Kedudukan Ahli Waris Dalam Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

pendudukkan, perang saudara, pemberontakan, huru-hara, pemogokan dan penolakan kaum buruh uitsluiting van werklieden, perbuatan sabot, perbuatan terror, kerusuhan atau kekacauan yang bersifat politik atau bersifat lain. d. Kecelakaan akibat dari senjata-senjata perang. e. Kecelakaan akibat dari sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan sesuatu perintah, tindakan atau peraturan dari pihak Agkatan Bersenjata Republik Indonesia atau asing yang diambil berhubung dengan sesuatu keadaan tersebut diatas; kecelakaan akibat dari melalaikan sesuatu perbuatan dalam penyelenggaraan tersebut. f. Kecelakaan yang diakibatkan oleh alat angkutan lalu lintas jalan yang dipakai, atau di-konfiskasi atau direkwisisi, atau disita untuk tujuan-tujuan tindakan Angkatan Bersenjata seperti tersebut diatas. g. Kecelakaan yang terjadi sebagai akibat reaksi inti atom.”

D. Kedudukan Ahli Waris Dalam Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan

Jauh sebelum kendaraan bermotor ditemukan, kecelakaan di jalan hanya melibatkan kereta, hewan, dan manusia. Setelah ditemukan berbagai jenis kendaraan bermotor tidak menutup kemungkinan terjadi peningkatan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan sepeda motor yang pertama sekali terjadi di New York pada tanggal 30 Mei 1896. Pada tanggal yang sama, tercatat terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimpa pejalan kaki di London. 51 Seiring dengan perkembangan industri otomotif dan bertambahnya jumlah kendaraan di jalan maka dengan sendirinya jumlah korban kecelakaan semakin meningkat. Pemerintah melihat bahwa pengguna kendaraan bermotor sangat berpotensi menyebabkan pengguna jalan lainnya, baik pejalan kaki yang tidak bersalah menjadi korban. 52 Oleh karena itu, Pasal 4 UU-DKLLJ menyebutkan bahwa setiap orang yang menjadi korban mati atau cacat tetap akibat kecelakaan yang disebabkan oleh alat angkutan lalu lintas jalan, dana akan memberikan 51 Kun Wahyu Wardana, Op.cit, hal. 21. 52 Ibid Universitas Sumatera Utara kerugian kepadanya atau kepada ahli warisnya sebesar jumlah yang ditentukan berdasarkan peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah yang menetukan besarnya jumlah santunan adalah PP-KKPDKLLJ. Terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan tidak terlepas dari tinggi rendahnya derajat kesadaran setiap individu dalam berlalu lintas. Disamping hal tersebut, terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan juga diakibatkan faktor-faktor diluar pengguna jalan faktor ekstrinsik. Kesadaran berlalu lintas yang tinggi tidak menjamin seseorang tidak mengalami kecelakaan lalu lintas jalan. Faktor ekstrinsik dimaksud antara lain : 53 1. Faktor infrastruktur Infrastruktur jalan yang masih kurang memperhatikan aspek keamanan dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan. Bahkan dengan sengaja jalan yang sudah ada dirusak sedemikian rupa dengan dalil demi kepentingan umum seperti penggalian kabel telepon atau listrik. Kecelakaan yang menimpa pengguna jalan dipandang sebagai akibat dari ketidakhati-hatian mereka dalam berkendara atau karena pengendara lain. Padahal sesungguhnya masih ada faktor lain yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. 2. Faktor kelalaian aparat atau petugas Kelalaian aparat dalam mengatur dan menindak pelanggar lalu lintas kian memperburuk keadaan. Bukti yang paling telajang adalah kasus tabrakan beruntun di Jalan Tol Jagorawi ketika rombongan presiden 53 Kun Wahyu Wardana, Op.cit, hal. 9-12. Universitas Sumatera Utara akan melintas, lantaran polisi memberhentikan kendaraan secara mendadak. 3. Faktor kondisi kendaraan Perawatan kendaraan secara berkala dan meremajakan kendaraan dengan menggati spare part yang sudah tidak layak sangat berpengaruh pada kondisi kendaraan agar tercapai keamanan saat berkendara. Risiko kecelakaan yang dapat terjadi akibat kondisi kendaraan yang buruk seperti; rem blong, pecah ban, dan lainnya. 4. Faktor kelalaian pengguna jalan lain Ketidakdisiplinan pengendara lainnya dalam berlalu lintas seperti; memacu kendaraan melebihi batas aman, mengabaikan rambu-rambu lalu lintas, menggunakan telepon seluler saat berkendara, memungkinkan terjadinya risiko kecelakaan lalu lintas. Pejalan kaki juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan seperti; menyeberang jalan tidak pada tempatnya, berjalan tidak pada tempatnya, menghentikan kendaraan seenaknya, dan sebagainya. Kecelakaan lalu lintas jalan yang terjadi tidak menutup kemungkinan dapat menyebabkan kematian. Timbulnya ahli waris dikarenakan kematian seseorang yang meninggalkan harta kekayaan. Menurut KUHPerdata, sebab seseorang menerima warisan karena adanya hubungan nashabkekerabatan dan karena perkawinan. Pasal 832 KUHPerdata menyebutkan bahwa : “Menurut undang-undang, yang berhak menjadi ahli waris ialah keluarga sedarah, baik yang sah menurut undang-undang maupun yang diluar perkawinan, dan si suami atau istri yang hidup terlama, menurut peraturan- peraturan berikut ini. Universitas Sumatera Utara Bila keluarga sedarah dan si suami atau si istri yang hidup terlama tidak ada, maka semua harta peninggalan menjadi milik negara, yang wajib melunasi utang-utang orang yang meninggal tersebut, sejauh harga harta peninggalan mencukupi untuk itu.” Ketentuan mengenai ahli waris yang ada pada PP-KKPDPWKP dan PP- KKPDKLLJ, tepatnya pada Pasal 12 ayat 1 yang berbunyi :“Yang berhak mendapat pembayaran dana dalam hal kematian korban adalah jandanyadudanya yang sah, dalam hal tidak ada jandanyadudanya yang sah, anak-anaknya yang sah, dan dalam hal tidak ada jandanyadudanya dan anak-anaknya yang sah, kepada orang tuanya yang sah.” Artinya bahwa kedudukan seorang istri atau suami sah yang hidup terlama yang mejadi prioritas untuk mendapatkan dana santunan. Pembayaran dana santunan korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan diatur dalam Pasal 10 ayat 2 huruf a PP-KKPDPWKP dan PP- KKPDKLLJ yang berbunyi : “Dalam hal korban meninggal dunia karena akibat langsung dari kecelakaan dalam waktu 365 hari setelah terjadinya kecelakaan yang bersangkutan.” Besarnya dana santunan yang diberikan kepada ahli waris berdasarkan PMK-BSSWDKLLJ sebesar Rp 25.000.000,00 Dua Puluh Lima Juta Rupiah. Begitu juga halnya ketika terjadi kecelakaan lalu lintas jalan yang menyebabkan cacat tetap yang telah diakui yang kemudian menyebabkan kematian dalam waktu 365 hari setelah terjadinya kecelakaan, maka dana santunan yang dibayarkan setinggi-tingginya jumlah pembayaran untuk kematian. 54 54 Pasal 10 ayat 3 huruf h Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksana Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Universitas Sumatera Utara Kematian seseorang akibat langsung dari kecelakaan lalu lintas tidak menutup kemungkinan adanya biaya-biaya perawatan dan pengobatan dokter yang diperlukan si korban. Namun biaya-biaya perawatan dan pengobatan tersebut merupakan biaya tambahan dan tidak dikurangkan dari pembayaran dana santunan dalam hal si korban meninggal dunia. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pembuktian keabsahan sesuatu tuntutan terhadap dana kecelakaan lalu lintas jalan. Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 17 ayat 2 PP-KKPDPWKP dan Pasal 17 ayat 2 PP- KKPDKLLJ antara lain : 1. Dalam hal kematian : a. Proses verbal polisi lalu-lintas atau lain yang berwenang tentang kecelakaan yang telah terjadi dengan alat angkutan penumpang umum atau alat angkutan lalu lintas jalan yang bersangkutan, yang mengakibatkan kematian pewaris si penuntut. b. Keputusan hakim atau pihak berwajib lain yang berwenang tentang pewarisan yang bersangkutan. c. Surat-surat keterangan dokter dan bukti lain yang dianggap perlu guna pengesahan fakta kematian yang terjadi; hubungan sebab-musabab kematian tersebut dengan penggunaan alat angkutan penumpang umum atau alat angkutan lalu lintas jalan sebagai demikian; dan hal-hal yang menentukan jumlah pembayaran ganti kerugian pertanggungan atau dana yang harus diberikan berdasarkan peraturan pemerintah ini. 2. Dalam hal cacat tetap atau cedera : Universitas Sumatera Utara a. Proses verbal polisi lalu-lintas atau lain yang berwenang tentang kecelakaan yang telah terjadi dengan alat angkutan penumpang umum atau alat angkutan lalu-lintas jalan yang bersangkutan, yang mengakibatkan cacat tetapcedera pada si penuntut. b. Surat keterangan dokter tentang jenis cacat tetapcedera yang telah terjadi sebagai akibat kecelakaan lalu lintas jalan seperti dimaksud pada sub 1 diatas. c. Surat-surat bukti lain yang dianggap perlu guna pengesahan fakta cacat tetapcedera yang terjadi, hubungan sebab musabab antara cacat tetapcedera tersebut dengan penggunaan alat angkutan penumpang umum atau alat angkutan lalu-lintas jalan sebagai demikian, dan hal-hal yang menentukan jumlah pembayaran ganti kerugian pertanggungan atau dana yang harus diberikan berdasarkan peraturan pemerintah ini. Universitas Sumatera Utara

BAB IV TANGGUNG JAWAB PT. JASA RAHARJA DALAM MENYETUJUI

Dokumen yang terkait

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

2 53 98

Peran Dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) Dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

8 76 98

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 5

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 1

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 14

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 32

Tanggung Jawab Perusahaan Asuransi Jasa Raharja Dalam Menyetujui Klaim Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Raya (Studi pada PT. Jasa Raharja Medan)

0 0 3

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

0 1 11

Peran dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

0 0 8

Peran Dan Tanggung Jawab PT. Jasa Raharja (Persero) Dalam Memberikan Santunan Asuransi Terhadap Korban Kecelakaan Lalu Lintas Jalan ( Studi Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cabang Rantauprapat)

0 0 11