dalam proses pemberian kredit di PT. BPR Duta Adiarta Medan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan diatasnya sebagai jaminan
hutang dalam proses pemberian kredit di PT. BPR Duta Adiarta Medan dan upaya Hukum Yang Dilakukan PT. BPR Duta Adiarta jika penilaian analisis terhadap tanah dan
bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang terjadi penyimpangan Atas dasar uraian-uraian tersebut di atas, penulis mengangkat judul skripsi;
“Pelaksanaan Analisis Terhadap Tanah dan Bangunan Sebagi Jaminan Hutang Dalam Kaitannya Dengan Proses Pemberian Kredit Studi Penelitian Pada PT. BPR Duta
Adiarta Medan”.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penulisan skripsi sebagai berikut : 1.
Bagaimanakah pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang dalam proses pemberian kredit di PT. BPR Duta Adiarta Medan ?
2. Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan
diatasnya sebagai jaminan hutang dalam proses pemberian kredit di PT. BPR Duta Adiarta Medan?
3. Upaya Hukum Yang Dilakukan PT. BPR Duta Adiarta jika penilaian analisis
terhadap tanah dan bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang terjadi penyimpangan?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan. I. Tujuan Penulisan
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi tujuan utama penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang dalam proses pemberian kredit di PT. BPR Duta Adiarta
Medan. 2.
Untuk mengetahui Kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan diatasnya sebagai jaminan hutang dalam proses pemberian
kredit di PT. BPR Duta Adiarta Medan 3.
Untuk mengetahui Upaya Hukum Yang Dilakukan PT. BPR Duta Adiarta jika penilaian analisis terhadap tanah dan bangunan di atasnya sebagai jaminan hutang
terjadi penyimpangan
II. Manfaat Penulisan
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1.
Secara akademis-teoritis, penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya mengenai perkembangan Bank
Perkreditan Rakyat Duta Adiarta dalam menyelesaikan pelaksanaan analisis terhadap tanah dan bangunan sebagai jaminan hutang dalam kaitannya dengan
proses pemberian kredit. 2.
Secara sosial-praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para mahasiswa pada umumnya dan para pelaku dunia
perbankan pada khususnya, agar dapat mengetahui tentang proses pemberian kredit antara nasabah dengan pihak Bank Perkreditan Rakyat.
Universitas Sumatera Utara
D. Tinjauan kepustakaan
Perjanjian kredit adalah perjanjian kredit pihak bank dengan pihak nasabah. Subjek dari perjanjian kredit adalah pihak bank kreditur dan pihak nasabah debitur,
sedangkan objek dari perjanjian kredit adalah sejumlah uang harta kekayaan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
9
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini.
10
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kredit macet adalah kredit yang terjadi tunggakan pembayaran baik pokok maupun
bunga melampaui 180 hari.
11
Wanprestasi adalah suatu keadaan yang menunjukkan kepada ketidaklaksanaan suatu prestasi oleh salah satu pihak, yang dapat terjadi karena adanya unsur kesengajaan
maupun karena kelalaian.
12
Debitur atau Nasabah adalah pihak yang menggunakan jasa bank.
13
9
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta, Kencana, 2005. hal. 2.
10
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1995, Op.Cit, Pasal 1 ayat 1.
11
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, Op.Cit, hal 1 ayat 4.
12
Kartini Muljadi dan Gunawan Widjaja, Perikatan Pada Umumnya, Op.Cit. hal. 69.
13
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, Op.Cit, Pasal 1 ayat 16.
Universitas Sumatera Utara
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
14
E. Sistematika Penulisan.