Perbedaan Model Pengembangan Sistem
64 karena memakan
waktu yang lama.
Prototype oleh Eleanor Rosch
1938-N pada tahun 1970
Metode ini cukup efektif
dengan mendapatkan
kebutuhan dan aturan yang jelas
dan pelanggan bisa langsung
melihat sistem yang
sebenarnya. Pengembangan
kadang-kadang membuat
implementasi sembarangan,
karena ingin working version
selesai dengan cepat.
Prototyping dapat bekerja dengan
baik jika kerja sama yang baik
antara pengembang dan pelanggan.
Rapid Application Development
RAD oleh James Martin 1933-N
pada tahun 1991 Metode ini lebih
cepat dari waterfall jika
kebutuhan dan batasan proyek
sudah diketahui dengan baik,
bisa untuk dimodularisasi.
Karena proyek dipecah menjadi
beberapa bagian, maka dibutuhkan
banyak orang untuk membentuk
suatu tim karena komponen-
komponen yang sudah ada,
fasilitas-fasilitas pada tiap
komponen belum tentu digunakan
seluruhnya sehingga fasilitas
program bisa menurun.
RAD cocok untuk aplikasi yang tidak
mempunyai resiko teknis yang tinggi.
RAD cocok untuk proyek yang
memiliki SDM yang baik dan
sudah berpengalaman.
Incremental oleh Schlimmer, et all.
Pada tahun 1986 Fleksibel dan
mudah untuk dikelola dan
pengujiannya mudah.
Semua kebutuhan tidak
dikumpulkan pada tahap awal
sehingga menimbulkan
masalah serta sulit untuk mengukur
progress karena tidak ada
milestone. Cocok untuk
aplikasi yang kebutuhan telah di-
identifikasi dengan baik.
65
Iterative
Fase desain pengkodean dan
pengujian lebih cepat.
Butuh waktu yang banyak untuk
menganalisis dan terlalu banyak
langkah yang dibutuhkan
model. Hanya cocok untuk
skala besar.
Spiral oleh Barry W. Boehm 1933-
N pada tahun 1986 Model ini
digunakan untuk sistem skala
besar, membutuhkan
konsiderasi langsung
terhadap resiko teknis, sehingga
dapat mengurangi
resiko besar. Resiko utama
tidak ditemukan, maka masalah
bisa timbul kemudian
sehingga membutuhkan
managemen dan perkiraan resiko
risk assessment yang cukup
tinggi. Hanya cocok untuk
software skala besar.
Concurrent oleh C.A.R. Hoare, et
all pada tahun 1960 Peningkatan
aplikasi yang sudah selesai
pada umumnya satu periode.
Sangat memperhatikan
pada input- output dari
aplikasi. Dapat dieksekusi
secara pararel. Tidak bisa
mendeteksi error pada sub-program
fungsi-fungsi program.
Membutuhkan waktu lama.
Cocok untuk aplikasi yang
membutuhkan ketelitian dalam
proses input-output program.
Component-Based Development oleh
Malcolm Douglas Mcllroy 1932-N
pada tahun 1998 Komponen-
komponen program
dijadikan satu set paket
sehingga dapat memudahkan
para pengembang
dalam Cukup
menyulitkan dalam membuat
paket-paket program yang
dibutuhkan dalam mengembangkan
aplikasi. Baik digunakan
untuk aplikasi yang banyak
menggunakan program-program
yang pernah dibuat.
66 pengkodeaan
dan penggunaan kembali kode
program tersebut.
Model Metode Fomral
Sistem diekspresikan
dengan teori matematika
sehingga mudah di pahami.
Sulit di pahami bagi orang yang
tidak mengerti ekspresi
matematika dan logikanya.
Baik digunakan untuk
pengembangan aplikasi
matematika atau perhitungan.
Aspect Oriented Software
Development oleh Gregor Kiczales et
all. Mendukung
modularisasi perhatiannya
sejak dari pembuatan kode
program. Waktu pengerjaan
kode program akan lebih lama
karena lebih memperhatikan
modul-modul program yang
tersusun rapi. Baik digunakan
untuk proyek skala besar. Aplikasi
yang berbasis object oriented.
Unified Process oleh Ivar Hjalmar
Jacobson et all 1939-N pada tahun
1990 Team proyek
fokus pada alamat yang
memiliki banyak resiko paling
tinggi lebih awal. Sehingga
dapat meminimalisir
resiko pada saat aplikasi sudah
jadi. Waktu pengerjaan
proyek lebih lama karena
menggabungkan konsep iterative
dan incremental. Baik digunakan
untuk aplikasi yang dibuat berbasis
object oriented dengan notasi
rational rose.
Extreme Programming XP
oleh Kent Beck 1943-N pada tahun
1999 Peningkatan
kualitas software dan
memfokuskan pada perubahan-
perubahan yang diminta oleh
pelanggan. Para pengembang
tidak bisa mengembangkan
kualitas software karena tidak ada
feedback dari pelanggan.
Baik untuk software yang
sudah ada tetapi masih dibutuhkan
pengembangan kualitas karena
kebutuhan- kebutuhan dari
pelanggan.
67