibarengi dengan kreativitas dan inovasi yang baik agar mampu bersaing dengan usaha-usaha lainnya. Dalam memulai industri kreatif seorang pengusaha Universitas Sumatera Utara tidak harus mengeluarkan modal yang cukup besar bilaman sumber daya manusia yan digunakan memiliki kemampuan dalam berinovasi. Kreativitas dan inovasi adalah kunci dalam memulai usaha yang lebih bisa bersaing, sebab sesuatu hal yang baru dan unik akan dengan mudah menarik perhatian masyarakat untuk mendapatkan barang-barang tersebut. Jika ini terus berlanjut dan dikelola dengan baik maka usaha-usaha yang bergerak di bidang industri kreatif akan mampu menciptakan peluang yang sangat besar bagi penerimaan daerah disebabkan daya saing produksi yang tinggi dibandingkan dengan produk-produk lainnya. Tingginya konsumsi tentu akan memacu produksi yang tinggi sehingga proses pembangunan dapat berjalan, dan pada akhirnya akan mampu mengurangi kemiskinan dan tujuan pembangunan nasional akan tercapai yaitu untuk mensejahterakan rakyat.

4.4.3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Deli Serdang