Penilaian Properti Terhadap Tanah Dan Bangunan Sebagai Jaminan Dalam Proses Pemberian Kredit

memperalihkan hak itu, dibuat dengan bentuk akta otentik yang dibuat dihadapan notarisPPAT dan didaftarkan. Dalam hal daluwarsa, untuk benda bergerak tidak mengenal daluwarsa, sedang untuk benda tak bergerak mengenal lembaga daluwarsa.

C. Penilaian Properti Terhadap Tanah Dan Bangunan Sebagai Jaminan Dalam Proses Pemberian Kredit

Pemilikan tanah dan bangunan yang berkepastian hak secara merata dan menjangkau seluruh masyarakat perlu ditingkatkan, dan dalam rangka untuk mengusahakan pemilikan tanah peruntukan yang berkepastian hak bagi pegawai, perlu memberikan Hak Milik atas tanah dan bangunan yang dibeli pegawai negeri dari Pemerintah. Dengan keputusan ini; a. Hak Milik atas tanah dan bangunan dapat diberikan kepada pegawai negeri, untuk rumah dan tanah yang telah dibeli dan dibayar lunas oleh pegawai negeri dari pemerintah. b. Hak Milik atas tanah dan bangunan dapat diberikan kepada pegawai negeri dari pemerintah dan masih atas nama pegawai yang bersangkutan atau ahli warisnya, atas permohonan yang bersangkutan dihapus dan diberikan kembali kepada bekas pemegang haknya dengan Hak Milik. c. Hak Milik atas tanah untuk rumah tinggal dapat diberika kepada pegawai negeri dari pemerintah dan masih dipunyai pegawai yang bersangkutan atau ahli Universitas Sumatera Utara warisnya diberikan Hak Milik kepada pegawai negeri yang bersangkutan atau ahli warisnya. Permohonan hak milik atas bangunan dan tanah tersebut diajukan secara tertulis kepada Kepala Kantor Pertanahan yang daerah kerjanya meliputi letak tanah yang bersangkutan. Proses penyaluran kredit dimulai dari masuknya permohonan kredit ke bank, yang bisa berawal dari hasil perbincangan calon debitur dengan pihak Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta atau melalui pengajuan tertulis. Setelah permohonan kredit yang diterima maka dilakukan investigasi awal dengan cara mencari tahu mengenai diri debitur ke berbagai sumber. Jika bank menilai bahwa permohonan kredit layak diproses lebih lanjut, maka akan dilakukan kunjungan dengan terlebih dahulu menginformasikan kepada calon debitur. Kunjungan dilakukan dalam rangka bank untuk mengetahui bisnis calon debitur sejelas- jelasnya. Berdasarkan data yang telah terkumpul, petugas Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta dalam hal ini AccountCredit Officer bank melakukan analisis kredit. Pada dasarnya, ada dua golongan data yang dianalisis. Yang pertama adalah analisis terhadap data kuantitatif yaitu menghitung kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan, kemampuan membayar bunga dan pokok pinjaman serta analisis keuangan calon debitur.Yang kedua adalah analisis terhadap data kualitatif yaitu cara calon debitur menghadapi persaingan, kemampuan manajemen dalam mengelola bisnis, dan lain-lain. Berdasarkan hasil analisis kredit yang dilakukan, Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta akan sampai pada kesimpulan mengenai kelayakan proposal kredit. Jika layak, AccountCredit Officer akan menyusun proposal kredit untuk diajukan ke pejabat kredit yang Universitas Sumatera Utara berwenang agar disetujui. Proposal kredit yang telah dinilai layak untuk dibiayai, maka Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta akan menginformasikan kepada calon debitur dan sekaligus meminta kepada calon debitur untuk melengkapi berbagai dokumen yang dibutuhkan dalam rangka realisasi permohonan kredit tersebut, seperti dokumen tanah dan bangunan di atasnya yang asli, dan kelengkapan data calon debitur. Dokumen dan data tersebut akan diperiksa oleh bagian atau unit legal bank. Unit ini akan memeriksa, misalnya kelengkapan dokumen pendirian perubahan akta perusahaan untuk menentukan pihak-pihak yang berwenang mewakili perusahaan untuk menandatangani perjanjian kredit, memeriksa sertifikat tanah dan bangunan di atasnya ke BPN Badan Pertanahan Nasional untuk memastikan bahwa tanah yang dijadikan jaminan kredit tidak dalam sengketa. Dokumen asli yang dimintakan oleh Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta kepada calon debitur untuk pengikatan tanah dan bangunan diatasnya, adalah: a. Sertifikat tanah yang dijaminkan b. Akta jual beli c. Surat IMB untuk bangunan dan lampirannya yang berupa cetak biru bangunan. d. Bukti pembayaran PBB Pajak Bumi dan Bangunan tahun terakhir. Kemudian Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta memasang hak tanggungan dengan menentukan besarnya nilai tanggungan merupakan jumlah maksimum, sebesar mana Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta didahulukan preferen di dalam mengambil pelunasan atas hasil eksekusipenjualan jaminan hutang kalau debitur wanprestasi, yang nilainya secara tegas dicantumkan dalam Akta Pemberian Hak Tanggungan APHT. Jumlah tersebut tidak harus Universitas Sumatera Utara sama dengan jumlah hutang, bahkan biasanya lebih besar daripada hutang, demi untuk menjaga, apabila pada waktu pelaksanaan eksekusi atas jaminan tersebut ternyata hutang debitur telah membengkak, karena adanya denda, ganti rugi danatau tunggakan bunga. Jumlah tersebut hanya merupakan maksimum, maka ada kemungkinan pada saat pelaksanaan eksekusi jaminan hutang, Bank perkreditan Rakyat Duta Adiarta hanya didahulukan preferen sampai jumlah yang kurang dari yang dipasang nilai tanggungan, karena dapat saja hutang pokok sudah dicicil oleh debitur, sehingga sisa hutangnya sudah kurang dari beban hak tanggungan yang dipasang. Hal ini mengingat bahwa perjanjian penjaminan bersifat accessoir, sehingga perjanjian itu tidak dapat melebihi dari perjanjian pokoknya.

D. Pengaruh Internal dan Eksternal Perbankan dalam Analisis Permohonan Kredit