Korelasi Konvolusi Metode Pemrosesan Sinyal Digital Pada File Audio

38 antara -1 sampai 1. Jika korelasi bernilai 1, maka kedua sinyal sama persis. Sebaliknya jika bernilai -1 maka kedua sinyal saling berkebalikan. Formula untuk korelasi dapat dilihat dibawah ini : Ferdinando, 2010. Secara umum, terdapat 2 macam korelasi, yaitu: a. Auto-correlation Korelasi sebuah sinyal dengan sinyal itu sendiri. Jika dilihat dari rumus, berarti x1 n sama dengan x2 n. b. Cross-correlation Korelasi sebuah sinyal dengan sinyal lainnya. Dari sini dapat dilihat kemiripan kedua sinyal tersebut.

2.7.2 Konvolusi

Pada dasarnya, konsep konvolusi adalah penggabungan 2 buah sinyal secara matematis untuk membentuk suatu sinyal baru. Konvolusi dapat menunjukkan bagaimana interaksi antara input dengan sistem untuk membentuk output. Sistem hn Input xn Output yn Gambar 2.15 Skema Konvolusi Ferdinando, 2010. 39 Formula konvolusi dapat dilihat berikut ini : Ferdinando, 2010.

2.7.3 Transformasi

Semua sinyal baik analog maupun digital pada umumnya direpresentasikan dalam domain waktu. Dalam domain waktu, sulit dilakukan analisis frekuensi suatu sinyal. Transformasi digunakan untuk mengubah domain suatu sinyal dari domain waktu ke domain frekuensi. Transformasi biasanya digunakan untuk mempermudah analisis maupun perhitungan. Dalam PSD, transformasi yang biasa dipakai adalah transformasi Z. Ferdinando, 2010. Tranformasi ini berguna untuk merepresentasikan, menganalisis, serta mendesain sistem dan siyal diskrit. Formula transformasi Z sebagai berikut Ferdinando, 2010.

2.7.4 DFT dan FFT

DFT termasuk salah satu jenis transformasi. Dengan menerapkan formula DFT, suatu sinyal dalam domain waktu dapat diubah ke dalam domain frekuensi. Pada domain frekuensi, sinyal direpresentasikan dalam frekuensi sumbu x dan magnitude sumbu y. Jadi dapat dilihat dengan 40 jelas frekuensi kerja dan power suatu sinyal ataupun sistem. Formula DFT sebagai berikut : Ferdinando, 2010. FFT sebenarnya memiliki fungsi yang sama dengan DFT, hanya FFT menggunakan algoritma perhitungan yang lebih efisien dibandingkan dengan DFT. Hal ini diperlukan dalam aplikasi untuk meningkatkan efisiensi kerja suatu prosesor DSP.

2.7.5 Filter

Filter adalah sistem yang secara selektif dapat mengubah bentuk sinyal, menghilangkan sinyal tertentu, maupun berbagai karakteristik sinyal lainnya. Penggunaan filter ini banyak dan luas sekali. Pada PSD, filter yang didesain adalah filter digital. Pada filter ini, penentu karakteristik dari filter adalah koefisien-koefisien filter. Secara umum filter digital dibagi 2 jenis, yaitu : 1. Finite Impulse Response FIR FIR dipakai ketika jumlah koefisien tidak terlalu besar dan tidak diinginkan distorsi fasa. Formula FIR dapat dilihat dibawah ini Ferdinando, 2010.