Tata Cara Penerimaan Anggota Kode Etik Angggota

D. Anggota GAPENSI

Setiap organisasi sebagai mana pada umumnya pasti mempunyai anggota yang berada dibawah naungan organisasinya. Aggota GAPENSI terdiri dari:

1. Status keanggotaan

a. Anggota Biasa

Yaitu terdiri dari Badan Usaha Milik Swasta, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD yang bergerak dalam bidang Usaha Pelaksanaan Kontruksi dan telah mendapatkan pengesahan menurut hukum di Negara Republik Indonesia.

b. Anggota Luar Biasa

Yaitu Badan Usaha yang berbentuk Penanaman Modal Asing PMA yang didirikan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan Badan Usaha Asing yang beroperasi di Indonesia dalam bidang usaha Pelaksanaan Kontruksi.

c. Aggota Kehormatan

yaitu tokoh-tokoh perorangan baik Pemerintah, Pengusaha Nasional dan masyarakat yang dipandang telah berjasa dalam membentuk, membina dan memajukan serta mengembangkan GAPENSI baik ditingkat Pusat, Daerah maupun Cabang.

2. Tata Cara Penerimaan Anggota

Dalam hal penerimaan anggota GAPENSI mempunya prosedur yang harus di ikuti bagi calon anggota yaitu: a Pendaptaran penerimaan anggota dilakukan di tingkat Cabang untuk kemudian ditesuskan di tingkat Daerah. b Permintaan untuk menjadi anggota oleh yang bersangkutan, diajukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran anggota disertai salinan Akta Pendirian dan lain-lain. c Kemungkinan perusahaan tersebut diterima atau tidak sebagai anggota ditentukan oleh BPD. d Keputusan mengenai penerimaan atau penolakan menjadi anggota dilakukan melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh BPD, dalam waktu selambat- lambatnya 30 tiga puluh hari setelah formulir pendaftaran diterima oleh BPD. e Mereka yang diterima menjadi anggota diberikan Kartu Tanda Aggota KTA oleh BPD dalam bentuk kartu keanggotaan yang dikeluarkan oleh BPP GAPENSI yang seragam di seluruh Indonesia.

3. Klasifikasi dan Kualifikasi Anggota

Setiap anggota yang tergabung dalam organisasi GAPENSI mempunyai Klasifikasi dan Kualifikasi sesuai dengan tingkat kemampuan finansial yang dimiliki perusahaan.

a. Klasifikasi

Ruang lingkup pekerjaan anggota meliputi pelaksanaan pekerjaan dalam bidang Arsitektur, Sipil, Mekanikal, Elektrikal, Tata Lingkungan, dan Bidang lainya yang disesuaikan dengan perkembangan.

b. Kualifikasi

Kemampuan dasar keuangan perusahan merupakan hal yang terpenting dalam kualifikasi anggota, berdasarkan ketentuan Badan Usaha Jasa Pelaksana Kontruksi, Kualifikasi perusahaan terdiri dari: Tabel 1 Kualifikasi Kemampuan Badan Usaha Jasa Konstruksi No Kualifikasi Keterangan Kemampuan 1 K3 Kecil 3 Rp. sd Rp. 100.000.000 2 K2 Kecil 2 Rp. 100.000.000 sd Rp. 400000.000 3 K1 Kecil 1 Rp. 400.000.000 sd Rp. 1.000.000.000 4 M2 Menengah 2 Rp. 1.000.000.000 sd Rp. 3.000.000.000 5 M1 Menengah 1 Rp. 3.000.000.000 sd Rp. 10.000.000.000 6 B Besar Rp. 10.000.000.000 sd Rp. tak terbatas Sumber: Sertifikat Badan Usaha Jasa Konstruksi 1

4. Kode Etik Angggota

Menyadari peran sebagai pelaksana kontruksi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, jasa kontruksi pada khususnya dan rakyat indonesia pada umumnya dan dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi nasional yang sehat untuk mencapai masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, GAPENSI menetapkan Kode Etik yang merupakan Pedoman perilaku bagi para anggota di dalam menghayati dan melaksanakan tugas dan kewajiban masing-masing, dengan nama “Dasa Brata” sebagai berikut: 1 Diterbitkan oleh Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional tahun 2003 a Berjiwa Pancasila yang berarti satunya kata dan perbuatan di dalam menghayati dan mengamalkannya b Memiliki kesadaran sosial yang tinggi, dengan mentaati semua perundang-undangan dan peraturan serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela ataupun melawan hukum c Penuh rasa tanggungjawab di dalam menjalankan profesi dan usahanya. d Bersikap adil, wajar, tegas, bijaksana dan arif serta dewasa dalam bertindak. e Tanggap terhadap kemajuan dan selalu berikhtiar untuk meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan pengabdian usahanya. f Di dalam menjalankan usahanya wajib berupaya agar pekerjaan yang dilaksanakannya dapat berdaya guna dan berhasil guna. g Mematuhi segala ketentuan ikatan kerja dengan pengguna jasa yang disepakati bersama. h Melakukan persaingan yang sehat dan menjauhkan diri dari praktek- praktek yang tidak terpuji, apapun bentuk, nama, dan caranya. i Tidak menyalahgunakan kedudukan, wewenang dan kepercayaan yang diberikan kepadanya. j Memegang teguh disiplin, kesetiakawanan dan solidaritas organisasi.

5. Kewajiban Anggota