BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pelaksanaan Analisis yang dilakukan Bank Perkreditan Rakyat Duta Adiarta terhadap
tanah dan bangunan di atasnya yang dijadikan jaminan hutang dalam proses pemberian kredit, adalah dengan mengidentifikasi permasalahan untuk dapat dibuat action plan-nya.
Kemudian pengumpulan data yang diikuti dengan verifikasi data untuk dilakukan analisa data dengan metode pendekatan cost approach, market data approach atau income
approach, sehingga berdasarkan analisa data ini dicapailah suatu kesimpulan nilai dari tanah berikut bangunan diatasnya tersebut. Berdasarkan penilaian ini Bank Perkreditan
Rakyat Duta Adiarta dapat mengetahui nilai hak tanggungan dari jaminan hutang yang harus ditetapkan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan. Selanjutnya pengikatan kredit
dan pengikatan jaminan dilakukan dengan menandatangani perjanjian kredit dan perjanjian jaminan.
2. Kendala yang ditemui Bank Perkreditan Rakyat Duta Adiarta Medan dalam pelaksanaan
penilaian dan analisis terhadap tanah dan bangunan diatasnya sebagai jaminan hutang dalam proses pemberian kredit berdasarkan pada penjelasan Pasal 48 Peraturan Bank
Indonesia No: 96PBI2007 tentang Perubahahan Kedua Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 72PBI2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, penilaian adalah
pernyataan tertulis dari penilai independen atau penilai intern Bank mengenai taksiran dan
78
Universitas Sumatera Utara
pendapat atas nilai ekonomis dari agunan berdasarkan analisis terhadap fakta-fakta obyektif dan relevan menurut metode dan prinsip-prinsip yang berlaku umum yang ditetapkan oleh
asosiasi dan atau institusi yang berwenang. Tetapi adanya objek jaminan tidak jelas karena sulitnya kondisi di lapangan dan petunjuk jaminan tidak ada, status tanah masih berupa SK
Camat yang mungkin beresiko sebagai jaminan pada bank dimana dapat timbul spekulasi dualisme kepemilikan, sertifikat tidak jelas yaitu letak dan bangunan yang di sertifikat tidak
sesuai dengan yang di lapangan, adanya konflik dilapangan yang ditimbulkan akibat sengketa perkawinan dari calon debitur yang mengagunkan harta bersama dan ataupun
akibat dari konflik keluarga calon debitur tanah yang diagunkan merupakan tanah warisan.
3. Upaya yang dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat Duta Adiarta, jika dalam pelaksanaan
penilaian dan analisis terhadap tanah dan bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang terjadi penyimpangan, adalah dengan melihat pada bentuk penyimpangan yang terjadi,
sebagai berikut: a Nilai hak tanggungan yang ditetapkan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan nilainya lebih rendah dari nilai jaminan, maka upaya yang dilakukan harus
meningkatkan nilai hak tanggungan dengan cara memasang hak tanggungan kedua dengan nilai hak tanggungan yang mendekati nilai jaminan. b Perbedaan penilaian dari penilai
independen atau intern bank, maka bank wajib menggunakan nilai yang terendah. Jika kredit baru penambahanperubahan diajukan dan penilaian jaminan telah dilakukan tetapi
melewati waktu yang ditentukan, maka harus dilakukan penilaian kembali. c Adanya gugatan dari pihak istrisuami karena debitur menjaminkan harta bersama, maka pihak
yang melakukan gugatan harus melengkapi dokumen yang menunjukkan bukti kedudukan jaminan tersebut sebagai harta bersama, berupa KTP, Kartu Keluarga KK, akta
Universitas Sumatera Utara
perkawinan jika ada atau akta kelahiran anak yang terakhir, dan surat keterangan lurahkepala desa domisili suami isteri tersebut, yang kemudian diselesaikan secara
kekeluargaan musyawarah, tetapi jika tidak berhasil diselesaikan, maka dengan sangat terpaksa diselesaikan melalui lembaga hukum.
B. Saran