Hal-hal yang Perlu diperhatikan Dalam Pemberian Kredit

ongkos – ongkos, di samping membayar cash flow, kredit lain jika ada dan lain – lain. 2. Repayment pembayaran kembali Kemampuan membayar dari pihak debitur tentu saja harus dipertimbangkan. Apakah kemampuan membayar tersebut sesuai dengan jadwal pembayaran kembali dari kredit yang akan diberikan itu. 3. Risk Bearing Ability kemampuan menanggung resiko Selain itu juga perlu diperhatikan sejauh mana terdapatnya kemampuan debitur untuk menanggung resiko. Misalnya dalam hal terjadi hal – hal di luar antisipasi kedua belah pihak. Terutama jika dapat menyebabkan timbulnya kredit macet. Untuk itu harus diperhatikan apakah jaminan danatau asuransi barang atas kredit sudah cukup aman untuk menutupi resiko tersebut.

C. Hal-hal yang Perlu diperhatikan Dalam Pemberian Kredit

Analisa kredit merupakan tahap awal dari proses perkreditan, yang akan mem- pengaruhi keberhasilan atau kegagalan bank dalam menjalankan usaha perkredit-annya. Berhubungan dengan hal ini, Roger H. Hale menyatakan bahwa : “ if a banker lends money either to a person or a corporate, the banker needs credit analysis to help determine the risks involved with the loan and the likelihood of repayment “. 30 30 Roger H. Hale, Credit Analysis; A Complete Guide, John Willey Son, 1994. hal.1. artinya : Universitas Sumatera Utara “ Jika sebuah bank meminjamkan uangnya baik kepada individu maupun bidang usaha, maka pihak bank harus memerlukan analisis kredit untuk membantu dalam menentukan risiko-risiko terkait dengan pinjaman dan pembayarannya “. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya analisa kredit sangatlah penting, karena analisa kredit dapat berguna untuk : a. Menentukan berbagai risiko yang akan dihadapi oleh bank dalam membe- rikan kredit kepada seseorang atau kepada badan usaha. b. Mengantisipasi kemungkinan pelunasan kredit tersebut karena bank telah mengetahui kemampuan pelunasan melalui analisis cashflow usaha debitur. c. Mengetahui jenis kredit, jumlah kredit dan jangka waktu pemberian kredit yang dibutuhkan oleh usaha debitur, sehingga bank dapat melakukan penyesuaian dengan struktur dana yang siap untuk digunakan. d. Mengetahui kemampuan dan kemauan debitur untuk melunasi kreditnya, baik dari sumber pelunasan primer maupun sekunder. Dalam hubungan dengan hal-hal tesebut, bank perlu memperoleh data yang lengkap, akurat dan relevan dengan bidang usaha debitur atau nasabah. Data yang diperoleh akan dijadikan bahan analisis dengan urutan kegiatan sebagai berikut : a. Aplikasi kredit tertulis Permohonan kredit kepada pihak bank harus di backup atau didukung dengan adanya unsur yuridis dan unsur ekonomis agar hak dan tanggung jawab kedua belah pihak menjadi jelas dan pasti, oleh karena itu maka aplikasi kredit harus dibuat oleh calon debitur secara tertulis dan ditanda-tangani oleh orang atau Universitas Sumatera Utara pejabat perusahaan yang berhak mengajukan per-mohonan kredit tersebut menurut status dan bentuk hukum perusahaan. Lampiran dari aplikasi kredit terdiri dari data-data sebagai berikut : 1. Kartu Tanda Penduduk, 2. Bentuk hukum perusahaan, 3. Bidang atau usaha yang dikelola, 4. Riwayat perusahaan termasuk data mengenai penjualan, keuntungan dan modal, 5. Kinerja perusahaan selama tiga tahun terakhir, 6. Jangka waktu dan rencana penggunaan kredit, 7. Surat perjanjian atau kontrak dengan pihak ketiga, 8. Manajemen berikut curriculum vitae atau riwayat masing-masing, 9. Rencana kerja dan anggaran perusahaan, 10. Neraca dan rugilaba tiga tahun terakhir, 11. Sumber dan penggunaan dana, 12. Jadwal penggunaan dana yang didukung oleh feasibility study atau studi kelayakan dari objek kredit, 13. Cashflow atau modal usaha dan variabel-variabel yang mendukung dan, 14. Jadwal pelunasan kredit dari sumber primer dan sekunder. b. Pengumpulan data melalui wawancara dan investigasi kredit Walaupun pihak bank telah menerima data secara langsung dari calon debitur, namun untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat, maka pihak bank juga wajib melakukan wawancara dengan calon peminjam debitur, Universitas Sumatera Utara mitra usaha maupun orang-orang yang berkompeten. Sewaktu mengadakan wawancara dengan calon debitur, pihak bank seha-rusnya mempersiapkan para loan officer atau pegawai kredit yang mempunyai kemampuan untuk mendengar dan mencatat fakta serta angka, meng-evaluasi hasil wawancara dengan data yang diperlukan. Setelah melakukan wawancara dengan calon debitur, loan officer dapat meneruskan analisanya dengan credit investigation atau menelusuri peng- gunaan kredit sebagai konfirmasi dengan sumber informasi lainnya, antara lain mengenai hal-hal sebagai berikut : trade checks, bank to bank infor- mations, mercantile credit report, local credit bureau reports, check of public records, informasi dari pesaing dan informasi dari pelanggan. Pihak bank, setelah melakukan berbagai analisa data, maka hasil analisa kredit tersebut akan dikonfirmasikan dengan beberapa hal seperti : a Aplikasi dan lampirannya, b Hasil wawancara dan investigasi, c Studi dan penelitian berbagai aspek, d Financial statement ratio analysis atau analisis ratio laporan keuangan, e Pendekatan analisis kredit yang dipergunakan sesuai dengan permintaan dari calon debitur dan strukturstrategi alokasi dana bank. Sebelum keputusan diberikan, para analisis kredit harus membuat summary executive artinya berupa kesimpulan pokok dan argumentasinya yang akan menjadi pedoman pokok dan dasar hukum bagi pejabat pemutus persetujuan kredit untuk mengambil keputusan sesuai dengan organisasi perkreditan yang telah diberi wewenang Universitas Sumatera Utara oleh pihak direksi bank. Di sini terlihat bahwa persetujuan pemberian kredit melalui tahapan-tahapan dalam analisa kredit akan menimbulkan pertimbangan judgement. Pertimbangan ini setelah diberikan data logis akan menimbulkan keyakinan dan kemudian diikuti dengan suatu keputusan, adapun jenis-jenis keputus-an pemberian kredit bank terdiri dari: disetujui, ditunda untuk disempurnakan atau ditolak. 31 Mariam Darus secara implicit mengemukakan bahwa rumusan persetujuan dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah rumusan perjanjian.

D. Ketentuan KUHPerdata yang berarti dengan perjanjian pinjaman utang